Kerangka Berfikir UNDERACHIEVEMENT PADA ANAK SUPERIOR DI KELAS AKSELERASI SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

40 Beberapa penelitian tersebut menjadi referensi bagi penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai anak underachiever sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian ini baik dari segi karakteristik anak maupun metode dalam pelaksanaan penelitian.

D. Kerangka Berfikir

Prestasi rendah ternyata tidak saja di alami oleh individu yang memiliki keterbatasan yang dapat menghambat dirinya untuk menghasilkan prestasi yang gemilang, akan tetapi prestasi rendah juga sering dialami oleh individu-individu yang pada dasarnya memiliki potensi untuk menghasilkan prestasi tinggi, namun karena disebabkan oleh berbagai factor, realisasi prestasi yang dihasilkan berada jauh di bawah kemampuannya. Salah satu fenomena yang muncul adalah, bahwa terdapat banyak kasus - kasus yang terjadi berupa prestasi rendah yang di alami oleh anak superior. Anak-anak yang tidak dapat mewujudkan potensi-potensinya yang unggul, atau anak-anak yang prestasinya disekolah tidak mencerminkan bakat bawaannya yang superior, disebut sebagai underachiver. Underachievement pada anak superior ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling terkait. Seorang anak tidak dapat mewujudkan potensinya yang unggul dapat disebabkan antara lain adalah: tidak kondusifnya lingkungan rumah tempat tinggalnya, lingkungan sekolah 41 tempat belajar dan sosialnya serta persepsi diri dalam memandang dirinya sendiri. Lingkungan rumah yang tidak mendukung dapat menyebabkan seorang anak menjadi undearchiever. Bagaimana orang-orang terdekat memperlakukan anak akan mempengaruhi anak dalam pencapaian prestasi. Orangtua merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan anak. Pencapaian prestasi sekolah seorang anak sangat dipengaruhi bagaimana sikap orantua dalam menilai arti penting prestasi sekolah. Orangtua yang kurang menghargai prestasi sekolah tidak akan mendorong anak untuk mencapai hasil yang baik di sekolah. Bertolak belakang dengan orangtua yang terlalu menuntut anak berprestasi tinggi. Sikap yang seperti ini akan menyebabkan anak menjadi tertekan dan tidak bahagia yang tentunya menghambat anak untuk berprestasi dengan lebih baik. Selain lingkungan rumah yang tidak kondusif, lingkungan sekolah yang kurang menghargai prestasi sekolah, ada orangtua yang tidak mendukung juga dapat menjadi penyebab bagaimana anak-anak yang superior ini dapat mengalami underachievement. Cara mengajar guru yang tidak berkualitas, tidak mampu memfasilitasi keberbakatan intelektual anak didiknya, termasuk juga bagaimana guru tidak mampu dalam memperlakukan potensi siswanya, serta harapan guru yang rendah terhadap prestasi, sangat mempengaruhi 42 penilaian siswa terhadap kemampuan dirinya yang pada akhirnva dapat menyebabkan siswa mengalami underachievement. Komponen lain di lingkungan sekolah yang dapat menyebabkan anak superior mengalami underachieverment adalah sistem kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolah tersebut. Sistem pendidikan yang homogen, tidak mampu mengakomodasi potensi yang dimiliki siswanya, sehingga potensi-potensi tersebut tidak pernah mendapat perhatian khusus untuk dikembangkan. Standar prestasi sekolah yang rendah, tugas-tugas dan disiplin sekolah yang terlalu longgar, kuantitas siswa perkelas yang besar, metode pengajaran yang tidak memberi kesempatan pada siswanya guna dapat mengembangkan ide dan kreativitasnya, kesemua hal ini juga dapat menyebabkan seorang anak tidak dapat mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya Faktor lingkungan rumah dan lingkungan sekolah adalah factor luar yang menyebabkan anak - anak berbakat ini mengalami underachievement. Selain hal - hal di luar diri individu tersebut, terdapat juga berbagai factor dalam diri individu sehingga tidak terealisasikannya kemampuan yang dimiliki. Faktor - faktor dalam diri individu tersebut meliputi persepsi diri anak yang salah dalam memandang kemampuannya, hasrat berprestasi yang rendah, locus control eksternal anak yang terlalu tinggi serta pola belajar yang salah dapat mempengaruhi pencapaian prestasi yang rendah pada anak yang superior. 43

E. Pertanyaan Penelitian