21 selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai skor yang nantinya digunakan
untuk pembuatan grafik di langkah selanjutnya. Pembuatan grafik ini dilakukan dengan cara mengubah skor atau nilai yang didapat dari
perhituhan sebelumnya dengan suatu bobot yang telah ditentukan atau telah ada dalam ilmu psikologi. Bagian akhir dari program ini adalah sebuah
analisa yang didasarkan dari grafik yang telah dibuat tadi. Analisa ini dilakukan dengan cara melihat tinggi rendahnya suatu grafik itu. Grafik
yang rendah, belum tentu itu kepribadian yang jelek, sebaliknya grafik yang tinggi, belum bisa diyakinkan bahwa kepribadiannya bagus.
3.1.1.1 Perhitungan Konsistensi testee
Bagian ini adalah bagian yang sangat penting, karena bagian ini adalah bagian yang menentukan hasil pekerjaan testee akan lanjut ke
perhitungan selanjutnya atau akan berhenti dan dibuang. Nilai maksimum konsistensi testee adalah 15 dan nilai minimum yang harus didapat testee
adalah 10. Jika testee memiliki nilai konsistensi dibawah dari nilai minimum maka proses perhitungan akan dihentikan dan data akan dibuang,
tetapi jika testee memiliki nilai konsistensi diatas atau sama dengan nilai minimum, maka proses perhitungan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Proses perhitungan nilai konsistensi ini sangat mudah. Perhitungan yang dilakukan hanya menyamakan jawaban dari testee . Langkah pertama
dalam perhitungan nilai konsistensi dilakukan dengan cara membuat garis diagonal biru dari soal 1 - 25, 101 - 125, dan 201 - 225. Kemudian langkah
kedua dalam perhitungan nilai konsistensi dilakukan dengan cara membuat
22 garis diagonal merah dari soal 26 - 50, 51 - 75, dan 151 - 175. Langkah
ketiga adalah menyamakan hasil jawaban testee . Tahap ini adalah tahap yang datanya sangat tergantung dangan data langkah pertama dan kedua.
Data pertama dan kedua ini akan dipisahkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pertama adalah data 1 - 25 dan 151 - 175, kemudian kelompok
kedua berisi data 101 - 125 dan 26 - 50, dan kelompok terakhir berisi data 201 - 225 dan 51 - 75. Perhitungan konsistensi akan dimulai dari kelompok
pertama yaitu dengan cara melihat jawaban testee yang dilewati oleh garis diagonal yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban pertama yang dilalui oleh
garis diagonal biru akan dibandingkan dengan jawaban pertama yang dilalui oleh garis diagonal merah. Jika jawaban sama maka nilai ditambah satu.
Setelah itu maka dibandingkan lagi antara jawaban kedua dari garis diagonal merah dan jawaban kedua dari garis diagonal biru. Langkah ini
dilakukan sampai jawaban dari kelompok satu selesai yaitu jika sudah 5 jawaban yang dibandingkan. Untuk kelompok 2 dan 3 dikenakan cara yang
sama seperti kelompok pertama, sehingga jika jawaban dari testee ini sama semua, maka nilai konsistensi testee itu adalah 15 didapatkan dari
penjumlahan konsistensi dari kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3.
3.1.1.2 Perhitungan scor testee
Pada tahap perhitungan scor ini, data akan dihitung ke dalam tiga bagian, yaitu data jawaban mendatar a r, data jawaban menurun b c, dan
data hasil penjumlahan dari keduanya s.
23 Pada bagian ini kita sudah menghitung 15 kepribadian pada
seseorang. Tiap – tiap bagian sudah memiliki rumus atau metode
perhitungannya meskipun secara prinsip sama. Pada kepribadian pertama yaitu ach ,bagian notasi r akan dihitung
dengan menjumlahkan semua jawaban A pada baris mendatar satu kecuali jawaban yang terkena garis merah. Kemudian untuk notasi c akan
dihitung dengan cara menjumlahkan semua jawaban B pada kolom pertama kecuali jawaban yang terkena garis merah. Setelah data notasi r dan c
sudah didapat, maka hasil dari data notasi s adalah penjumlahan dari data notasi r dan c. Perhitungan ini akan terus dilakukan sampai pada
kepribadian yang kelima belas dengan syarat setiap perhitungan notasi r dan c, kolom dan barisnya selalu mengikuti urutan kepribadiannya.
