digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Tujuan SekolahMadrasah Islam Bertaraf Internasional
Tujuan penyelenggaraan SBI berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 Tentang
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah adalah untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki :
54
a kompetensi sesuai standar kompetensi lulusan dan diperkaya dengan
standar kompetensi pada salah satu sekolah terakreditasi di negara anggota OECD ataun negara maju lainnya.
b daya saing komparatif tinggi yang dibuktikan dengan kemampuan
menampilkan keunggulan lokal ditingkat internasional. c
kemampuan bersaing dalam berbagai lomba internasional yang dibuktikan dengan perolehan medali emas, perak, perunggu dan bentuk
penghargaan internasional lainnya. d
kemampuan bersaing kerja di luar negeri terutama bagi lulusan sekolah menengah kejuruan.
e kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris skor TOEFL Test
7,5 dalam skala internet based test bagi SMA, skor TOEIC 450 bagi SMK, danatau bahasa asing lainnya.
54
Permen No. 78 tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
f kemampuan berperan aktif secara internasional dalam menjaga
kelangsungan hidup dan perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosio-kultural, dan lingkungan hidup.
g kemampuan menggunakan dan mengembangkan teknologi komunikasi
dan informasi secara professional.
55
3. Model
Pengembangan SekolahMadrasah
Islam Bertaraf
Internasional
Sekolahmadrasah bertaraf internasional dapat diselenggarakan menggunakan model-model penyelenggaraan yang dianggap paling sesuai
atau cocok dengan kebutuhan, kekhasan, keunikan, dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap sekolahmadrasah, baik untuk penyelenggaraan
SekolahMadrasah yang baru maupun pengembangan Sekolahmadrasah yang sudah ada sebelumnya. Model-model penyelenggaraan tersebut
adalah sebagaimana diuraikan berikut ini :
56
a.
Model “Terpadu-Satu Sistem atau Satu Atap-Satu Sistem”
SekolahMadrasah bertaraf internasional yang diselenggarakan dengan model Terpadu-Satu Sistem atau Satu Atap-Satu Sistem yaitu
penyelenggaraan sekolahmadrasah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di dalam satu lokasi dengan
55
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah
pasal 2
56
Penyelenggaraan RSBI http:yudikustiana.wordpress.com20110526penyelenggaraan-rsbi diakses pada tanggal 23-11-2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menggunakan sistem
pengelolaan pendidikan
yang sama.
SekolahMadrasah bertaraf internasional yang diselenggarakan dengan model ini dapat dipimpin oleh seorang direkturmanajer yang
mengkoordinasikan tiga kepala SekolahMadrasah yang memimpin setiap satuan pendidikan dasar dan menengah.
b.
Model “Terpisah-Satu Sistem atau Tidak Satu Atap-Satu Sistem”
SekolahMadrasah bertaraf internasional yang diselenggarakan dengan model Terpisah-Satu Sistem atau Tidak Satu Atap-Satu Sistem
yaitu penyelenggaraan sekolahmadrasah bertaraf internasional pada jenjang pedidikan dasar dan menengah di dalam lokasi yang berbeda
atau terpisah dengan menggunakan sistem pengelolaan pendidikan yang
sama. SekolahMadrasah
bertaraf internasional
yang diselenggarakan dengan model ini dapat dipimpin oleh seorang
manajer yang mengkoordinasikan tiga kepala sekolah madrasah yang memimpin setiap satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada
pada lokasi berbeda. Pada model semacam ini memiliki tingkat kesulitan dalam hal
koordinasi, pengawasan,
dan pengendalian
karena letak
sekolahmadrasah di berbagai lokasi yang berbeda. Walaupun sistem yang dikembangkann sama , namun praktik pelksanaan pengembngan
dan pengelolaan memerlukan waktu dan biaya ekstra, apalai lokasi dari berbagai jenjang satuan pendidikan relatif jauh.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c.
Model “Terpisah-Beda Sistem atau Tidak Satu Atap-Beda Sistem”
SekolahMadrasah bertaraf internasinal yang diselenggarakan dengan model Terpisah-Beda Sistem atau Tidak Satu Atap-Beda
Sistem yaitu penyelenggaraan sekolahmadrasah bertaraf internasional pada jenjang pendidikan daar dan menengah di lokasi yang berbeda
terpisah dengan sistem pengelolaan pendidikan yang berbeda. Penyelenggaraan model ini disarankan hanya pada fase rintisan
penyelenggaraan sekolahmadrasah bertaraf internasional dalam kurun waktu tertentu harus ditingkatkan secara bertahap ke model
penyelenggaraan satu atap dengan satu sistem atau model penyelenggaraan tidak satu atap dengan satu sistem.
Tingkat kesulitan lebih tinggi dalam praktik manajerial sekolahmadrasah bertaraf internasional pada model ketiga. Maka dari
itu, penyelenggaraan
model ini
hanya diperuntukkan
bagi sekolahmadrasah rintisan bertaraf internasional, lambat laun pihak
penyelenggara berusaha dan mengupayakan pengembangan SMBI dengan model pertama atau etidaknya pada model kedua.
57
57
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
d.
Model “Entry-Exit”
SekolahMadrasah bertaraf internasional yang diselenggarakan dengan model Entry-Exit yaitu penyelenggaraan ekolahmadrasah
bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan cara mengelola kelas-kelas reguler dengan kelas-kelas
internasional. peserta didik pada kelas-kelas bertaraf internasional yang oleh karena berbagai alasan tertentu tidak bisa melanjutkan di
kelas bertaraf internasional bisa pindah ke kelas-kelas reguler. Begitupula sebaliknya peserta didik pada kelas-kelas reguler bisa
pindah kekelas bertaraf internasional, jika dipandang memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk masuk ke kelas bertaraf
internasional. Praktisnya, model pengembangan Entry-Exit difokuskan pada
tingkat kompetensi peserta didik. Assesment dan evaluasi kemampuan peserta didik secara berkala dilakukan untuk mengetahui kompetensi
mereka dan memerlukan proses manajerial maupun koordinasi yang tidak mudah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4. Indikator SekolahMadrasah Islam Bertaraf Internasional