2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total
penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja Soegeng, 2006, semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula
ukuran perusahaan itu. Perusahaan besar cenderung ingin menyajikan laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Manajemen dengan skala besar
cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh
investor, Badan Pengawas Pasar Modal LK, dan pemerintah. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan
semakin luas Soegeng, 2006. Hal tersebut berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang
harus dilakukan.
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor
sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu
perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan Santoso, 1995. Givoly dan Palmon dalam Saleh, 2004 berpendapat
bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi
Universita Sumatera Utara
oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya. Dalam penelitian
ini menggunakan return on asset ROA dengan rumus ROA yakni sebagai berikut Effendi, 2005:
Laba Bersih ROA =
Total Aset
2.1.6 Leverage
Leverage mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio leverage mengukur tingkat
aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana source of
fund oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.
Suatu perusahaan yang memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki
risiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan financial distress akibat hutang yang tinggi. Perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk bad news sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan
Universita Sumatera Utara
keuangannya. Dalam penelitian menggunakan long debt to equity ratio LDER dengan rumus sebagai berikut Kadir, 2011:
Liabilitas Jangka Panjang LDER =
Total Aset
2.1.7 Kepemilikan Manajerial