21 fermentasi dilakukan, VC
A
yang diperoleh semakin meningkat sampai batas waktu tertentu dan kemudian menurun. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa, semakin lama fermentasi berlangsung maka jumlah mikroba yang dibutuhkan dalam proses tersebut juga akan semakin bertambah, sehingga
dengan semakin meningkatnya jumlah mikroba maka semakin banyak pula karbohidrat yang terurai menjadi alkohol, sehingga alkohol yang dihasilkan juga
semakin banyak. Proses ini akan terhenti jika kadar alkohol sudah meningkat sampai tidak dapat ditolerir lagi oleh mikroba [5]. Kadar etanol yang terbentuk
akan semakin tinggi sampai pada waktu tertentu waktu maksimal dan setelah waktu maksimal dilewati kadar etanol yang dihasilkan akan menurun [16].
Di samping itu, hal tersebut disebabkan ragi yang digunakan bukanlah biakan murni, melainkan merupakan campuran dari genus- genus, memiliki
spesies seperti Aspergilus, S. cerevisiae, Candida dan Hansenula, serta Acetobacter. Genus tersebut hidup bersama-sama secara sinergetik dan bekerja
berkesinambungan. Dimana, Aspergilus dapat menyederhanakan gula; S. cerevisiae, Candida dan Hansenula dapat menguraikan gula menjadi alkohol;
sedangkan Acetobacter menguraikan alkohol menjadi asam asetat [15]. Jadi, ketika sudah terbentuk etanol, acetobacter yang terkandung di dalam ragi akan
merubahnya menjadi asam asetat. Sehingga, fermentasi tidak boleh dibiarkan berlanjut atau diperlukan pemisahan etanol yang dihasilkan pada lama waktu
tertentu. Kecuali, mikroba yang digunakan adalah biakan murni yang hanya mengandung S. cerevisiae di dalamnya.
4.3 PEMILIHAN KOMBINASI VARIABEL PENELITIAN DENGAN HASIL TERBAIK
Untuk mengetahui hasil penelitian yang terbaik, maka dilihat kombinasi dari kedua variabel penelitian yang menghasilkan perolehan volume bioetanol per
jumlah bahan baku awal VC
A
tertinggi. Gambar 4.3 berikut memperlihatkan kombinasi pengaruh variasi konsentrasi ragi dan lama fermentasi terhadap
perolehan volume bioetanol per jumlah bahan baku awal VC
A
pada pembuatan bioetanol dari kulit durian.
Universitas Sumatera Utara
22 Gambar 4.3 Kurva Kombinasi Pengaruh Konsentrasi Ragi berat dan Lama
Fermentasi hari terhadap Perolehan Volume Bioetanol per Jumlah Bahan Baku Awal VC
A
mlkg Keterangan gambar:
x; y; z : untuk y = 6 hari
x; y; z : untuk y = 7 hari
x; y; z
: untuk y = 8 hari x
= Konsentrasi Ragi Ferementasi y
= Lama Fermentasi z
= Volume Bioetanol per Jumlah Bahan Baku Awal VC
A
= Nilai terbaik
Dari gambar 4.3 di atas terlihat bahwa, koordinat kombinasi perlakuan konsentrasi ragi dan lama fermentasi memuncak pada y = 7 hari untuk semua nilai
x, dan kombinasi perlakuan terbaik yang menghasilkan perolehan VC
A
terbesar
Universitas Sumatera Utara
23 nilai z tertinggi adalah pada konsentrasi ragi 6 dengan lama fermentasi 7 hari
x = 6 dan y = 7, yaitu 2,78 mlkg, yang artinya akan diperoleh 2,8 ml bioethanol untuk setiap kilogram kulit durian. Hasil pengukuran volume, densitas, specific
gravity sg, API Gravity, hingga diketahui volume bioetanol yang diperoleh untuk setiap kilogram bahan baku awal dari fermentasi kulit durian pada
kombinasi perlakuan konsentrasi ragi dan lama fermentasi diperlihatkan seperti pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Penelitian dan Perhitungan Pengaruh Konsentrasi Ragi dan Lama
Fermentasi terhadap Perolehan Bioetanol dari Kulit Durian
No Perlakuan Volume Larutan
Bioetanol ml
Volume Bioetanol dalam larutan
ml Volume
Bioetanol C
A
mlkg
1 R
1
W
1
0,4 0,1286
0,1312 2
R
2
W
1
2,0 0,7655
0,7974 3
R
3
W
1
0,4 0,1375
0,1463 4
R
1
W
2
4,7 2,2997
2,3466 5
R
2
W
2
6,3 2,5912
2,6992 6
R
3
W
2
6,5 2,6184
2,7855
7 R
1
W
3
2,5 1,0178
1,0385 8
R
2
W
3
1,5 0,5705
1,1884 9
R
3
W
3
0,2 0,0683
0,0727 Nilai tertinggi
Adapun kombinasi perlakuan antara konsentarasi ragi dan lama fermentasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
R
1
W
1
= Konsentrasi Ragi 2 selama 6 hari R
2
W
1
= Konsentrasi Ragi 4 selama 6 hari R
3
W
1
= Konsentrasi Ragi 6 selama 6 hari R
1
W
2
= Konsentrasi Ragi 2 selama 7 hari R
2
W
2
= Konsentrasi Ragi 4 selama 7 hari R
3
W
2
= Konsentrasi Ragi 6 selama 7 hari
Universitas Sumatera Utara
24 R
1
W
3
= Konsentrasi Ragi 2 selama 8 hari R
2
W
3
= Konsentrasi Ragi 4 selama 8 hari R
3
W
3
= Konsentrasi Ragi 6 selama 8 hari Sama halnya dengan kurva 4.3 di atas, Tabel 4.1 menunjukkan bahwa VC
A
terbesar dihasilkan oleh kombinasi perlakuan R
3
W
2
Konsentrasi Ragi 6 selama 7 hari, yaitu sebanyak 6,5 ml dengan volume bioetanol untuk setiap kilogram
bahan baku awalnya adalah sebesar 2,78 mlkg. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan terbaik adalah R
3
W
2
, yaitu penambahan konsentrasi ragi fermetasi 6 dengan lama fermentasi 7 hari.
4.7 PERBANDINGAN STANDAR BAKU MUTU BIOETANOL