Pengertian Aspek DASAR TEORI

16 memberikan kepuasan kepada pengguna, maka aplikasi tersebut harus dapat memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyelesaikan aktivitasnya pada aplikasi tersebut sebaik mungkin. Menurut Landauer 1995, sebagian besar total biaya pengembangan perangkat lunak digunakan untuk perawatan karena banyak ditemukan permasalahan interaksi pengguna dengan sistem dan bukan permasalahan teknis. Situasi tersebut diatas menggambarkan pentingganya analisis usability untuk mempertegas kebutuhan terhadap pengembangan aplikasi, sebelum , pada saat, dan sesudah proses pengembangan perangkat lunak Gonzales,2004.

2.6 Aspek

Usability . Goulds Gonzalez,2004 menyimpulkan bahwa komponen usability dari sebuah sistem secara langsung dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek pengembangan dan implementasi diantaranya meliputi aspek : 1. Aspek Kinerja sistem. Realiability berarti sebuah sistem memiliki kehandalan. Sistem yang handal biasanya tidak pernah dalam kondisi error dan beberapa link yang berada di dalam sistem haruslah merupakan link yang akurat serta dapat dipercaya, sedangkan Responsiveness merupakan seberapa cepat sebuah sistem memberikan respon saat digunakan oleh pengguna. 17 2. Aspek fungsi sistem. Beberapa fungsi login, submit, upload, download, serta help merupakan fungsi-fungsi standar dalam sebuah website. Semua fungsi tersebut harus berjalan baik agar memudahkan pengguna dalam berinteraksi. 3. Aspek Antarmuka pengguna. Sebuah antarmuka pengguna website harus dibuat sesuai dengan aktivitas di dunia nyata atau sering disebut dengan istilah match between real world . Para pengembang sistem harus memperhatikan tata letak serta pengorganisasia sebuah antarmuka pengguna agar tidak menimbulkan permasalahan interaksi bagi pengguna. Penggunaan jenis dan ukuran font serta pemilihan warna juga menjadi pertimbangan dalam pengembangan sebuah antarmuka. 4. Aspek materi bacaan. Sebuah website harus menyediakan informasi bagi pengguna hingga kelompok pengguna terakhir. Selain itu juga informasi dalam website harus mendukung kelompok pengguna yang terlibat di dalamnya. Sebagai contoh website dalam dunia pendidikan, informasi yang ada dalam website tersebut harus mendukung kelompok pengguna pendidikan, untuk itu diperlukan pemilihan informasi yang bersifat edukatif dan 18 disesuaikan dengan kapasitas sebagai sebuah website pendidikan. 5. Aspek Terjemahan bahasa. Kekonsistensian antarmuka pengguna sebuah website harus diperhatikan dalam pengembangan website. Ketersediaan tampilan antarmuka pengguna website dalam berbagai pilihan bahasa juga menjadikan nilai tambah dalam meningkatkan nilai usability sebuah website. Namun harus tetap bersifat konsisten satu sama yang lain agar pengguna dapat menerima informasi dengan porsi yang sama tanpa ada pengurangan dan penambahan informasi. 6. Aspek jangkauan program. Pelatihan bagi pengguna terakhir website diperlukan agar usability website terus meningkat. Sebuah website juga harus menyediakan sistem bantuan online dan hotline. 7. Aspek kemampuan pengguna untuk modifikasi. Sebuah website harus memiliki keluwesan bagi para pengguna untuk memodifikasi. Sebagai contoh keterbatasan perangkat yang dimiliki pengguna, akhirnya mendorong pengguna untuk melakukan modifikasi akses website bukan melalui sebuah browser namun melalui jaringan radio atau sering disebut GPRS. Untuk itu sebuah website harus menyediakan tampilan dalam 19 versi browser ukuran kecil atau sering disebut dengan tampilan WAP. 8. Aspek Pengelolahan dan Pelayanan. Dalam peluncuran sebuah website, haruslah diimbangi dengan pengelolahan dan pelayanan yang sepadan agar website tersebut tetap bertahandalam persaingan. Ketersediaan layanan bantuan website secara online juga memiliki peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup sebuah website. Mekanisme pengelolahan dan pelayanan harus direspon secara baik dan cepat oleh pengelolah karena jika tidak pengguna akan cepat beralih ke website lain. 9. Aspek Promosi. Peranan sebuah website salah satunya adalah mampu mendorong penggunanya untuk menggunakan kembali website tersebut baik untuk publikasi, promosi, ataupun penyampaian berita kepada pengguna website sesuai dengan kapasitas website tersebut berada. 10. Aspek Dukungan Kelompok pengguna. Ketersediaan kelompok untuk mendukung penggunaan sebuah website menjadi faktor terakhir yang juga perlu diperhatikan oleh pengembang. Dengan ketersediaan kelompok ini, akan membantu kualitas keterkinian sebuah website sehingga website tidak usang dan tetap terus digunakan oleh penggunanya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian. Cara pengambilan data tersebut dapat dilakukan berbagai cara seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

