MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SDN GUNUNGSARI”.
C. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah mengenai “Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan
media monopoli dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Gunungsari?
B. Pemecahan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti menetapkan langkah-langkah pemecahan masalahnya adalah sebagai
berikut : 1. Memberika contoh penggunaan media permainan monopoly dan cara
bermainnya. 2. Memaksimalkan penggunaan media permainan monopoli pada
pelajaran IPS. 3. Meminta siswa menyelesaikan soal pada kolom-kolom yang ada
pada monopoli.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari perumusan masalah di atas tidak lain adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan media monopoli dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Gunungsari
E. Manfaat Penelitian
1 Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan dalam kegiatan mengajar sehingga bermanfaat untuk menunjang profesi sebagai guru
2 Bagi Guru 4
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran agar lebih meningkatkan
efektifitas dan kreatifitas guna menunjang prestasi belajar siswa. 3 Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat belajar
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori 1. Media Permainan Monopoli
a. Media 1 Pengertian Media.
5
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah” atau “pengantar”. Sri Anitah 2008: 1
mengartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antarsumber pesan dengan penerima pesan atau informasi.
secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dri pengirim ke penerima pesan. Namun menurut :
a. Gagne 1983 menyatakan bahwa media sebagai alat – alat fisik dimana pesan – pesan instruksional dikomunikasikan.
b. Briggs 1970 menyatakan bahwa media adalah segala alat – alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik
untuk belajar. c. Dinje Borman 1988 mendifinisikan media sebagai setiap alat,
baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang tujuannya untuk meningkatkan
efektifitas proses belajar mengajar. Dari definisi di atas dapat dipelajari bahwa yang dimaksud
dengan media adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan – bahan instruksional
dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran tersebut.
Kegunaan Media
Media memiliki beberapa kegunaan yang cukup penting. Menurut Daryanto 2010: 5 secara umum kegunaan media pada
intinya adalah sebagai berikut : a
Media dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal. Menggunakan media dalam menyampaikan pesan akan memperjelas
makna pesan yang disampaikan dan mengurangi kesan verbalistik sehingga akan mempermudah penerima pesan dalam memahami
pesan yang diterimanya. b
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. Media dapat menjadi perantara dua pihak yang terbatasi oleh ruang
dan waktu. Media juga dapat mengatasi keterbatasan tenaga dan daya kemampuan daya indra seseorang.
c Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar. 6
Pembelajaran tanpa menggunakan media akan menjadi monoton dan membosankan. Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan
menarik perhatian siswa sehingga siswa akan lebih bergairah untuk belajar. Media dapat menimbulkan interaksi langsung dengan
sumber belajar dan tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan guru.
d Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditorial dan kinestetiknya. Media dapat menjembatani siswa dalam mengembangkan bakat dan
kemampuannya sesuai dengan tipe belajar siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Dengan media siswa dapat belajar mandiri
tanpa harus selalu bergantung pada guru. e
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
Setiap siswa memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda- beda antara yang satu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan
pengalaman dan persepsi yang berbeda pula. Dalam hal ini, media berguna untuk memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama kepada siswa. f
Menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga cepat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2 Manfaat Media Dalam Proses Pembelajaran
Media memiliki manfaat yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pengajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
2010: 2 menyebutkan terdapat empat manfaat media dalam proses belajar siswa yang pada intinya adalah sebagi berikut:
1 Media pengajaran dapat menjadikan pengajaran lebih menarik sehingga akan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
2 Media pengajaran dapat memperjelas makna bahan pengajaran atau materi pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami
materi pelajaran yang pada akhirnya memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
7
3 Mengurangi kesan verbalistik pada proses pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran. 4 Media dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran karena tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan dari guru.
3 Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran hendaknya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran hendaknya memenuhi azas efektivitas dan efisiensi.
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran seperti yang diungkapkan oleh
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2010: 4 yang pada intinya adalah sebagai berikut:
a Media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai. Pemilihan media yang akan digunakan
pada proses pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga media tersebut
dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. b Media yang digunakan dapat mendukung isi bahan
pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami bahan pembelajaran atau materi pembelajaran.
