Siswa KMS Kartu Menuju Sejahtera

30

C. Siswa KMS Kartu Menuju Sejahtera

Diterbitkannya Peraturan Walikota Yogyakarta No.19 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Jaminan Pendidikan Daerah dimaksudkan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dalam rangka penuntasan Wajib Belajar Dua Belas Tahun. Peraturan Walikota Yogyakarta No.19 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Jaminan Pendidikan Daerah menyatakan : Tujuan diberikannya Jaminan Pendidikan Daerah adalah agar tidak ada anak usia sekolah dari keluarga pemegang KMS yang tidak bersekolah karena alasan biaya. Jaminan Pendidikan Daerah adalah bantuan biaya pendidikan bagi keluarga pemegang KMS berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi. Biaya operasional terdiri dari belanja pegawai serta belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah belanja modal yang digunakan untuk pengeluaran pembelianpengadaan pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 bulan. Biaya pribadi adalah biaya yang digunakan peserta didik untuk pengeluaran pembelian keperluan yang secara tidak langsung mendukung kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari seragam dan buku. Kebijakan kuota KMS diberlakukan pada Tahun 2009 karena memerlukan beberapa kesiapan baik dari mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB khusus untuk penerima KMS. Kuota KMS sudah beberapa kali dikaji dan dievaluasi dalam pelaksanaannya dan diberlakukan karena program tersebut sangat memihak masyarakat miskin. Setiap jenjang pendidikan di Yogyakarta, diwajibkan menyediakan kuota khusus bagi siswa KMS. Kuota KMS dalam PPDB tersebut memungkinkan siswa KMS mengakses sekolah favorit dan merupakan affirmative action dari Pemerintah Daerah Kota 31 Yogyakarta untuk memberikan peluang peningkatan kualitas pendidikan bagi peserta didik. Kebijakan adanya jaminan pendidikan daerah, khususnya yang terkait siswa KMS, memberikan keleluasaan untuk menempuh pendidikan dan meraih prestasi sama dengan siswa yang bukan KMS. Jaminan Pendidikan Daerah di Kota Yogyakarta diberikan kepada peserta didik penduduk Kota Yogyakarta yang bersekolah di Kota Yogyakarta dan di luar Kota Yogyakarta dalam Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasarannya adalah anggota keluarga pemegang KMS yaitu anak kandung yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran, anak angkat yang dibuktikan dengan Penetapan Pengadilan Negeri setempat atau Akta Pengangkatan Anak, dan anak tiri yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran dan Akta PerkawinanSurat Nikah orang tua. Dari serangkaian pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa KMS adalah anak usia sekolah dari keluarga pemegang KMS yang mendapat Jaminan Pendidikan Daerah berupa bantuan biaya pendidikan bagi keluarga pemegang KMS berupa biaya operasional, biaya investasi, dan biaya pribadi. Dalam penelitian ini, siswa KMS yang dimaksud berada pada tingkat SMA di SMA Negeri se-Kota Yogyakarta.

D. Tingkat Adversitas Siswa KMS