3.1 Metode Pengumpulan data

3.1.1 Pengembangan Sistem

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengembangkan sebuah sistem tes yang nantinya dipakai dalam pengujian data. Sistem yang dikembangkan ini nantinya akan berbasis web dikarenakan sasaran penelitian ini adalah public luas, sehingga pengembangan dengan web ini sangat membantu. Sistem tes ini dikembangkan dengan bahasa pemograman PHP beserta basis data MySQL. Pengembangan sistem ini juga didasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan orangpakar psikologi. Sistem tes ini direncanakan supaya orang yang memakai sistem ini tidak bosan. Oleh karena itu, sistem yang akan dibuat ini dirancang dengan tampilan yang sangat interaktif dengan menggunakan pendekatan CSS dan java scrip. Sistem yang akan dibuat ini memiliki alur yang sudah pasti atau sudah ditentukan yaitu pertama akan dilakukan tampilan soal besera isiang yang berjumlah 225 soal dan jawaban, kemudian dari jawaban yang ada nantinya akan dilakukan perhitungan kekonsistenan seseorang dengan cara penggarisan diagonal pada nomer-nomer yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah perhitungan kekonsistenan seseorang, maka 21 selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai skor yang nantinya digunakan untuk pembuatan grafik di langkah selanjutnya. Pembuatan grafik ini dilakukan dengan cara mengubah skor atau nilai yang didapat dari perhituhan sebelumnya dengan suatu bobot yang telah ditentukan atau telah ada dalam ilmu psikologi. Bagian akhir dari program ini adalah sebuah analisa yang didasarkan dari grafik yang telah dibuat tadi. Analisa ini dilakukan dengan cara melihat tinggi rendahnya suatu grafik itu. Grafik yang rendah, belum tentu itu kepribadian yang jelek, sebaliknya grafik yang tinggi, belum bisa diyakinkan bahwa kepribadiannya bagus.

3.1.1.1 Perhitungan Konsistensi testee

Bagian ini adalah bagian yang sangat penting, karena bagian ini adalah bagian yang menentukan hasil pekerjaan testee akan lanjut ke perhitungan selanjutnya atau akan berhenti dan dibuang. Nilai maksimum konsistensi testee adalah 15 dan nilai minimum yang harus didapat testee adalah 10. Jika testee memiliki nilai konsistensi dibawah dari nilai minimum maka proses perhitungan akan dihentikan dan data akan dibuang, tetapi jika testee memiliki nilai konsistensi diatas atau sama dengan nilai minimum, maka proses perhitungan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Proses perhitungan nilai konsistensi ini sangat mudah. Perhitungan yang dilakukan hanya menyamakan jawaban dari testee . Langkah pertama dalam perhitungan nilai konsistensi dilakukan dengan cara membuat garis diagonal biru dari soal 1 - 25, 101 - 125, dan 201 - 225. Kemudian langkah kedua dalam perhitungan nilai konsistensi dilakukan dengan cara membuat