Pengertian Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Berpacaran

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kekerasan dalam Berpacaran

1. Pengertian

Kekerasan dalam berpacaran adalah perilaku atau tindakan seseorang dalam percintaan pacaran bila salah satu pihak merasa terpaksa, tersinggung, dan disakiti dengan apa yang telah dilakukan pasangannya Ferlita 2008. Asumsi tersebut didukung oleh Offenhauer dan Buchalter 2011 menggambarkan kekerasan dalam berpacaran sebagai pola perilaku yang kasar dan kejam oleh pasangan yang digunakan untuk mengontrol orang lain. Peneliti tidak menemukan adanya perbedaan teori Kekerasan dalam berpacaran antara remaja dan dewasa awal baik berupa definisi, bentuk, dampak, maupun manfaat. Sedangkan menurut Abbot dalam Ferlita, 2008, kekerasan dalam berpacaran merupakan segala bentuk tindakan yang mempunyai unsur pemaksaan, tekanan, perusakan, dan pelecehan fisik maupun psikologis yang terjadi dalam hubungan pacaran. Hal ini dapat dilakukan oleh pria maupun wanita, bahkan pada pasangan sejenis seperti gay atau lesbi Mengacu pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kekerasan dalam berpacaran merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasangan yang belum menikah dan mempunyai unsur perilaku yang kasar dan kejam yang digunakan untuk mengontrol.

2. Bentuk-bentuk Kekerasan dalam Berpacaran

Menurut Andari 2005, kekerasan dalam berpacaran dapat berbentuk : a. Kekerasan emosional : diancam, dipermalukan, dicaci maki, difitnah, dicemburui, diintimidasi, diingkari janji, dibohongi. b. Kekerasan fisik : diancam dengan benda tajam, dipukul, diancam melakukan pemerasan, disekap di kamar kost, dirantai, disundut dengan rokok, ditendang. c. Kekerasan ekonomi : barang dipinjam tidak dikembalikan, diekpoitasi ekonomi, dimanfaatkan, dimintai uang secara paksa, diperas. d. Kekerasan sosial : diisolasi dari teman-teman lainnya, dilarang bergaul dengan laki-laki selain dirinya. e. Kekerasan seksual : diajak berhubungan sex, dilecehkan, dipaksa aborsi, diperkosa. Menurut Offenhauer dan Buchalter 2011, kekerasan dalam berpacaran meliputi kekerasan fisik, kekerasan psikologisemosional atau kekerasan verbal, dan kekerasan seksual, contohnya : a. Kekerasan fisik adalah mencakar, menampar, mendorong, membanting atau menahan seseorang di dinding, menggigit, mencekik, membakar, memukul seseorang, dan penganiayaan dengan kekerasan. Kekerasan secara fisik ini dapat terbagi menjadi bentuk ringan, sedang, dan berat berdasarkan cedera yang didapatkan oleh korban. b. Kekerasan psikologis emosional verbal, mencakup menghina, mengkritik, memalukan di depan teman-teman, atau memaki-maki pasangan. Selanjutnya, pelecehan psikologis meliputi manipulasi emosional, misalnya mengancam bunuh diri, mengabaikan pasangan, atau mengancam putus. Bentuk umum lainnya adalah perilaku yang merusak harga diri dan kemandirian pasangan, misalnya mencoba untuk mengisolasi pasangan dari keluarga, teman, atau dukungan sosial, dan mencoba untuk membuat pasangan merasa “gila” dengan terus mempertanyakan keputusan pasangan. Agresi dalam hubungan berpacaran seperti berusaha merusak hubungan pasangan dengan teman-teman dengan menyebarkan desas-desus palsu atau dengan mengungkapkan informasi atau gambar yang bersifat pribadi. Pelecehan psikologis mencakup menguntit dan memantau pasangan secara berlebihan, serta memata-matai interaksi pasangan dengan orang lain atau bersikeras bahwa pasangan harus selalu memperhatikan keberadaannya. c. Pelecehan seksual antara pasangan dapat melibatkan pemerkosaan, percobaan pemerkosaan, dan bentuk-bentuk pemaksaan seksual termasuk mengagalkan kehamilan. Tekanan untuk melakukan hubungan seksual juga merupakan bentuk pelecehan seksual. Selanjutnya, tindakan-tindakan lain yang juga dapat termasuk dalam definisi pelecehan seksual, sejauh setiap tindakan yang mengarah ke hubungan seksual dapat diklasifikasikan sebagai pelecehan seksual jika tanpa izin, sakit, atau tidak dilindungi dilakukan dengan cara merendahkan.” Menurut Annisa 2012 kekerasan yang terjadi dalam relasi personal perempuan ini biasanya terdiri dari beberapa jenis, misalnya serangan terhadap fisik, mentalpsikis, ekonomi dan seksual. a. Segi fisik, yang dilakukan seperti memukul, menampar, menendang, mendorong, mencekram dengan keras pada tubuh pasangan dan serangkaian tindakan fisik lain. b. Kekerasan terhadap mental seseorang biasanya seperti mengancam, memanggil dengan sebutan yang memalukan psangan, menjelek- jelekan, dan lainnya. c. Kekerasan ekonomi seperti pasangan meminta pasangan untuk mencukupi segala keperluan hidupnya memanfaatkan pasangan. d. Kekerasan seksual seperti memeluk, mencium, meraba hingga memaksakan tindakan hubungan seksual dibawah paksaan dan ancaman. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk- bentuk kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam berpacaran meliputi kekerasan fisik, psikologis, seksual, sosial, dan kekerasan ekonomi.Di dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada bentuk-bentuk kekerasan yang diungkapkan oleh Andari karena bentuk kekerasan tersebut lebih spesifik pada konteks kekerasan dalam berpacaran.

3. Dampak Kekerasan dalam Berpacaran