Pasar modal bursa efek terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta BEJ. Sekuritas yang diperjual belikan di BEJ adalah saham preferen
preferren stock,
saham biasa
common stock,
hak
rights,
dan obligasi konvertibel
convertible bonds.
Selain BEJ bursa efek yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Surabaya BES. BEJ menggunakan sebuah
jaringan komputer untuk menangani transaksi yang terjadi di BEJ setiap harinya yang mencapai 3.800 transaksi, yakni dengan sistem otomatisasi bernama
Jakarta Automated Trading System
JATS. Sistem ini dioperasikan pertama kali pada tanggal 22 Mei 1995. Sistem JATS ini mampu menangani 50.000
transaksi setiap harinya. Sama halnya dengan sistem otomatisasi JATS yang digunakan di BEJ, di BES menerapkan
Surabaya Market Information and Automated Remote Trading
S-MART. Sistem ini mulai dioperasikan pada tanggal 19 September 1996.
Untuk melindungi semua investor dipasar saham, pada tahun 1976 melalui Keputusan Presiden, departemen keuangan Indonesia mendirikan
Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM yang bertujuan untuk melaksanakan kegiataan pasar modal. Dan pada tahun 1990 BAPEPAM diubah
sebagai Badan Pengawas Pasar Modal yang hanya berfungsi sebagai pembuat regulasi
regulator
, pengkoordinasi semua bursa-bursa pasar modal yang ada di Indonesia serta mengawasi jalannnya pasar modal.
2.8 Saham
Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang terkait dengan saham, yakni pengertian saham dan jenis-jenis saham.
2.8.1. Pengertian Saham
Investasi surat berharga didalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal merupakan selembar kertas yang
menunjukan hak pemegang surat tersebut untuk memperoleh bagian dari kekayaan sebuah lembaga yang menerbitkan sekuritas tersebut
Suat Husnan, 2001:3. Saham menurut L. Thian Hin 2001 : 13
adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahan. Sedangkan, Bambang Riyanto 1995 :
250 menjelaskan Saham adalah tanda bukti peserta dalam suatu Perseroan Terbatas PT. Bagi peserta PT tersebut, hasil yang
diterima dari penjualan saham “akan tetap tertanam” didalam perusahan tersebut selama perusahan itu ada, meskipun pemegang
saham itu bukanlah pemegang saham yang permanen, karena bisa saja saham tersebut dijual.
Dengan membeli saham pada suatu perusahan, berarti investor telah menginvestasikan dana dengan harapan akan
mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan kembali saham tersebut. Bentuk saham adalah secarik kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahan yang menerbitkan surat berharga tersebut dan porsi kepemilikan
ditentukan oleh berapa besar dana yang ditanamkan dalam perusahan tersebut Darmadji, 2001 : 5.
Dari definisi para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Saham adalah surat berharga yang menunjukan bukti kepemilikan
seseorang atau lembaga atas sebuah perusahaan yang sah secara hukum.
2.8.2. Jenis-Jenis Saham
Menurut Ahmad 2004 ada dua jenis saham, yakni : a.
Berdasarkan Cara Peralihannya Saham berdasarkan cara peralihannya dibedakan
menjadi dua yakni Saham Atas Unjuk
Bearer Stocks
dan Saham Atas Nama
Registered stocks.
Saham Atas Unjuk
Bearer Stocks
adalah saham yang tidak dituliskan identitas pemiliknya, sehingga pemiliknya mudah untuk menjual atau
memindahkannya kepada orang lain. Siapa saja pemegang atau pemilik Saham Atas Unjuk yang sah secara hukum, ia
berhak hadir dan mengeluarkan pendapat saat rapat pemegang saham. Sedangkan Saham Atas Nama
Registered stocks
adalah saham yang ditulis secara jelas siapa pemiliknya. Sehingga untuk mengalihkan saham tersebut
harus melalui prosedur tertentu, yakni melalui dokumen peralihan kemudian nama pemilik baru akan dicatat dalam
buku perusahan yang memuat nama pemegang saham. Karena didalam saham ini sudah ada nama pemiliknya, maka
jika sertifikat saham ini hilang maka pemilik dapat meminta pergantian nama karena namanya sudah tercatat dalam buku
perusahaan. b.
Berdasarkan Hak Tagihannnya Saham jika dilihat berdasarkan Hak Tagihannnya
dibedakan menjadi : 1.
Saham Biasa
Common Stocks.
Saham biasa adalah surat biasa yang paling banyak dan
paling luas
diperdagangkan. Selain
berhak mengeluarkan suara saat Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS, pemilik saham biasa juga berhak mendapatkan laba deviden yang dihasilkan perusahaan serta mendapatkan
keuntungan dari kenaikan modal nilai dari saham yang disebut
capital gain
. Menurut Siamat 2004:385, ciri-ciri saham biasa adalah sebagai berikut:
a Dividen
dibayarkan sepanjang
perusahaan memperoleh laba.
b Memiliki hak suara
one share one vote.
c Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan
paling akhir apabila bangkrut setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
2. Saham Preferen
Preferren Stocks
Saham Preferen
Preferren Stocks
adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa
untuk hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan saat perusahaan dibubarkan. Saham Preferen biasanya akan
memberikan deviden yang tetap setiap tahunnya. Selain itu, Saham Preferen tidak memiliki hari jatuh
perpetuity
dan pemiliknya tidak mempunyai hakatas RUPS. Para pemegang
Saham Preferen akan dijamin untuk mendapatkan deviden dalam jumlah yang tetap sebelum ada jumlah tertentu yang
dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Karena itu, pemegang Saham Preferen akan kehilangan haknya atas
suara managemen perusahan dan atas pembagian laba diluar yang telah ditetapkan. Ciri-ciri Saham Preferen menurut
Siamat 2004:385 adalah sebagai berikut: a.
Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden.
b.
Tidak memiliki hak suara.
c. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan
terutama dalam pencalonan pengurus.
d. Memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal
saham lebih dahulu setelah kreditur apabila
perusahaan dilikuidasi.
c. Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Jika dilihat dari kenerja perdagangannnya, saham dibagi menjadi:
1. Saham Unggulan
Blue Chips
adalah saham yang diterbitkan perusahan besar yang telah terbukti mampu
memperoleh keuntungan. Saham ini adalah saham biasa yang memiliki reputasi tinggi dengan pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
2.
Income Stock
adalah saham yang membayar deviden melebihi jumlah rata-rata pendapatan.
3.
Growth Stocks
adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahan yang laba dan pasarnya berkembang.
4.
Speculative Stocks
. Semua saham yang diperdagangkan merupakan saham spekulatif, karena saat membeli tidak
ada kepastian keuntungan yang akan didapat tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
yang akan datang meskipun belum pasti. 5.
Counter Cylical Stocks
adalah saham perusahaan yang keuntungan dipengaruhi oleh siklus usaha.
2.9 Investasi