Gambar 3.13 Denah Lokasi Penempatan
Pada Gambar 3.13 terlihat peletakan beberapa
access point
dan perangkat laptop yang akan digunakan untuk penelitian sehingga
dapat tercapai konsep
external wireless roaming
.
3.5 Konfigurasi Jaringan
Setelah melakukan proses instalasi
firmware
DD-WRT di
access point
, tahap berikutnya adalah mengkonfigurasi jaringan agar dapat beroperasi dengan baik dan dapat memenuhi syarat tercapainya
jaringan
hotspot
yang menggunakan
external wireless roaming
. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut ini:
3.5.1 Konfigurasi Mikrotik
Router
OS
Konfigurasi Mikrotik OS bertujuan untuk membuat
server
DHCP dan membuat
router
agar dapat beroperasi dengan modem 3G. Langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut.
Kode Perintah 3.1 Mendeteksi Jenis Modem 3G
[adminmikrotik] system serial-terminal usb1
Channel
=0 [Ctrl-A is the prefix
key
] Pada potongan Kode Perintah 3.1, USB1 berarti modem berada pada
USB1 dan pada c
hannel
0. Untuk pemilihan
channel
harus dicoba mulai dari
channel
0,1,2, dan seterusnya sampai muncul tulisan [Ctrl-A is the prefix
key
].
Kode Perintah 3.2 Informasi Jenis Modem 3G
ATI Manufacturer: huawei
Model: E220 Revision: 11.117.03.00.00
IMEI: 358193014692702 +GCAP: +CGSM,+DS,+ES
OK
Setelah mengetikkan Kode Perintah 3.1 langkah selanjutnya adalah mengetikkan ATI dan jika muncul informasi seperti Kode
Perintah 3.2 maka modem bisa digunakan pada RB 751U-2HND. Modem yang dapat digunakan dapat dilihat di mikrotik.co.id. Setelah
itu, langkah selanjutnya adalah membuat
profile
PPP baru.
Kode Perintah 3.3 Membuat Profile PPP Baru
[adminmikrotik] ppp profile add change-tcp-mss=default comment= name=profile2 only-one=default \
\... ppp profile add change-tcp-mss=default comment= name=profile2 only-one=default \
\... use-compression=default use-encryption=no use-vj-compression=default
Kode Perintah 3.3 memperlihatkan konfigurasi
profile
ppp yang berisi dari nama PPP yaitu profile2,
compression
dari PPP
default
dari mikrotik, dan yang lainnya. Setelah itu konfigurasi selanjutnya adalah
membuat PPP client seperti pada potongan Kode Perintah 3.4.
Kode Perintah 3.4 Membuat PPP-client
[adminmikrotik] interface ppp-
client
[adminmikrotik] interface ppp-
client
add add-default-route=yes allow=pap,chap comment= data-
Channel
=0 apn=indosatgprs dial-
command=ATDT dial-on-deman=no disabled=no info-
Channel
=0 max- mru=1500 max-mtu=1500 modem-
init=at+cgdcont=1,\IP\,\ISP.CINGULAR\ mrru=disabled name=ppp- out2 null-modem=no
password
=indosatgprs phone=99 port=usb1
profile=profile2 use-peer-dns=yes
User
=indosatgprs
Pada potongan Kode Perintah 3.4 terlihat dari konfigurasi PPP
client
yang berisi dari konfigurasi modem 3G yang digunakan seperti
channel
modem, APN,
username
dan p
assword
yang disesuaikan dengan ISP yang digunakan. Pada penelitian ini menggunakan ISP
IM3 dan XL maka apn,
username
, dan
password
diisi sesuai konfigurasi dari masing
– masing ISP. Selanjutnya dilakukan konfigurasi
firewall
NAT agar
client
yang terkoneksi dengan
router
juga dapat mengakses
internet
seperti Kode Perintah 3.5.
Kode Perintah 3.5 Membuat Firewall NAT
[adminmikrotik] ip
firewall
nat add chain=srcnat src-
Address
=192.168.88.024 out-interface=ppp-out2 action=masquerade
Kode Perintah 3.5 memperlihatkan konfigurasi
firewall
pada
router
yang digunakan agar semua IP dari
network
192.168.88.024 dapat mengakses
internet
lewat ppp-out2 dengan
action masquerade
.
Kode Perintah 3.6 Konfigurasi IP Router
[adminmikrotik] ip
address
add
address
=192.168.88.1 netmask=255.255.255.0 interface=bridge-local
Kode Perintah 3.6 merupakan konfigurasi untuk memberikan IP
address
lokal di
router
. IP lokal yang digunakan adalah 192.168.88.1 dan netmask 255.255.255.0 yang berarti masih masuk ke
IP
class
C. Interface yang digunakan adalah
bridge-local
karena
router
mempunyai dua
interface
yaitu WLAN dan LAN .
Kode Perintah 3.7 Membuat IP Pool
[adminmikrotik] ip pool add name=dhcp_pool1 ranges 192.168.88.10-192.168.88.250 next-pool=none
Setelah memberikan IP lokal pada
router
, langkah selanjutnya adalah membuat IP
pool
. IP
pool
digunakan untuk menampung sejumlah IP yang dapat digunakan oleh
client
yang terhubung ke
router
. IP
pool
yang dibuat diberi nama dhcp_pool1 dengan
range
IP yang dapat digunakan antara 192.168.88.10 sampai 192.168.88.250
sehingga terdapat 241 IP yang dapat digunakan oleh
client
seperti yang terlihat pada Kode Perintah 3.7.
Kode Perintah 3.8 Membuat DHCP Server
[adminmikrotik] ip dhcp-
server
add interface=bridge-local
address
-pool=dhcp_pool1 authoritative=after-2sec-
delay
bootp-
support=static disabled=no lease-time=01:00:00 name=dhcpd2
Langkah berikutnya adalah membuat DHCP
server
dengan konfigurasi seperti pada Kode Perintah 3.8. Konfigurasi yang dibuat
adalah
interface
dari DHCP
server menggunakan bridge-local
, IP
pool
menggunakan konfigurasi yang sudah dibuat pada Kode Perintah 3.7,
lease time
yang berarti waktu kadaluarsa untuk setiap IP yaitu satu jam, dan lain sebagainya.
Kode Perintah 3.9 Konfigurasi DHCP Server Network
[adminmikrotik] ip dhcp-
Server network
add
address
=192.168.88.024 comment= dns-
Server
=192.168.88.1, 192.168.88.1 gateway=192.168.88.1 netmask=24
Setelah berhasil membuat DHCP
server
, maka langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi dari DHCP
server
yang sudah dibuat pada Kode Perintah 3.8. Konfigurasi yang digunakan
dapat dilihat pada Kode Perintah 3.9. IP yang digunakan pada DHCP
server
adalah 192.168.88.1, DNS
server
dari DHCP
server
adalah 192.168.88.1, dan
gateway
dari DHCP
server
adalah 192.168.88.1.
Kode Perintah 3.10 Konfigurasi DNS
[adminmikrotik] ip dns static add name=router
address
=192.168.88.1 ttl=1d [adminmikrotik] ip dns set allow-remote-requests=yes
Kode Perintah 3.10 digunakan untuk konfigurasi DNS
server
pada
router
. Perintah
ip dns set allow-remote-requests= yes
digunakan agar
user
yang terhubung dengan
router
dapat ikut menggunakan DNS pada
router
. Untuk router yang terkoneksi dengan AP IM3 akan dibedakan subnetnya sehingga akan memakai IP dengan network
ID 192.168.8.024.
3.5.2 Konfigurasi DD-WRT