Sebagai contoh jika kepribadian nomer 6 yang ingin dihitung maka baris yang dihitung untuk jawaban A nya adalah baris ke 6, kemudian untuk
kolom juga sama terdapat pada kolom nomer 6. Kemudian untuk mengetahui apakah perhitungan s atau sum itu dilakukan dengan cara
menjumlahkan semua nilai s. Kemudian jumlah total nilai s harus sama dengan 210. Angka 210 ini didapatkan dari perhitungan jumlah soal
dikurangkan dengan jumlah soal yang terkena garis merah.
3.1.1.3 Data grafik testee
Pada Tahap ini adalah tahap pembuatan grafik. Grafik dibuat berdasarkan dari nilai scoring testee yang telah dikenakan penormaan.
Penormaan adalah suatu acuan nilai dari psikologi untuk mengkonfersikan
24 nilai scoring. Penormaan ini dilakukan dengan cara melihat nilai scoring
yang sudah didapat di atas ,kemudian nilai tersebut akan disamakan dengan norma yang telah disesuaikna dengan jenis kelamin dan umur testee.
Setelah menemukan nilai yang sama, maka langkah berikutnya yaitu melihat nilai konversi dari angka tersebut. Setelah nilai konversi ini didapat,
maka nilai inilah yang akan dipakai untuk pembuatan grafik. Grafik ini berfungsi untuk membantu psikologi dalam menentukan hasil analisa.
Grafik ini menggambarkan secara keseluruhan dari 15 kepribadian yang ada dalam EPPS.
3.2 Pembuatan Kuisioner
Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana sebuah kuisioner itu akan dibentuk. Kuisioner yang akan dibuat nanti adalah kuisioner yang
berdasarkan pada 10 aspek usability dari Goulds. Kuisioner ini nantinya akan mencakup semua aspek tersebut sehingga sebuah program yang akan
diuji akan terlihat kualitasnya.
3.3 Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan diuraikan bagaimana sebuah sistem yang telah dibuat tadi akan diuji. Pengujian yang dilakukan ini adalah pengujian yang
berfokus pada usability dari sistem yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan ini akan mengukur kualitas dari sistem tes EPPS berdasarkan
usability. Pengujian ini akan dilakukan dengan cara mencari 30 orang psikolog dan 30 orang testee . Setelah itu masing-masing user akan
mendapatkan kuisioner uji usability sistem. Pengisian kuisioner ini nantinya
25 didasarkan dari sistem yang telah dibuat diatas dengan cara user akan
membaca terlebih dahulu soal yang ada, kemudian user akan mencoba sistem yang ada, apakah sesuai atau tidak. Setelah user mengisi kuisioner,
maka akan dihitung persentase usability dari fungsi-fungsi sistem yang diuji. Perhitungan persentase ini akan dilakukan pada tahap berikutnya
yaitu tahap analisi data.
3.4 Analisa Data
Tahap ini akan diuraikan bagaimana data yang ada atau data yang diperoleh akan dianalisa. Data yang sudah didapatkan tadi akan diolah
dengan cara dibawah ini :
a.
Menghitung nilai rata-rata
Pada tahap ini akan dilakukan proses untuk mencari nilai rata-rata dari jawaban yang diberikan user melalui kuisioner yang telah user
isi. Nilai rata-rata ini yang nantinya digunakan untuk proses perhitungan
usability
berikutnya. b.
Menghitung Standar Deviasi
Pada tahap ini akan dilakukan proses perhitungan nilai penyimpangan terbesar. Standar deviasi ini yang nanti nya
digunakan untuk melihat penyimpangan yang terbesar dan terkecil terdapat pada aspek - aspek tertentu.
c.
Usability
tanpa bobot
Pada tahap ini akan dilakukan proses perhitungan untuk
usability
yang tidak menggunakan bobot, sehingga akan digunakan