73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Pembelajaran lompat jauh melalui lompat kotak selama 2 siklus dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan
terhadap aktivitas guru dan siswa yaitu: pada siklus I hasil pengamatan terhadap aktivitas guru mencapai nilai 176,5 yang berarti termasuk pada kriteria tinggi,
pada siklus II mencapai nilai 190,5 termasuk pada kriteria tinggi. Nilai terhadap evaluasi terhadap kemampuan lompat jauh siswa dapat
mencapai KKM sebesar 100 dari jumlah siswa yang diteliti. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi sebagai berikut: pada hasil siklus I siswa yang mendapat nilai
mencapai KKM baru sejumlah 3 siswa atau 12,5dan pada siklus II jumlah siswa yang memiliki kemampuan lompat jauh sama atau di atas KKM sebanyak 24
siswa atau 100. Hal ini membuktikan bahwa latihan lompat kotak dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh.
B. Implikasi
Proses pembelajaran lompat jauh melalui lompat kotak memberi implikasi terhadap meningkatnya kemampuan proses belajar lompat jauh siswa SD Negeri
Ngebelgede 1. Dengan meningkatnya kemampuan proses belajar lompat jauh mendorong siswa lebih termotivasi untuk melakukan lompatan lebih baik lagi.
74
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan proses belajar lompat jauh siswa dapat diterapkan melalui latihan lompat kotak.
Mengingat kemampuan ini belum sempurna dan belum mencapai hasil yang optimal, maka perlu diupayakan pendekatan pembelajaran lain, supaya siswa
lebih termotivasi dan berhasil dalam proses pembelajarannya. Model-model atau pendekatan pembelajaran ternyata membuat siswa menjadi aktif dan termotivasi
dalam melakukan aktivitas gerakkannya.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari segi penerapan hasil penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan. Hasil penelitian ini hanya dapat
diterapkan pada situasi, kondisi kasus yang sama karena penelitian ini berskala kecil dan menyelidiki permasalahan dalam situasi khusus.
1. Keterbatasan dalam penelitian ini yang meliputi pengalaman, tenaga, biaya,
waktu dan kemampuan diharapkan tidak mengurangi makna di dalamnya. 2.
Keterbatasan waktu dan padatnya materi dalam pembelajaran penjasorkes 1 kali pertemuan minggu membuat peneliti ini menghentikan siklus yang
dilaksanakan dalam 2 siklus tiap siklus 2 pertemuan, karena telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal belajar 75 sehingga hasil
penelitian belum maksimal dan belum melekat dalam diri siswa dikarenakan siklus yang dilaksanakan dalam 2 siklus.
3. Penelitian ini hanya fokus dalam 2 faktor yaitu latihan lompat kotak dan
kemampuan lompat jauh. Sehingga keterlibatan faktor yang lain tidak dapat dilaporkan secara maksimal.
75
D. Saran