45 oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0 sampai
dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reabilitas mendekati 1,00; maka semakin tinggi pula realibilitasnya. Hasil reliabilitas instrumen ini dapat
membuktikan bahwa instrumen penelitian andal dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat adversitas siswa KMS di SMA se-Kota
Yogyakata. Hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa Skala Adversitas
memiliki koefisien
reabilitas 0,858.
Nilai koefisien
tersebut menunjukkan bahwa instrumen Skala Adversitas memiliki reabilitas
yang tinggi.
H. Teknik Analisa Data
Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh subjek penelitian terkumpul. Menurut Sugiyono 2012: 147, kegiatan dalam analisis data,
antara lain : mengelompokkan data berdasar variabel dan jenis responden, menyajikan data, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah. Setelah data dari seluruh responden terkumpul, peneliti melakukan
analisis data terhadap semua data tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif, sehingga data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
46 yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sugiyono, 2012: 147. Sugiyono 2012: 148, menyatakan bahwa yang termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain : penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan prosentase. Dalam analisis data, penelitian
ini menghitung harga rerata atau mean M, modus Mo, median Me, standar deviasi SD, nilai maksimum, dan nilai minimum. Analisis data
penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows 16.0 Version. Data dari instrumen penelitian akan menghasilkan data angka-angka
yang biasa disebut data kasar karena belum diolah dengan teknik statistik. Data tersebut masih berupa skor-skor yang jumlahnya banyak dan tidak
beraturan. Agar tersusun sistematis, peneliti akan menyajikan data skor tersebut ke dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi Arikunto, 2010: 106.
Peneliti melakukan interpretasi terhadap skor skala tiap responden setelah membuat distribusi frekuensi. Dalam proses interpretasi dihasilkan
kategori-kategori atau kelompok skor. Tujuan kategorisasi adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara
berjenjang Saifuddin Azwar, 2010: 107. Menurut Sutrisno Hadi 2004: 150, jika dalam prinsip penggolongan
yang dipentingkan adalah jumlah frekuensi dalam tiap-tiap golongan, maka yang menjadi kriteria pemisah adalah percentile score tertentu. Misalnya jika
47 telah ditentukan bahwa gejala akan digolongkan dalam tiga golongan, untuk
golongan atas disediakan 25, golongan tengah 50, dan golongan bawah 25, maka percentile score ke-75 dan ke-25 akan menjadi garis pemisah
antara golongan atas dan tengah, serta golongan tengah dan bawah. Dengan demikian, kategori data adalah sebagai berikut :
1. Golongan Atas Tinggi : Mean Score + 1 SD ke atas 2. Golongan Tengah Sedang : dari Mean – 1 SD sampai + 1 SD
3. Golongan Bawah Rendah : Mean Score – 1 SD ke bawah Skala AQ pada penelitian ini terdiri dari 35 item dan setiap alternatif
jawaban diberi rentang nilai antara 1-5. Rentang minimum dan maksimumnya adalah 35 x 1 = 35 sampai dengan 35 x 5 = 175, sehingga luas jarak
sebarannya yaitu 175 – 35 = 140. Dengan demikian, setiap standar deviasi bernilai σ = 1406 =23 dan mean teoritisnya adalah µ = 175 + 35 : 2 = 105.
Penggolongan subyek ke dalam tiga kategori tingkat adversitas dilakukan dengan menjadikan keenam satuan standar deviasi dibagi ke dalam
tiga bagian, yaitu:
X [ µ - 1 σ]
“Rendah” [ µ -
1 σ] X [ µ + 1 σ]
“Sedang” [ µ + 1 σ] X
“Tinggi”
48 Sehingga dengan harga σ = 23 dan µ = 105, akan diperoleh kategori-
kategori skor AQ, yaitu : X 82
“Rendah” 82 X 128
“Sedang” 128 X
“Tinggi”
Untuk lebih jelasnya, kategori-kategori skor tingkat adversitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Penggolongan kategori tingkat adversitas
No. Skor
Kategori
1. 35 – 81
Rendah 2.
82 – 127 Sedang
3. 128 – 175
Tinggi
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN