4. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Persepsi Tentang
Pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Kewirausahaan
Lingkungan Teman Sebaya
Mean 48,142
46,95 Std. Deviation
5,973 7,42
Median 48
46,5 Modus
49 46
Minimum 35
32 Maximum
63 64
Variance 35,69
55,07 Range
28 32
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa variabel Persepsi Tentang Pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Kewirausahaan memiliki
skor tertinggi 63, skor terendah 35, mean 48,142, median 48, modus 49, dan standar deviasi 5,973. variabel Lingkungan Teman Sebaya memiliki nilai
tertinggi 64, nilai terendah 32, mean 46,95, median 46,5, modus 46, dan standar deviasi 10,75 Sedangkan tabel 7 variabel Keputusan Berwirausaha
menunjukkan bahwa terpusat pada memilih berwirausaha setelah lulus yaitu sebanyak 31 siswa atau 55,36.
B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Hasil dari uji normalitas data yang telah didapatkan menunjukkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hal
iniditunjukkan dengan nilai
Asymp Sig
yang lebih dari 0,05. Hasil dari uji normalitas ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov
Smirnov Z
Asymp Sig
Keterangan
Persepsi Tentang Pembelajaran Mata Kuliah
Praktikum Kewirausahaan 0,423
0,994 Berdistribusi
normal
Lingkungan Teman Sebaya 0,519
0,950 Berdistribusi
normal
1. Berdasarkan hasil uji normalitas data persepsi tentang persepsi
tentang pembelajaran mata kuliah praktikum kewirausahaan X1 terhadap keputusan berwirausaha Y ,menghasilkan indeks 0,423
dan signifikansi 0,994. Nilai p = 0,994 lebih besar dari 0,05 P 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data dalam
penelitian ini berdistribusi normal. 2.
Berdasarkan hasil uji normalitas data tentang lingkungan teman sebaya X
2
terhadap keputusan berwirausaha Y,menghasilkan indeks 0,519 dan signifikansi 0,950. Nilai p = 0,950lebih besar dari
0,05 P 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Tabel di atas menunjukkan nilai
Asymp Sig
dari tiap variabel yang telah diuji. Hasil di atas menyimpulkan bahwa seluruh variabel berdistribusi
normal sehingga prasyarat uji normalitas telah terpenuhi. Dengan terpenuhinya prasyarat normalitas, maka analisis bisa dilanjutkan.
2. Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linear atau tidak. Hubungan antar
variabel dikatakan linear apabila nilai
sig
lebih dari atau sama dengan 5. Penghitungan uji linearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program
SPSS.
Hasil rangkuman uji linearitas disajikan pada tabel berikut:
Tabel 11. Hasil Uji Linieritas No.
Variabel F
tabel
Sig. Keterangan
Bebas Terikat
1. X
1
Y 0,630
0,869 Linear
2. X
2
Y 0,619
0,878 Linear
1. Berdasarkan hasil uji linearitas data persepsi tentang pemebelajaran
mata kuliah praktikum kewirausahaanX
1
terhadap keputusan berwirausaha Y diperoleh nilai
F
tabel
sebesar 0,630 dengan p sebesar 0,869. Nilai p = 0,869 lebih besar dari 0,05 P 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi tentang pembelajaran mata kuliah praktikum kewirausahaan
dan keputusan berwirausaha dapat dikatakan linear. 2.
Berdasarkan hasil uji linearitas data lingkungan teman sebaya X
2
terhadap keputusan berwirausahaY diperoleh nilai F
tabel
sebesar 0,619 dengan p sebesar 0,878. Nilai p = 0,878 lebih besar dari 0,05
P 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan
antara lingkungan teman sebaya dan keputusan berwirausaha dapat dikatakan linear.
3. Uji Kolinieritas
Uji kolinearitas bertujuan untuk mendeteksi besarnya interkorelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kolinearitas
adalah dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor VIF.
Hasil dari uji kolinearitas ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 12. Hasil Uji Kolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Keterangan
X1 0,465
2,150 Tidak terjadi
kolinieritas X2
0,465 2,150
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa asumsi” tidak terdapat
kolinieritas” terpenuhi. Dilihat dari nilai VIF kurang dari 5 dan nilai toleransi lebih dari 0,2, sehingga terbebas dari gejala kolinieritas dan
analisis data dapat dilanjutkan.
4. Uji Heterosedastisitas
Langkah ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi memiliki perbedaan variansi residu dari kasus pengamatan satu ke kasus
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik harus memiliki homoskedastisitas dan tidak memiliki heteroskedastisitas. Cara yang
dilakukan adalah dengan Uji Park. Hasil pengujian dapat dilihat padatabel berikut:
Tabel 13. Hasil Uji Heterokedastisitas F
Sig Keterangan
0,315 0,731
Tidak terjadi Heterosedastisitas
Berdasar hasil analisis diatas menunjukan bahwa nilai F yang ditemukan sebesar 0,315 dengan sig 0,731. Oleh karena nilai sig tersebut
lebih besar
dari 0,05
maka dapat
disimpulkan tidak
terjadi heterosedastisitas. Dengan demikian persyaratan analisis regresi terpenuhi.
C. Uji Hipotesis Penelitian 1. Persamaan Garis Regresi Linear Dua Prediktor