Manfaat Teoritik Manfaat Penelitian

16 b. Hero Worshipping, sama dengan crush, cinta bersifat pemujaan ditujukan pada orang lain yang lebih tua, tetapi dari jenis kelamin yang berbeda dan umumnya jarak jauh. c. Boy crazy girl crazy, rasa cinta ditujukan pada teman sebaya, tidak hanya satu orang tetapi pada semua remaja dan lawan jenisnya. d. Puppy love cinta monyet, Cinta remaja tertuju pada satu orang saja tapi sifatnya masih berpindah-pindah. e. Romantic love, remaja menemukan cinta yang tepat, sifat sudah lebih stabil, sering berakhir dengan perkawinan. Seks merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan remaja, untuk itu perilaku seksual remaja perlu diperhatikan jika tidak ingin membawa malapetaka yang bisa menghancurkan hidupnya Murdy, 1995. Upaya remaja untuk menyalurkan dorongan seksual pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri individu sendiri berupa munculnya dorongan seksual ataupun dari luar diri individu berupa rangsangan- rangsangan yang dapat berasal dari media cetak ataupun media elektronika. Sarwono 1991 mengemukakan bahwa pengaruh dari dalam diri individu itu berasal dari perubahan hormonal yang terjadi secara alamiah dan berakibat pada peningkatan hasrat seksual seseorang. Kondisi remaja yang mengalami masa puber pada hormon-hormon seksualnya juga akan meningkatkan keinginan individu untuk melakukan aktivitas seksual Faturochman, 1992. Pendapat serupa disampaikan oleh Rahman dan Hirmaningsih 1997 yang mengatakan bahwa meningkatnya hormon-hormon 17 seksual berakibat pada perilaku seseorang yang kemudian tertarik pada orang lain dan mempunyai dorongan untuk memuaskan kebutuhan seksualnya tersebut. Namun demikian hal tersebut tidak dapat tersalurkan karena adanya aturan hukum tentang batas usia tertentu untuk perkawinan. Sarwono 2010: 102 menyebutkan bahwa rasa ketergantungan pada orang tua di kalangan anak-anak di Indonesia lebih besar lagi, karena memang dikehendaki demikian. Hal tersebut bisa diartikan bahwa ada kemungkinana anak-anak di Indonesia belum memenuhi atau lebih lambat dalam memenuhi tugas perkembangannya karena budaya yang ada. Penelitian yang dilakukan oleh psikolog bangsa Turki bernama C. Kagitcibasi dalam Sarwono, 2010 yang meneliti sejumlah 20.403 orang tua dari seluruh dunia 1984. Dalam penelitian ini terbukti bahwa ibu-ibu dari suku Jawa dan Sunda mengharapkan anak mereka menuruti orang tua Jawa: 88, Sunda: 81. Demikian pula para ayah dari kedua suku tersebut berharapan yang sama jawa: 85, Sunda:76. Harapan itu berbeda keadaannya dari bangsa-bangsa Kore, Singapura, dan Amerika Serikat. Mereka berharap agar anaknya bisa lebih mandiri ibu Korea: 62, ibu Singapura: 60, ibu AS:51, ayah Korea: 68, ayah Singapura: 69, ayah AS:43. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa masa remaja membawa individu pada kematangan fisik dan organ dalam tubuh termasuk organ seksual baik pada individu perempuan maupun laki-laki. Tidak hanya itu, individu juga akan melalui tahapan-tahapan tugas perkembangan yang