Identifikasi Masalah Batasan Masalah
15
rambut di wajah kumis, jenggot, tumbuh bulu ketiak, rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap, tumbuh bulu di dada.
Pemasakan seksual primer adalah pemasakan pada organ tubuh yang langsung berhubungan dengan pertumbuhan reproduksi, sedang tanda-tanda
pemasakan seksual sekunder yaitu menunjukan tanda-tanda khas sebagai laki- laki dan perempuan. Panut Panuju dan Ida Umami 2005: 88 menjelaskan
bahwa pemasakan seksual sekunder pada perempuan yaitu tumbuh rambut pada kemaluan dan ketiak, pinggul melebar, paha membesar dan payudara
membesar yang disebabkan akibat penimbunan lemak, wajahnya bertumbuhan jerawat karena produksi hormon dalam tubuh. Pemasakan
seksual sekunder pada laki-laki di antaranya yaitu alat tumbuh rambut disekitar kemaluan, dada dan ketiak, bahu melebar, dan perubahan suara yang
dikarenakan membesarnya tulang di leher bagian depan, tumbuh buah jakun. Pemasakan seksual primer pada perempuan yaitu haid menarche yang
pertama kali. Pemasakan seksual primer laki-laki yaitu alat produksi sperma mulai bereproduksi dan mengalami mimpi basah yang pertama kali.
Kematangan kelenjar kelamin dan kematangan seksual akan membuat remaja menunjukkan perhatian terhadap lawan jenis atau sering diistilahkan
mulai jatuh cinta. Menurut Izzaty., dkk, 2008: 136 tahap-tahap perkembangan emosi cinta remaja akan melalui beberapa tahap, yaitu :
a. Crush, akhir masa kanak-kanakawal remaja, mulai memuja orang lain yang lebih tua dari jenis seks yang sama, cinta bersifat pemujaan.
16
b. Hero Worshipping, sama dengan crush, cinta bersifat pemujaan ditujukan pada orang lain yang lebih tua, tetapi dari jenis kelamin yang berbeda dan
umumnya jarak jauh. c. Boy crazy girl crazy, rasa cinta ditujukan pada teman sebaya, tidak
hanya satu orang tetapi pada semua remaja dan lawan jenisnya. d. Puppy love cinta monyet, Cinta remaja tertuju pada satu orang saja tapi
sifatnya masih berpindah-pindah. e. Romantic love, remaja menemukan cinta yang tepat, sifat sudah lebih
stabil, sering berakhir dengan perkawinan. Seks merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan remaja, untuk
itu perilaku seksual remaja perlu diperhatikan jika tidak ingin membawa malapetaka yang bisa menghancurkan hidupnya Murdy, 1995. Upaya
remaja untuk menyalurkan dorongan seksual pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri individu sendiri berupa munculnya
dorongan seksual ataupun dari luar diri individu berupa rangsangan- rangsangan yang dapat berasal dari media cetak ataupun media elektronika.
Sarwono 1991 mengemukakan bahwa pengaruh dari dalam diri individu itu berasal dari perubahan hormonal yang terjadi secara alamiah dan
berakibat pada peningkatan hasrat seksual seseorang. Kondisi remaja yang mengalami masa puber pada hormon-hormon seksualnya juga akan
meningkatkan keinginan individu untuk melakukan aktivitas seksual Faturochman, 1992. Pendapat serupa disampaikan oleh Rahman dan
Hirmaningsih 1997 yang mengatakan bahwa meningkatnya hormon-hormon