Penelitian Sebelumnya Tinjauan Pustaka

7

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian sebelumnya disebutkan bahwa sistem wireless LAN memberi kemudahan bagi user untuk mengakses informasi real- time dimanapun mereka berada. Faktor mobilitas yang diberikan juga mendukung produktifitas dan kesempatan layanan yang tidak mungkin dilakukan dengan jaringan kabel. Selain itu, sistem wireless LAN dapat dikonfigurasikan dalam beberapa topologi, disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi khusus user dan instalasi. Konfigurasi yang mudah diubah dan jarak dari jaringan peer – to - peer sesuai dengan jumlah user yang sedikit untuk memenuhi infrastruktur jaringan dari ribuan user sehingga memungkinkan untuk menjelajahi area luas. Namun terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan wireless local area network dalam RTRW Net yaitu dapat terjadi Interferensibenturan dengan frekuensi yang digunakan oleh ISP lain Arianto, 2009. Wireless Distribution System WDS memungkinkan interkoneksi beberapa perangkat AP dalam satu area jaringan nirkabel tanpa menggunakan bantuan kabel jaringan pada masing-masing AP, setidaknya hanya menggunakan satu kabel jaringan sebagai jalur backbone pada perangkat AP utama. Sedangkan pada AP yang lain jalur backbone berasal dari AP utama yang didistribusikan secara nirkabel. Kekurangan dari WDS adalah pada penurunan maksimum throughput efektif dari perangkat AP karena jalur transmisi nirkabel terbagi menjadi dua yaitu, untuk akses klien dan untuk link antar AP. Dengan dibangunnya wireless distribution system pada perangkat access 802.11g menggunakan openWRT, maka masing-masing klien akan mendapatkan alokasi kanal yang relatif seimbang antara satu dengan yang lainnya Putra, 2011 sedangkan load balance adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput , memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi Dewobroto,2010. Wireless mesh network merupakan salah satu jenis wireless networking yang menggunakan node-node berulang dan terdistribusi untuk menyediakan reliability dan juga jangkauan yang lebih baik pada jaringan wireless . Sejumlah node yang berukuran lebih kecil, bernama repeater , terhubung pada node-node besar atau router wireless untuk menyediakan jangkauan melalui area yang lebih besar Ian, 2004. Bonding adalah teknologi yang memungkinkan penggabungan beberapa ethernet menjadi sebuah link virtual tunggal, sehingga mendapatkan kecepatan data yang lebih tinggi dan juga mendukung fasilitas failover Watts, 2006 . Dengan penerapan sistem seamless wireles roaming , sistem jaringan hotspot memiliki reliability yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan hotspot tanpa seamless wireles roaming . Dengan menggunakan seamless wireles roaming , klien yang sedang melakukan download tidak terputus serta tidak perlu autentifikasi ulang apabila klien tersebut melakukan perpindahan antar access point , tetapi sistem seamless wireles roaming hanya dapat menggunakan satu buah ISP saja Apriyadi, 2012. Untuk melengkapi penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini diterapkan sistem external wireless roaming yang dapat menghilangkan interferensi ketika menggunakan lebih dari satu ISP pada jaringan hotspot . Selain itu juga dapat memperluas coverage area dan mengatasi kehilangan koneksi saat salah satu access point mati serta overlaping antar access point pada home network ketika menuju foreign network . Perbedaan penelitian ini dengan WDS, wireless mess network , load balance, dan bonding adalah penelitian ini menggunakan satu router untuk satu koneksi internet sehingga diharapkan hasil yang didapat lebih baik dan dapat lebih mudah dalam konfigurasi.

2.2 Wireless LAN