46 Tabel 2. Susunan Warna Gambar dan Warna Dasar
Warna Dasar Warna Gambar
Warna Dasar Warna Gambar
Kuning Putih
Merah Putih
Putih Hitam
Biru Putih
Coklat Hitam
Hijau Putih
Hitam Kuning
Hitam Putih
Hijau Kuning
Merah Putih
Sedangkan warna gabungan dapat dipergunakan pedoman sebagai berikut: a.
Warna gelap dan warna muda sangat mudah dibedakan b.
Warna gelap dan warna gelap tidak mudah dibedakan c.
Warna  putih  atau  kuning  dengan  latar  belakang  gelap  sangat  mudah dibedakan Tim Penyusun, 1997: 35.
Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa    media  ALG  Alat Lebar  Gantung  adalah  alat  bantu  ajar  media  2  dimensi  non  proyeksi  yang
dikomunikasikan  didepan  kelas  guna  membantu  guru  dalam  kegiatan  belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Penggunaan media
ini  harus  sesuai  deangan  materi  yang  diberikan  agar  tujuan  yang  ditetapkan dapat tercapai.
B. Penelitian yang Relevan
Kajian  dalam  penelitian  ini  tidak  hanya  terbatas  pada  deskripsi  teoritis  saja, tetapi  juga  perlu  mengkaji  hasil  penelitian  yang  relevan  agar  dapat  dijadikan
bahan  perbandingan  dan  masukan,  walaupun  judul  penelitian  tersebut  tidak berasal dari bidang  yang sama. Adapun hasil penelitian sebagai berikut:
47 1.
Dewi  Kurniasari  2007,  Pembelajaran  Keterampilan  Menjahit  Di  Balai Latihan  Kerja  Bantul.  Hasil  penelitiian  menunjukkan  bahwa  1  materi
pembelajaran  dalam  kategori  baik  dengan  presentase  84,6,  2  metode yang  digunakan  dalam  kategori  cukup  baik  dengan  presentase  57,1,  3
sarana  dan  prasarana  yang  digunakan  sudah  baik  dengan  presentase 80,9.  Berdasarkan  uraian  hasil  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa
pembelajaran  keterampilan  menjahit  di  balai  latihan  kerja  bantul  sudah baik,  karena  komponen-komponen  dalam  pembelajaran  sudah  saling
mempengaruhi dan mendukung satu sama lainnya. 2.
Tri Nurhayati 2008, Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal Menyulam di  SMP  Institut  Indonesia  II  Yogyakarta.  Hasil  penelitian  menunjukkan
bahwa pelaksanaan pembelajaran muatan lokal menyulam di SMP Institut Indonesia  II  Yogyakarta  meliputi  membuka  pelajaran,  pelaksanaan  inti
proses  belajar  mengajar  dan  menutup  pelajaran  termasuk  kategori  cukup baik  dengan  presentase  53,34.  Adapun  masing-masing  tahap  dapat
diuraikan  sebagai  berikut:  a  membuka  pelajaran  dengan  kategori  baik 100,  b  inti  pembelajaran  dengan  kategori  baik  56,66  dan  c
menutup pelajaran berada dalam kategori cukup baik 53,33. 3.
Ayu Damayanti 2009, Pelaksanaan Pembelajaran Mata Diklat Membuat Pola  Busana  Dengan  Teknik  Konstruksi  Di  Kelas  II  SMK  Ma’arif  2
Sleman  Yogyakarta.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pelakasanaan pembelajaran  Mata  Diklat  Membuat  Pola  Busana  dengan  Teknik
Konstruksi di Kelas II SMK Ma’arif 2 Sleman berada pada kategori baik
48 dengan
presentase 52,46.
Untuk komponen-komponen
tujuan pembelajaran,  materi,  metode,  media,  evaluasi,  sarana  dan  prasarana
dinyatakan baik sedangkan untuk interaksi belajar dinyatakan sangat baik. Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  terlihat  bahwa  komponen-komponen
dalam  pelaksanaan  pembelajaran  Mata  Diklat  Membuat  Pola  Busana Dengan  Teknik  Konstruksi  saling  mendukung  dan  saling  mempengaruhi
satu sama lainnya. Berdasarkan  perbandingan  hasil  penelitian  di  atas,  penelitian  yang
akan  dilaksanakan  ini  yaitu  lebih  mengacu  pada  pelaksanaan  pembelajaran berdasarkan komponennya tetapi diterapkan pada mata diklat yang berbeda.
C. Kerangka Berfikir