Inversi Akor Akor Pembalikan

Teori Musik 2 Page 45 Figur bass pada tiap-tiap akor dengan pembalikan dapat ditulis sebagai berikut: Gambar 72. E. Larangan dalam penulisan empat suara Ada beberapa larangan dalam penulisan empat suara, atau sedikitnya perlu dihindari, antara lain: 1. Pada tekstur vokal empat suara, masing-masing suara sebaiknya menjaga individualitas. Tidak ada dua suara yang bergerak dalam konsekutif unison, oktaf, atau kuint perfect consonances Gambar 73. 2. Nada-nada melodi aktif, seperti leading tone, seventh dari akor seventh, atau nada dengan tambahan alterasi, tidak boleh didobel. Gambar 74. Teori Musik 2 Page 46 3. Suara-suara individual sebaiknya tidak melompat dalam interval yang canggungkaku seperti interval secondo augmented A2 dan kuart augmented A4. Pembalikan dari interval ini biasa digunakan ketika nada aktif diselesaikan secara dengan wajar. Gambar 75. Secara umum, lompatan yang besar seperti seventh dan ninth sebaiknya dihindari kecuali terdapat pada suara luar dan diikuti dengan gerakan yang berlawanan. Gambar 76. Suara-suara dalam sebaiknya bergerak dengan wajarnormal sehalus mungkin, sebab, menahan nada-nada sederhana dan bergerak dengan melangkah atau dengan lompatan pendekkecil. Beberapa hal penting pada bab ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Latihan harmoni adalah menyusun suara sopran, alto, tenor, dan bass secara berpasangan dengan dua paranada, menggunakan tanda kunci treble dan bass. Teori Musik 2 Page 47 2. Range suara masing-masing, adalah: Gambar 77. 3. Pada akor posisi dasar, tonika selalu didobel kecuali ada suatu gerakan lain yang khusus. 4. Pada posisi tertutup, terdapat interval kurang dari 1 oktaf antara suara sopran dengan tenor; pada posisi terbuka, terdapat interval 1 oktaf atau lebih antara suara sopran dengan tenor. 5. Diantara dua suara atas yang berdekatan, interval seharusnya tidak lebih dari 1 oktaf, sedangkan suara bas terhadap tenor bebas. 6. Antara dua suara, atau antara suara bass dengan suara-suara atas, gerakan contrary dan oblique lebih dianjurkan. 7. Suara-suara yang bersilangan crossed parts dilarang. 8. Pembalikan invertion dari akortriad: Pembalikan untuk triadakor: Tabel 2. Akor Pembalikan Nama Nada Bass Figure Root position 1 st inversion 2 nd inversion Root Third Fifth 6 Teori Musik 2 Page 48 Pembalikan untuk akor seventh: Tabel 3. Akor Sevent Pembalikan Nama Nada Bass Figure Root position 1 st inversion 2 nd inversion 3 rd inversion Root Third Fifth Seventh 9. Unisono secara berturut-turut, oktaf, atau kuint antara dua suara yang bergerak dilarang, 10. Nada melodi aktif tidak boleh didobel. 11. Lompatan melodi dari secondo augmented dan kuart augmented dilarang. 12. Suara-suara dalam bergerak melangkah dengan halus, menggunakan nada- nada sederhana, bergerak melangkah atau dengan lompatan kecil. 13. Pembalikan kedua dari akor tidak boleh diselesaikan dengan melompat. 14. Nada-nada disonan harus diselesaikan dengan melangkah ke nada-nada konsonan yang penting. 7 6 5 2 4 2 4 3 Teori Musik 2 Page 49 PENDALAMAN MATERI A. Tentukan pernyataan-pernyataan di bawah ini mana yang benar dan salah: 1. Latihan-latihan harmoni adalah menuliskan suara sopran, alto, tenor, dan bass pada empat paranada yang berbeda. 2. Tidak diperbolehkan interval lebih dari satu oktaf antara suara-suara atas yang berdekatan. 3. Jarak antara suara bass dan tenor tidak penting. 4. Pada akortriad posisi dasar, roottonika selalu didobel, kecuali terdapat suatu gerakan lain yang khusus. 5. Gerakan similarsama secara umum lebih disukai adalah gerak contrary atau oblique. B. Tuliskan pada paranada range suara dari sopran, alto, tenor, dan bass. C. Jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Dalam kondisi apa dua suara boleh overlap? 2. Dalam kondisi apa dua suara boleh silang cross? 3. Figure bass apa yang tepat untuk akor pada pembalikan pertama? 4. Figure bass apa yang tepat untuk akor seventh pada pembalikan pertama? D. Temukan kesalahan-kesalahan pada contoh di bawah ini. Dapat terjadi lebih dari satu kesalahan pada tiap-tiap contoh: Teori Musik 2 Page 50

