Konsonan dan Disonan Triad

Teori Musik 2 Page 15

BAB II AKOR

Musik Barat menggunakan sonoritas dari nada-nada yang dibunyikan secara bersama-sama, yang disebut dengan akor. Dua buah nada yang dibunyikan secara bersama-sama disebut dengan Interval. Sedangkan jika ada tiga atau lebih nada dibunyikan secara bersama-sama disebut dengan Akor.

A. Konsonan dan Disonan

Pada harmoni, konsep dari konsonan dan disonan biasanya berkenaan dengan stabilitas dari hubungan antara nada-nada, yaitu interval dan akor. Stabilitas ini biasanya dimaknai sebagai “halus”, “harmonis”, atau “konsonan”, jika hubungan itu “tenang” atau “agreeable”, atau “kasar”, “discordant”, atau “disonan”, ketika hubungan tersebut membuat “tidak menyenangkan”, atau “disagreeable”. Hal ini dapat saja karena pendapat secara subjektif dapat sangat bervariasi tergantung dari masing-masing individu, bahkan juga dapat karena kultur dan jaman. Musik Eropa Barat, berbeda dengan kultur Timur, memiliki konsep dasar stabilitas dari norma harmonic natural, atau overtone series, yang dihasilkan dari getaran dawai atau udara. Tekanan ini dari aspek harmonic yang tidak didapatkan dengan tingkat yang sama dalam kultur Timur yang berorientasi pada melodi. Perasaan pada konsonan, konkordans, atau persetujuan didapat dari enam nada terrendah dari overtone series yang menghasilkan suatu triad mayor: Gambar 17. Overtone Series Nada-nada ini menghasilkan interval oktaf P8, Kuint murni P5, Kuart murni P4, Terts mayor M3, dan Terts minor m3. Interval oktaf, kuint, dan kuart, pada abad pertengahan disebut sebagai konsonan, dan interval terts disebut disonan. Akan tetapi sesudah tahun 1450, terjadi perkembangan terhadap harmoni terts, sehingga pada Teori Musik 2 Page 16 “common-practice period” 1700-1900, karakter dari interval konsonan dan disonan dapat dikelompokkan, sebagai berikut: Gambar 18. Consonance-Dissonance

B. Triad

Posisi Dasar dan Pembalikan Enam nada pertama dalam overtone series menghasilkan sebuah suara komposit yang disebut dengan Triad mayor. Dasar dari susunan ini menjadi pola dalam system triadic harmony, yaitu, konstruksi dari akor-akor lebih yang disusun dengan menambahkan nada berdasarkan superimposed thirds. Suara yang dihasilkan dari tiga nada yang berbeda, yang disusun berdasarkan superimposed thirds disebut Triad; dan akor-akor yang terdiri dari empat nada atau lebih diberi nama dengan tambahan interval yang terbesar. Gambar 19. Superimposed Thirds Ada empat jenis dasar triad, yaitu Mayor, minor, diminished, dan Augmented. Gambar 20. Kualitas Akor Teori Musik 2 Page 17 Triad Mayor dan minor dikatakan sebagai triad konsonan, karena disusun oleh interval terts mayor dan minor, dan kuint murni. Sedangkan triad diminished dan augmented dikatakan triad disonan, karena disusun oleh interval kuint diminished dan augmented, dan interval terts yang sama. Triad terdiri dari Root dasar, Third terts, dan Fifth kuint. Gambar 21. Triad Triad dalam posisi dasar, jika root tonika dari triad tersebut sebagai bass, atau nada terendah. Triad dapat dibalik dengan menempatkan nada terendah menjadi satu oktaf lebih tinggi. Pembalikan pertama dari suatu triad akor, jika third nada ketiga dari tonika sebagai bass, atau nada terendah. Pembalikan kedua suatu triad akor, dimana fifth nada kelima dari tonika sebagai bass, atau nada terendah. Gambar 22. Inverse Triads

C. Akor Seventh dan Superimposed Thirds