Karakteristik Siswa Kelas V SDN Ngebelgede 1

25 a. Bila ini disajikan dalam cara dan bentuk yang menarik, latihan ini merupakan kesempatan yang baik bagi tugas-tugas gerakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan melompat, ketangkasan melompat dan irama lompatan. b. Manfaat dari kotak yang terbuat dari kardus bahwa ini tidak akan menyebabkan cedera atau luka dan aman bagi pelaku latihan. c. Manfaat selanjutnya adalah bahwa siswa memperoleh pengalaman yang nyata dari gerakan melayang di udara melewati rintangan kotak dari mulai yang paling rendah sampai rintangan kotak yang panjang. Hal ini memungkinkan kepercayaan atas kemampuan diri sendiri bertambah besar. d. Stasi lompatan yang lebih jauh dapat ditambah jumlah rintangan kotaknya sesuai dengan prinsip-prinsip beban lebih.

4. Karakteristik Siswa Kelas V SDN Ngebelgede 1

Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru. Agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan juga kebutuhan peserta didik. Menurut Nur Sidik Kurniawan 2007: 42 karakteristik anak sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bermain. Karakteristik ini menurut guru sekolah dasar untuk melaksanakan kegiatan pelajaran yang 26 bermuatan permainan model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permaian di dalamnya. b. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam sedangkan anak sekolah dasar dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk waktu yang lama dirasakan anak sebagai siksaan. c. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang bekerja dalam kelompok, dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi seperti, belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar bertanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk belajar dan bekerja dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan tugas secara kelompok. d. Karakteristik anak sekolah dasar adalah senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori perkempangan cognitive, anak sekolah dasar memasuki tahap operasional kongkret. Bagi anak sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model 27 pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai guru perlu memahami perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik itu meliputi perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional dan bermuara pada perkembangan intelektual. Perkembangan fisik dan perkembangan sosioemosional mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan mental atau perkembangan kognitif siswa. Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.Pada masa anak seusia kelas V SD, pertumbuhan cenderung lambat. Walaupun pertumbuhan itu lambat, tetapi mempunyai waktu belajar cepat dan keadaan ini dapat dipertimbangkan pula sebagai konsolidasi pertumbuhan yang ditandai dengan kesempurnaan dan kestabilan terhadap ketrampilan dan kemampuan yang telah ada dibandingkan yang baru dipelajari. Pada masa tersebut juga terjadi perubahan dimana anak yang pada mulanya bergerak dari kondisi lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Pengaturan besar- besaran diperlukan untuk pengembangan tugas-tugas pada umur itu. Ada ketiga dorongan yang dimaksud adalah Wardani, 2001: 1.3: a. Dorongan dari lingkungan rumah ke kelompok sejawat. b. Dorongan dari realisasi kerja dan suasana bermain yang masing-masing memerlukan tambahan ketrampilan neuromuskuler. c. Dorongan ke dalam konsep dunia dewasa yang mana memerlukan peningkatan ketrampilan dan seni berlogika serta berkomunikasi. Menurut Wardani 2001: 1.3 sifat-sifat anak pada masa kelas V adalah 28 a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret: hal ini menimbulkan kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan- pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. d. Pada masa ini anak memandang nilai angka raport sebagai ukuran yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional: mereka membuat peraturan sendiri.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarsih 2009 yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Permainan Lompat KotakBoks Pada Siswa Kelas V Semester 1 Tahun 20102011 Berdasarkan hasil penelitian dikesimpulan bahwa penerapan permainan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri Sukosari Kecamatan Ngaglik Sleman tahun pelajaran 20102011. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Sunarti, dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Menggantung Melalui Pendekatan Permainan Pada Siswa SDN Karangjati Kecamatan Ngaglik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan permainan dapat meningkatkan hasil pembelajaran lompat jauh gaya menggantung pada siswa kelas VI SDN Karangjati tahun pelajaran 20112012

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN RINTANGAN DAN RAIHAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 01

6 169 67

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN PANJANG DAN TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH TANPA AWALAN PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI MIPITAN JEBRES SURAKARTA TAHU

0 4 62

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT MELALUI PERMAINAN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GESIK KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON.

1 1 47

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEGENWONOSARI KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGABEYAN 03 KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

0 1 17

PENGARUH LATIHAN LOMPAT KIJANG TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 3 BERBAH KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

1 35 91

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT TALI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANGINAN KECAMATAN TEMON KULON PROGO.

0 0 131

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS ATAS SD NEGERI DENGGUNG KECAMATAN SLEMAN KABUPATEN SLEMAN.

1 15 100

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN LOTON(LOMPAT KARTON) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAMAT 02 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 1 56