BAB V SUPLEMEN

Bab ini merupakan tambahan materi yang akan membahas kembali beberapa hal penting, yang pernah dijelaskan pada bab-bab sebelum ini. Pembahasan pada bab ini merupakan pendalaman dari beberapa materi teori music, yang dilengkapi dengan tes- tes, sesuai dengan materi pembahasan. Adapun materi berikut ini merupakan hasil pencarian dari music theory, yang selanjutya dapat di download oleh masing-masing mahasiswa sebagai pengayaan. Akhir dari bab ini, terdapat beberapa tes yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa, dan diharapkan mahasiswa juga dapat mencari beberapa materi di internet sesuai dengan anjuran yang akan dijelaskan pada bagian akhir.

A. Octave Clefs Even with the freedom to move C, G, and even F clefs around on the five line

stave, you will find occasions when the musical line in still too high or too low to fit neatly onto the five line stave. A useful device that overcomes this problem is one that moves the musical line up or down an octave. The music is read as though at one octave but sounds either an octave higher or an octave lower than it is written. This can be done with any of the three clef signs the C, F and G, placed in any position of the stave. We have illustrated some in the chart below. Tabel 4. Kunci Oktaf Octave up Octave down Octave down Octave up Octave down two octave two octave G clef G clef double F clef F clef up G clef up F clef Vocal tenor clef treble clef It should be mentioned that while the use of these kind of clef signs is ‘good practice’ many editions ignore the additional figure 8 or 15 and use the plain sign without the figure which is then ‘understood’ Teori Musik 2 Page 51

B. Time Signature The third score has a compound time signature. A performer would be confused

– should the piece be in two or in three. If the piece is to be played ‘three in a bar’ then it should be notated in three, as it was in the first example. We can list various time signatures as simple time signature or compound time signature. Tabel 5. Tanda Birama Beats per Bar Simple Time Signature Beat Compound Time Signature Beat 2 double 2 2 minim half note 6 4 dotted minim dotted half note 2 4 crotchet quarter note 6 8 dotted crotchet dotted quarter note 2 8 quaver eighth note 6 16 dotted quaver dotted eighth note 3 triple 3 2 minim half note 9 4 dotted minim dotted half note 3 4 crotchet quarter note 9 8 dotted crotchet dotted quarter note 3 8 quaver eighth note 9 16 dotted quaver dotted eighth note if a piece is so quick that the feeling is of one beat in a bar, then the triple meter usually 32 or 38 is compound i.e. may be divided into three 4 2 minim half note 12 4 dotted minim dotted half note 4 4 crotchet quarter note 12 8 dotted crotchet dotted quarter note 4 8 quaver eighth note 12 16 dotted quaver dotted eighth note Anacrucis Taken from poetry, the term anacrusis refers to one or two unstressed syllables at the beginning of a line that are unnecessary to the meter. In music, this is represented by a short or incomplete bar at the beginning of a piece generally, but not always, matched by a short incomplete bar at the end so that the total number of beats in the first and last incomplete bars equals a full bar. We give an example below - the first sounding beat is the weakest in a three beat bar, i.e. the third, while the second beat of the piece is the first beat in the first full bar and is strong. Anacrusis is also called pick- up or up-beat.