48 dengan
presentase 52,46.
Untuk komponen-komponen
tujuan pembelajaran,  materi,  metode,  media,  evaluasi,  sarana  dan  prasarana
dinyatakan baik sedangkan untuk interaksi belajar dinyatakan sangat baik. Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  terlihat  bahwa  komponen-komponen
dalam  pelaksanaan  pembelajaran  Mata  Diklat  Membuat  Pola  Busana Dengan  Teknik  Konstruksi  saling  mendukung  dan  saling  mempengaruhi
satu sama lainnya. Berdasarkan  perbandingan  hasil  penelitian  di  atas,  penelitian  yang
akan  dilaksanakan  ini  yaitu  lebih  mengacu  pada  pelaksanaan  pembelajaran berdasarkan komponennya tetapi diterapkan pada mata diklat yang berbeda.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran  adalah  suatu  upaya  yang  dilakukan  guru  secara  terprogram dan  sengaja  untuk  menyampaikan  pengetahuan  kepada  peserta  didik  dengan
metode  dan  sumber  belajar  yang  digunakan  sehingga  kegiatan  belajar  dapat berjalan  secara  efektif  dan  efisien.  Dalam  pelaksanaan  pembelajaran  tidak
terlepas  dari  interaksi  belajar  mengajar  antara  guru  dan  siswa.  Disini  guru memegang  peran  yang  sangat  penting  yaitu  sebagai  penentu  keberhasilan
pelaksanaan  pembelajaran,  karena  dalam  kondisi  apapun  suatu  keadaan pendidikan, alat apapun  yang digunakan  pada  akhirnya tergantung  pada  guru
dalam memanfaatkan semua komponen belajar yang ada. Pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien berkat
adanya  interaksi  yang  positif  antara  berbagai  komponen  yang  terkandung
49 dalam  sistem  pengajaran.  Komponen-komponen  tersebut  diantaranya  adalah
komponen  tujuan  pembelajaran,  komponen  guru,  komponen  peserta  didik, komponen  metode,  komponen  materi,  komponen  media,  dan  komponen
evaluasi.    Semua  komponen  ini  saling  berinteraksi  dan  saling  mempengaruhi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Apabila  ada  satu  atau  dua  komponen  yang  tidak  dimanfaatkan  oleh  guru dalam  pembelajaran,  maka  ketercapaian  pelaksanaan  pembelajaran  tersebut
akan sulit untuk didapat. Pelaksanaan pembelajaran pada materi penyelesaian gambar secara kering
di  SMK  PIRI  2  Yogyakarta  terdapat  sedikit  hambatan  yaitu  kurangnya ketersediaaan  alat  sarana  dalam  mata  pelajaran  praktek  desain.  Seperti
kurangnya  jumlah  kotak  pensil  warna  yang  disediakan  untuk  siswa,  masih banyaknya  pensil  warna  yang  tidak  memiliki  warna  yang  lengkap  serta  latar
belakang  kemampuanbakat  siswa  dalam  mewarnai  gambar  desain.  Tetapi pada  proses  pembelajarannya guru  telah  menggunakan  alat  bantu  ajar berupa
media ALG Alat Lebar Gantung. Penggunaan media ini guru gunakan untuk mencapai tujuan dalam pengajaran. Media ALG Alat Lebar Gantung  adalah
media  dua  dimensi  non  proyeksi  yang  digunakan  tanpa  memerlukan  bantuan alat atau sarana lain.
Mengingat berbagai
keterbatasan yang
ada maka
pelaksanaan pembelajaran  perlu  mendapat  perhatian  sehingga  output  yang  dihasilkan
memilki  keterampilan  sesuai  dengan  tujuan  pembelajaran  penyelesaian gambar secara kering. Dengan kondisi yang telah diuraikan diatas, maka perlu
50 diungkap  bagaimana  pelaksanaan  pembelajaran  pada  materi  penyelesaian
gambar  secara  kering  menggunakan  media  ALG  Alat  Lebar  Gantung  di SMK PIRI 2 Yogyakarta.
D. Pertanyaan Penelitian