4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencemaran Air
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02MENKLH1998, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, danatau komponen lain ke dalam airudara, danatau berubahnya tatanan komposisi airudara oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga kualitas udaraair menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
2.2 Indikator Pencemaran Air
2.2.1 Perubahan Suhu Air
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari bahan yang
didinginkan, kemudian dikembalikan ke sungai atau sumber air lainnya. Naikknya suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut :
a. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
b. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
c. Mengganggu kehidupan ikan dan hewan air lainnya.
d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya
mungkin akan mati kristanto, 2002.
Universitas Sumatera Utara
5
2.2.2 Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antrara 6,5 – 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa, tergantumg pada
besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan
menguabah pH air Wardhana, 2001.
2.2.3 Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air
Warna dibedakan atas dua macam: a.
Warna sejati yang diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut. b.
Warna semu yang selain diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut juga bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya bersifat koloid Kristanto,
2002. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai
salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. Apabila air mempunyai rasa kecuali air laut maka hal itu berarti telah terjadipelarutan
sejenis garam-garaman.Adanya rasa pada air pada umumnya diikuti pula dengan perubahn pH air Wardhana, 2001.
2.2.4 Padatan
Pada dasarnya air sungai tercemar selalu mengandung padatan, yang dapat dibedakan jadi 4 kelompok berdasarkan partikel dan sifat-sifat lainnya, terutama
kelarutannya, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
6
a. Padatan terendap sedimen yang terdapat dalam air sebagai akibat erosi
dan merupkan padatan yang terdapat di dalam air permukaan. b.
Padatan tersuspensi dan koloid yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap.
c. Padatan terlarut yang terdiri dari senyawa-senyawa organik dan anorganik
yang larut dalam air, mineral dan garam-garamnya. d.
Minyak dan lemak yaitu padatan yang mengapung diatas permukaan air dan terdapat dalam dua macam emulsi, emulsi minyak dalam air dan
emulsi air dalam minyak Kristanto, 2002.
2.3 Aspek Biokimia Pencemar Air