Salah satu peran media pembelajaran adalah membantu siswa agar dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa media yang dipilih harus dapat membantu siswa dalam memahami pesan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan pemilihan media yang tepat maka akan membantu siswa menyerap materi
pembelajaran secara maksimal. c Media pembelajaran yang akan digunakan harus mudah untuk
diperoleh atau dapat dibuat sebdiri oleh guru. Tidak semua jenis media tersedia di setiap sekolah, sehingga
alam memilih media yang akan digunakan dalam proses 8
pembelajaran harus mempertimbangkan ketersediaan media tersebut. Media yang akan digunakan harus mudah dijangkau
atau bahkan dapat dibuat sendiri oleh guru. d Media pembelajaran yang dipilih menuntut guru untuk dapat
menggunakan media tersebut. Terdapat beberapa jenis media yang dalam penggunaannya
memerlukan keterampilan khusus. Media yang tidak memungkinkan guru untuk dapat menggunakannya sebaiknya
tidak digunakan guru dalam proses pembelajaran karena justru akan mempersulit guru serta penggunaannya tidak akan efektif.
e Media pembelajaran yang dipilih harus memenuhi syarat efisiensi waktu dalam penggunaannya pada proses
pembelajaran. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran harus
disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran. Apabila penggunaan media memakan banyak waktu maka proses
pembelajaran menjadi tidak efektif. f
Media pembelajaran yang dipilih harus disesuaikan dengan taraf berfikir siswa sehingga memungkinkan siswa untuk dapat
memahami makna yang terkandung di dalamnya. Agar media dapat membantu siswa dalam memahami makna
yang terkandung dalam penggunaan media tersebut maka pemilihan media harus disesuaikan dengan taraf berfikir siswa.
b. Permainan Monopoly 1 Pengertian Permainan
Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan,
bersifat memerdekakan jiwa. Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi untuk siap melewati
persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima kekalahan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, permainan bersifat
mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan baik itu belajat kemandirian, keberanian, sosialisasi,
kepemimpinan dan menyadari arti akan eksistensi dirinya . 9
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap
konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau pembelajaran. Anak dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik
didalam sekolah maupun diluar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar menjadi menyenangkan, segar, hidup,
bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif . Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi penyesuaian , salah
satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan intelektual dan bermain merupakan suatu mekanisme penyesuaian
yang penting bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia
2 Monopoli.
Permainan monopoly sudah ada sejak tahun 1903 sebagai ‘The Landlord’s Game’, konsep game monopoli pertama kali dibuat oleh
Elizabeth J. Magie Phillips yang mengajarkan anak-anak tentang teori pajak tunggal. Permainan ini mulai diterbitkan secara luas sejak
tahun 1923. Permainan monopoli adalah permainan yang berupa bisnis
properti yang berupa aset bangunan dan tanah. Permainan ini menggunakan gacoan, dadu, kartu tanah mainan, serta uang mainan.
Permainan monopoli dalam pembelajaran IPS adalah sebuah permainan yang di dalamnya terdapat beberapa soal untuk di jawab
oleh siswa. Dalam pembelajaran IPS kelas V permaian monopoly dapat
digunakan untuk semua materi. Salah satu contohnya dalam materi peninggalan kerajaan Budha di Indonesia.
3 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Media Permainan Monopoly.
10
Secara rinci langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media permainan monopoli pada materi peninggalan
kerajaan Budha dsn Hindu di kelas V adalah : 1. Menyiapkan media permainan monopoli yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. 2. Setiap siswa diberi modal 20.000, kecuali 1 anak dalam
kelompok yang memegang semua uang. 3. Dalam setiap kelompok melempar dadu secara bergiliran.
4. Dalam setiap perjalanan menuju ke finis pasti menemui hambatan seperti menjawab pertannyaan yang berhubungan
dengan materi tentang sejarah peninggalan agama Budha dan Hindu, menjawab pertannyaan yang ada dalam dana umum dan
kesempatan, dan juga membayar iuran atau denda. 5. Jika pertanyaan berhasil di jawab dengan tepat, maka akan
mendapat uang sesuai yang tertera dalam kolom pertannyaan. Karena dalam setiap kolom pertannyaan pasti ada jumlah uang
yang akan di dapat apabila bisa menjawab dengan tepat pertannyaan tersebut.
