digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pelaksanaan strategik pada akhirnya bergantung pada anggota organisasi secara individual, utamanya para maajer kunci.
Dan memotivasi serta menghargai prestasi individu dan unit organisasi
yang baik
merupakan bahan penting dalam implementasi strategi yang efektif. Jika pencapaian strategi
merupakan prioritas puncak, maka sistem imbalan harus secara jelas dan erat terkait dengan prestasi strategi.
46
Motivasi dan pengendalian personil manajerial dalam pelaksanaan strategi dilakukan melalui mekanisme imbalan
perusahaan, kompensasi, kenaikan gaji, bonus, opsi sham, insentif, tunjangan, promosi, demosi, penghargaan, pujian, kritik, tanggung
jawab lebih besarlebih kecil, norma kelompok, penilaian prestasi, ketegangan dan kekuatan. Mekanisme ini dapat positif atau negatif.
Jangka panjangjangka pendek.
47
c. Evaluasi Pengawasan Strategi
Setelah strategi
selesai dirumuskan
dan berhasil
diimplementasikan, proses manajemen strategi belum selesai sampai disini, masih ada satu pekerjaan lagi yang harus dilakukan yaitu
evaluasi strategik. Yang dimaksud evaluasi strategik disini adalah usaha-usaha untuk memonitor hasil-hasil dari pembuatan perumusan
46
Robinson Pearce, Manajemen, 429.
47
Ibid, 460.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
formulasi dan penerapan implementasi strategi termasuk mengukur kinerja dan organisasi, serta mengambil langkah-langkah perbaikan
jika diperlukan.
48
Adapun mengenai unsur-unsur dan bagaimana proses pengawasan itu adalah sebagai berikut :
1. Unsur Pengawasan
Ada empat unsur pokok yang lazim terdapat dalam semua sistem pengawasan. Unsur-unsur ini tetap berlaku bagaimanapun tingkat
kecanggihan sistem itu. Empat unsur adalah sebagai berikut : a.
Suatu karakteristikkondisi yang dikendalikan diawasi. b.
Sensor, yakni metode untuk mengukur karakteristikkondisi diatas.
c. Kompetitor, yakni membandingkan antar yang aktual dengan
standar, serta menilai perbedaan-perbedaan yang terjadi. d.
Efektor, yakni tindakan mempengaruhi perubahan dalam sistem tersebut untuk disesuaikan dengan karakteristikstandar yang
diinginkan.
49
2. Proses Pengawasan
Unsur pokok dalam setiap sistem pengawasan akan menjadi proses pengawasan jika dihubungkan secara berurutan
48
Karhi Nisjar. Manajemen, 86.
49
Fremont E kast. Organisasi, 733.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dalam suatu siklus. Tujuan-tujuan ditetapkan dan pekerjaan dilaksanakan. Dengan dibandingkan prestasi sesungguhnya dengan
rencana, maka dihasilkan umpan balik untuk penyesuaian beban kerja dengan alokasi sumber daya jenis perbandingan ini terutama
mengenai alat-alat yang dipakai untuk mencapai tujuan. Dibuat pula untuk membandingkan antara prestasi sesungguhnya dengan
rencana program semula. Pada tahap ini, informasi di umpan balikkan ke tahap perencana program, dan untuk membandingkan
dengan sasaran semula. Akhirnya, perbandingan ini membawa kepada pengukuran tujuan yang ada atau penyesuaian untuk masa
depan.
50
Selanjutnya, dilakukan penetapan standar yang diinginkan. Seorang manajer perlu melakukan tiga kegiatan sebagai berikut :
a. Pengukuran pelaksanaan kinerja karyawan
b. Membandingkan hasil kegiatan pelaksanaan dengan standar
yang telah ditetapkan. c.
Melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan antara hasil yang dicapai dalam operasi dengan standar.
Cara-cara diatas merupakan cara-cara untuk melihat fakta. Sehingga apakah terjadi penyimpangan ataupun tidak, sepenuhnya
50
Ibid, 736.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tergantung dari hasil penelitian manajemen terhadap output yang dicapai.
6. Strategi MI-SIIEEB