Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak Karateristik Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-

11 tersebut, mengungkap bagaimana tokoh utama atau hero dalam cerita berelasi dengan karakter figur ayah, ibu, sebaya atau saudara kandung dan orang yang lebih kecil Bellack dan Abrams, 1997. Contoh kasus perceraian dalam teori object relation dijelaskan oleh Wade dan travis 2007.Cara anak berinteraksi terhadap perpisahan sangat ditentukan oleh pengalaman-pengalaman selama satu sampai dua tahun kehidupan anak dengan orangtua. Anak menciptakan representasi mental dari ibu, apakah ibu sebagai seseorang yang baik atau tegas, melindungi atau menolak dirinya. Representasi anak dari ibu orang dewasa yang penting bagi dirinya baik realistis atau tidak, akan mempengaruhi kepribadian anak seumur hidup dan selanjutnya mempengaruhi bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain yaitu kepercayaan atau kecurigaan, dan penerimaan atau keritikan. Hasil pemikiran atau proses mental seoang anak menghasilkan representasi yang menceritakan kembali tentang ibunya.

C. Masa Pertengahan dan Akhir anak-anak

3. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak

Masa pertengahan dan akhir anak-anak adalah periode perkembangan dengan rentang usia kira-kira 7 sampai 12 tahun, yang ditandai ketika anak memasuki sekolah dasar dan berakhir ketika anak mengalami kematangan seksual Papalia, Olds, dan Feldman, 2010. Perkembangan keterampilan-keterampilan fundamental pada tahap ini seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai.Anak secara 12 formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaaannya.Prestasi menjadi tema yang sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

4. Karateristik Perkembangan Masa Pertengahan dan Akhir Anak-

anak Karakteristik perkembangan masa pertengahan dan akhir anak- anak atau anak usia sekolah dasar, sebagai berikut: a. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget dalam Santrock, 2002 pada masa pertengahan dan akhir anak-anak berada dalam tahap oprasional konkret.Hal ini berarti anak sudah mampu melakukan pengoprasian dengan mengubah tindakan secara mental dan memperlihatkan keterampilan-keterampilan konservasi.Penalaran secara logis menggantikan pemikiran intuitif, tetapi hanya keadaan-keadaan konkret, dan tidak abstrak.Keterampilan-ketrampilan klasifikasi yaitu dapat menggolongkan benda-benda ke dalam prangkat- perangkat dan bernalar tentang keterkaitan.Menurut Erikson dalam Santrock, 2002 bahwa anak-anak dalam tahap ini banyak memperoleh pengalaman-pengalaman baru, tentang pengetahuan atau informasi dan keterampilan intelektual. 13 b. Perkembangan Sosioemosi Dalam perkembangan psikososial anak-anak pada masa pertengahan dan akhir mengalami perkembangan pemahaman diri, perubahan-perubahan dalam gender, dan perkembangan moral yang menandai perkembangan anak-anak selama tahun-tahun sekolah dasar.Anak mulai membandingan kemampuan mereka dengan teman-teman sebayanya.Jika mereka merasa tidak mampu, mereka dapat menarik diri ke dalam keluarga yang melindunginya.Oleh karena itu pada masa ini, dukungan sosial dari orangtua, teman sebaya, dan guru menjadi hal yang penting bagi anak Papalia, Olds, dan Feldman, 2010. Anak-anak mempelajari perbedaan antara memiliki emosi dan mengungkapkannya. Mereka mempelajari apa yang membuat mereka marah, takut, atau sedih, serta mempelajari emosi orang lain. Selain itu, mereka belajar untuk menyesuaikan perilaku mereka dengan situasi dimana anak berada.Pengendalian emosi melibatkan usaha untuk menggontrol emosi, perhatian, dan perilaku Eisenberg dalam Papalia dkk, 2010. Menurut Santrock 2002 bahwa dunia sosioemosi anak menjadi lebih kompleks, yaitu relasi keluarga, relasi teman-teman sebaya, dan lingkungan anak.Sekolah dan relasi dengan para guru merupakan aspek-aspek kehidupan anak yang semakin terstruktur. 14 Keterampilan-keterampilan yang meningkat yaitu proses informasi sosial dan pengetahuan sosial. Selain itu, anak sadar orang lain memiliki suatu perspektif sosial yang disadari atas pemikiran orang itu, yang mungkin sama atau tidak dengan pikiran anak. Akan tetapi anak cenderung berfokus pada perspektifnya sendiri dan bukan mengkoordinasikan sudut pandang Santrock, 2002. c. Perkembangan Relasi Keluarga Ketika anak-anak memasuki masa pertengahan dan akhir anak-anak, para orangtua hanya memberi sedikit waktunya untuk mereka, namun orangtua tetap menjadi pelaku sosialisasi yang sangat penting dalam kehidupan anak.Orangtua bertugas memantau kehidupan anak-anak di luar keluarga, di sekolah, dan disekitar teman sebaya.Anak-anak harus belajar berhubungan dengan orang- orang dewasa di luar keluarga, dalam berinteraksi anak-anak melibatkan orientasi pengendalian dan prestasi yang lebih formal.Kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan sekolah Santrock, 2002. Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak, perkembangan kognitif anak-anak sudah semakin matang sehingga memungkinkan orangtua untuk bermusyawarah dengan mereka tentang penolakan penyimpangan dan pengendalian perilaku mereka. Orangtua mengarahkan tindakan-tindakan anak dan menerapkan disiplin, orangtua terus memjalankan pengawasan umum dan mengunakan 15 kendali, meskipun anak diperbolehkan terlibat dalam pengaturan Santrock, 2002. Pada masa pertengahan dan akhir, orangtua dan anak-anak cenderung saling memberi cap kepada satu sama lain. Orangtua dan anak tidak bereaksi terhadap satu sama lain hanya atas dasar atas perilaku masing-masing di masa lalu, tetapi reaksi didasarkan atas bagaimana mereka menginterpretasikan perilaku dan harapan- harapan mereka atas perilaku itu Santrock, 2002. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa pertengahan dan akhir anak-anak adalah di mana anak memasuki sekolah dasar.Usia mereka berkisar antara 6 sampai 11 tahun. Perkembangan kognitif anak pada usia ini memasuki tahap oprasional konkret. Anak sudah mampu melakukan penalaran konkrit mengenai hal- hal disekitarnya dan yang di alami sehingga anak sudah mampu mempersepsikan seseorang berdasarkan pengalaman yang diterima dari orang tersebut. 16

D. Perkembangan Relasi Keluarga yang Mengalami Perceraian