Contoh : dalam kolom permainan ada pertannyaan “Sebutkan salah satu contoh prasasti peningalan agama Budha di
Indonesia….?????” Jawab : Lanjut
Diam : Berhenti 1 putaran dan denda Rp. 4.000.
6. Apabila tidak bisa menjawab pertannyaan maka siswa akan membayar sesuai uang yang akan di dapat apabila bisa menjawab
pertannyaan tersebut. 7. Apabila di tengah permainan ada siswa yang modal uangnya
habis maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan permainan atau di keluarkan.
4 Kelemahan dan Kelebihan Media Permainan Monopoli a Kelemahan Media Permainan Monopoli
Membutuhkan ketelatenan dalam membuat media
permainan monopoli.
Membutuhkan kertas yang banyak untuk membuat uang dan lembar pertannyaan dalam dana umum dan kesempatan.
Harus hati-hati dalam penggunaannya karena mudah rusak.
11
Membutuhkan waktu yang cukup agar siswa dapat sampai
ke finis.
Membutuhkan kontrol dari guru agar siswa tidak hanya sekedar bermain-main pada saat menggunakan media
permainan monopoli.
b Kelebihan Media Permainan Monopoli
Bahan untuk membuat media permaian monopoli mudah
diperoleh.
Media permainan monopoli mudah diterapkan pada proses pembelajaran.
Dapat menarik perhatian siswa karena mengandung unsur
permainan
Memberikan tantangan bagi siswa
c. IPS 1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu dari mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar. IPS adalah mata
pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan
“sejarah Depdikbud, 1994 : 15. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS berasal dari pada kata yang dianggap paling cocok untuk kata
Social Studies. National Council for Social Studies di Amerika Serikat mendifinisikan seperti itu.
IPS adalah sebuah mata pelajaran dasar kurikulum sekolah TK s.d SMU yang merupakan 1 mengambil tujuannya dari sifat
kewarga negaraan suatu masyarakat yang demokratis yang berhubungan erat dengan bangsa-bangsa dan orang orang di dunia;
2 mengambil sebagian besar konten meteri pelajarannya dari sejarah, ilmu-ilmu sosial, dan 3 diajarkan dengan cara mereflesikan
kesadaran pribadi, sosial dan ilmu pengalaman kultural dan perkembangan siswa. h.26.
Skeel 1994 menjelaskan bahwa IPS atau social studies dalam kurikulum sekolah dirancang untuk membekali anak didik menjadi
13 12
warga negara yang baik. Selanjutnya Skeel 1994 berkomentar sebagai berikut:
IPS adalah cakupan kurikulum yang dimaksudkan untuk meperkenalkan siswa dengan lingkungan mereka dan hubungan
antar manusia sehingga mereka menjadi warga negara yang baik. Konten IPS dambil dari sejarah dan ilmu-ilmu sosial .Tujuan-tujuan
yang diprogramkan untuk IPS di Sekolah Dasar adalah untuk membantu siswa dalam perkembangan konsep diri sendiri yang baik,
membantu siswa mengenal dan menghargai masyarakat global yang multi budaya; lebih memperdalam proses sosialisasi-sosial, ekonomi,
dan politik; memberikan pengtahuan masa lalu dan masa kini sebagai dasar untuk pembuatan keputusan, dan mendorong peranan
partisifasi aktif di masyarakat.
2. Fungsi dan Tujuan
Fungsi mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-
gejala sosial, serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini.
Mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang
berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat
Indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan cinta kepada tanah air
GBPP Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994. Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan
pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional
dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara
praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran
14 13
pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS.
Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang studi IPS.Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal berikut:
membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat;
membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi,
menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;
membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian;
membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan
membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu
dan teknologi. Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan
kurikulum IPS
di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot
yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian