21
Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan SNI, 2009.
2. Pembuatan larutan kerja logam kadmium 0,2 mg CdL
Dipipet 10 ml larutan baku 1 mgL, masukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan
SNI, 2009. 3.
Pembuatan larutan kerja logam kadmium 0,4 mg CdL Dipipet 20 ml larutan baku 1 mgL, masukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan SNI, 2009.
4. Pembuatan larutan kerja logam kadmium 0,6 mg CdL
Dipipet 30 ml larutan baku 1 mgL, masukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan
SNI, 2009. 5.
Pembuatan larutan kerja logam kadmium 0,8 mg CdL Dipipet 40 ml larutan baku 1 mgL, masukkan ke dalam labu ukur 50 ml.
Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera dan homogenkan SNI, 2009.
3.4.5 Pembuatan Kurva Kalibrasi
Kurva kalibrasi dibuat dengan tahap sebagai berikut: Operasikan alat dan optimasikan sesuai denagn petunjuk penggunaan alat
untuk pengukuran kadmium.
Universitas Sumatera Utara
22
Aspirasikan larutan blanko ke dalam SSA-nya kemudian atur serapan hingga nol.
Aspirasikan larutan kerja satu persatu ke dalam SSA-nyala, lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 228,8 nm, kemudian catat.
Lakukan pembilasan pada selang aspirator dengan larutan pengencer. Buat kurva kalibrasi dan tentukan persamaan garis lurusnya SNI, 2009.
3.4.6 Persiapan Contoh Uji Kadmium Total
Homogenkan contoh uji, pipet 50 ml contoh uji dan masukkan ke dalam gelas piala 100 ml atau erlenmeyer 100 ml.
Tambahkan 5 ml HNO
3
pekat, bila menggunakan gelas piala, tutup dengan kaca arloji dan bila dengan erlenmeyer gunakan corong sebagai penutup.
Panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15-20 ml. Jika dekstruksi belum sempurna belum jernih, maka tambahkan lagi 5 ml
HNO
3
pekat, kemudian tutup gelas piala dengan kaca arloji atau tutup erlenmeyer dengan corong dan panaskan lagi tidak mendidih.
Lakukan proses ini secara berulang sampai semua logam larut. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasan.
Pindahkan ke dalam labu ukur 50 ml saring bila perlu dan tambahkan air babas mineral kemudian dihomogenkan.
Aspirasikan contoh uji ke dalam SSA-nyala lalu ukur serapannya pada panjang gelombang 288,8 nm.
Bila diperlukan, lakukan pengenceran SNI, 2009.
Universitas Sumatera Utara
23
3.4.7 Perhitungan
1. Pembuatan larutan induk 100 ppm
Berat Cd = × 100 mgL
=
, ,
× 100 mg1000 ml
= 1001000 ml = 0,1 g1000 ml
2. Pembuatan larutan baku
10 ppm dari 100 ppm V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 100 = 100 . 10 V
1
= 10 ml 3.
Pembuatan larutan kerja 1 ppm dari 10 ppm
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 100 = 250 . 10 V
1
= 25 ml 0,2 ppm dari 1 ppm
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1 = 50 . 0,2 V
1
= 10 ml 0,4 ppm dari 1 ppm
Universitas Sumatera Utara
24
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1 = 50 . 0,4 V
1
= 20 ml 0,6 dari 1 ppm
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1 = 50 . 0,6 V
1
= 30 ml 0,8 dari 1 ppm
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1 = 50 . 0,4 V
1
= 40 ml
Universitas Sumatera Utara
25
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN