BIOETANOL DURIAN Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Lama Fermentasi terhadap Perolehan Bioetanol dari Kulit Durian (Durio zibethinus)

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BIOETANOL

Etanol menurut tipenya terbagi menjadi dua, yaitu etanol sintetis yang berasal dari minyak bumi, dan bioetanol yang berasal dari biomassa tanaman. Etanol sintetis C 2 H 5 OH atau etil alkohol adalah zat kimia organik berwarna jernih; berberat molekul 46,07; berbau khas alkohol; berfasa cair pada temperatur kamar; mudah terbakar; dan diperoleh melalui proses sintesa kimia. Sedangkan bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari bahan nabati bahan-bahan bergula, berpati, atau berselulosa atau biomassa lain [8]. Bioetanol diperoleh melaui proses biologi secara enzimatis dan fermentasi. Bahan baku yang bisa digunakan untuk bioetanol adalah bahan berpati singkong, jagung, gandum, sagu, kentang, bahan bergula molase, nira tebu, nira sorgurn manis, dan bahan berselulosa limbah pertanian, seperti jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, dan lain-lain. Biomassa berselulosa merupakan sumber daya alam yang berlimpah dan murah serta memiliki potensi untuk produksi komersial industri etanol atau butanol [9].

2.2 DURIAN

Buah Durian Durio zibethinus merupakan buah tropika yang banyak tumbuh di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan lain-lain. Khususnya di Indonesia, provinsi Sumatera Utara merupakan penghasil buah durian terbesar, yaitu 579.471 ton per tahun [7]. Ciri buahnya, bentuknya besar, bulatoval dengan aroma rasa, baunya khas dan menjadi buah primadona yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Kandungan daging buah durian merupakan 20-35 dari berat buah, sedangkan bijinya 5-15 , sisanya berupa kulit 60-75 [10]. Apabila dilihat dari karakteristik bentuk dan sifat-sifat kulitnya, sebenarnya banyak manfaat yang dapat dihasilkan dari kulit buahnya misalnya untuk bahan campuran papan partikel, papan semen, arang briket, arang aktif, filler, campuran untuk bahan baku obat nyamuk dan lain-lain [6]. Penanganan kulit durian secara serius akan meningkatkan nilai ekonomis dan kemanfaatannya serta mengurangi Universitas Sumatera Utara 6 dampak pencemaran lingkungan. Kulit durian secara proporsional mengandung unsur-unsur utama seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Kandungan kulit durian [6] Kandungan Persentase Selulosa 50-60 Lignin 5 Pati 5 Unsur lainnya 30-40 Jadi, dari data kandungan selulosa kulit durian tersebut yang tergolong tinggi, komposisinya, dan ketersediaannya yang melimpah, maka kulit durian berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.

2.3 PROSES PRODUKSI BIOETANOL