Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu, sehingga lebih mendorong terciptanya
disiplin kerja daripada faktor motivasi kerja dan komitmen organisasi. Usia sangat berpengaruh terhadap karakteristik demografis individu. Perbedaan
usia akan membedakan seberapa besar disiplin individu tersebut dalam melakukan aktivitas. Semakin tua usia individu maka disiplin kerja akan
semakin menurun. Faktor jenis kelamin juga dapat mempengaruhi disiplin kerja seseorang, karena mayoritas disiplin kerja yang tinggi terjadi pada
jenis kelamin pria. Pada jenis kelamin wanita lebih memiliki tingkat keabsenan yang tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan dengan
tanggung jawab dan fungsi dari seorang wanita. Wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga masalah
kewanitaan. Pendidikan juga dapat meningkatkan disiplin kerja seseorang. Hal ini dikarenakan seseorang dengan pendidikan tinggi memiliki
pemahaman yang lebih tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya, dibandingkan karyawan dengan pendidikan rendah. Masa kerja dapat
mempengaruhi disiplin kerja karena semakin senior seorang karyawan, maka karyawan tersebut akan semakin giat bekerja dan kemungkinan
semakin disiplin Mahalapie, 2012. Disiplin kerja karyawan PT. Anindya Mitra Internasional masih perlu
ditingkatkan. Mayoritas karyawan memiliki disiplin yang sedang 61,2 terhadap peraturan kerja serta kurang tegasnya hukuman yang diberikan
akan membuat karyawan sering melanggar aturan tersebut. Pelanggaran
demi pelanggaran dapat terjadi hampir di seluruh perusahaan yang ada tak terkecuali di PT. Anindya Mitra Internasional. Pelanggaran kedisiplinan
yang paling sering terjadi yaitu keterlambatan karyawan masuk kerja. Disiplin kerja menurut Wursanto 2001 adalah suatu sikap ketaatan
seseorang terhadap aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi, yaitu: menggabungkan diri dalam organisasi itu atas dasar keinsafan, bukan
unsur paksaan. Sinungan 2000 mendefinisikan disiplin adalah sikap dari seseorang atau kelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk
mengikuti atau mematuhi segala aturan atau keputusan yang ditetapkan. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku Rivai, 2004.
Disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh dua hal yakni motivasi kerja dan komitmen organisasi. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan
dapat melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Kemudian dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi, karyawan merasa bertanggung jawab atas
peraturan yang ada di perusahaan sehingga karyawan disiplin demi mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan adanya motivasi di dalam diri
karyawan dan komitmen yang tinggi maka karyawan tidak akan melanggar peraturan-peraturan yang ada di dalam perusahaan, sehingga akan tercapai
tingkat kedisiplinan yang tinggi di dalam organisasi tersebut.
65