3 Pemilihan limbah organik sebagai bahan baku diharapkan menjadi salah satu
solusi cerdas untuk pengolahan limbah. Limbah organik di Indonesia mencapai 60-70 dari total volume sampah, sehingga apabila diabaikan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan, munculnya penyakit, menurunkan nilai estetika kota, dan masalah lainnya [6].
Salah satu limbah organik yang sering ditemukan, khususnya di kota Medan, adalah kulit durian, yang menumpuk,
berserakan di sekitar aliran sungai dan berbagai tempat, karena provinsi Sumatera Utara merupakan penghasil buah durian terbesar di Indonesia, yaitu 579.471 ton
per tahun [7]. Sehingga kulit durian juga potensial untuk dikembangkan sebagai
bahan baku pembuatan bioetanol. Melihat dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, peneliti fokus pada proses fermentasi selaku proses inti pembuatan
bioetanol. Tentu untuk setiap bahan baku yang berbeda, maka kondisi prosesnya pasti berbeda. Diharapkan bioetanol dari kulit durian ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan ataupun bahan untuk industri lainnya.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: a.
Bagaimana pengaruh konsentrasi ragi Sacharomyces cereviceae terhadap perolehan bioetanol pada proses fermentasi pembuatan bioetanol dari kulit
durian. b.
Bagaimana pengaruh lama fermentasi terhadap perolehan bioetanol dari kulit durian.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah: a.
Mengetahui pengaruh konsentrasi ragi Sacharomyces cereviceae terhadap perolehan bioetanol pada proses fermentasi pembuatan bioetanol dari kulit
durian. b.
Mengetahui pengaruh lamanya lama fermentasi terhadap perolehan bioetanol dari kulit durian.
Universitas Sumatera Utara
4
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah: a.
Memperoleh informasi mengenai kondisi optimum operasi pembuatan bioetanol dari kulit durian khususnya proses fermentasi yang ditinjau dari
segi konsentrasi ragi dan lama fermentasi. b.
Mendapatkan data percobaan yang diperlukan untuk merancang dan membangun unit pembuatan bioetanol dari limbah kulit durian untuk skala
yang lebih besar scale up. c.
Memberikan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis atau yang berhubungan dengan teknologi fermentasi anaerob.
d. Memberikan solusi pengolahan limbah padat organik.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Dalam penelitian ini, bahan baku yang digunakan adalah kulit durian yang diambil dari beberapa tempat penjualan durian di kota Medan. Penelitian
dilakukan dengan proses pre-treatment bahan baku, termasuk hidrolisis dengan metode Liquid Hot Water LHW, fermentasi anaerobik dengan penambahan
Sacharomyces cereviceae yang dioperasikan pada suhu kamar, dan dilanjutkan dengan distilasi dan kondensasi.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Ekologi Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara. Variabel- variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan variabel
terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1.
Konsentrasi ragi fermentasi: 2, 4, dan 6 2.
Lama fermentasi: 6, 7, dan 8 hari Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perolehan bioetanol per
jumlah bahan baku kulit durian awal. Adapun analisa yang akan dilakukan di dalam penelitian ini adalah analisa
cairan produk, yang meliputi analisa densitas, pengukuran kadar bioetanol hasil distilasi, perhitungan specific gravity sg dan API Gravity hingga diperoleh
volume bioetanol per jumlah bahan baku kulit durian awal.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIOETANOL