Metode Konstruksi I METODE KONSTRUKSI

50

BAB III METODE KONSTRUKSI

Maksud dari metode konstruksi adalah metodepetunjuk penyusunan dan pengkombinasian dari berbagai elemen untuk mencapai keberhasilan yang harus dipahami bagi seorang koreografer Jacqueline Smith trj. Ben Suharto, 1985:4

A. Metode Konstruksi I

Dalam rangsang awal ini dijelaskan ada beberapa elemen yang menjadi konstruksi penting yang harus dipertimbangkan oleh koreografer sebelum bekerja diantaranya Rangsang Tari, Tipe Tari, Cara penyajian. I. Rangsang Tari Rangsang didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan daya piker, semangat, mendorong kegiatan selain itu rangsang merupakan dasar motivasi dibelakang penciptaan tari.. 51 Adapun rangsang tersebut diantaranya: rangsang auditifdengar, visual, gagasan, kinestetik, dan rabaan. a. Rangsang Auditifdengar Dalam mencipta suatu tari koreografer terinspirasi diilhami oleh lagu-lagu tertentu, misalnya instrument perkusi, suara manusia, kemericik air, gemuruhnya ombak, syair dalam lagu, suara seruling, kendang, dram.. Dari suara tersebut dapat dimunculkan gerak, suasana , karakter, ritme dari suatu tarian. b. Rangsang visual Rangsang visual ini dapat muncul dari melihat sesuatu, misalnya gambar, obyek pemandangan, peristiwakejadian, pola, wujud. Dari rangsang tersebut piƱata tari dapat melihat dari latar belakangnya, fungsinya, kemanfaatannya. Sebuah kursi misalnya dapat dipandang dari garis-garisnya yang tegas, sudutnya yang tajam, fungsinya sebagai tempat duduk dan juga dapat dipandang sebagi singgasana, sebagai objek untuk bersembunyi, sebagai symbol kekuasaan, dan kadang juga sebagai senjata atau tameng. c. Rangsang gagasanidesional Rangsang yang muncul dari sebuah cerita, kejadian, peristiwa yang diungkapkan kedalam sebuah gerak. 52 Misalnya bagimana koreografer mengungkapkan peristiwa pasar ke dalam gerak, peristiwa relegi dan yang lainnya. d. Rangsang Kinestetik Rangsang yang muncul dari gerakragam gerak dari sebuah tarian yang dapat memberi inspirasi dalam mengembangkan sebuah karya tari. Misalnya gerak nggurdha, golek iwak, ngelung, sindet. e. Rangsang Peraba Rangsang ini muncul dari meraba bendakain yang lembut, kasar kemudian dapat menjadi motivasi dalam membuat tari.

B. Tipe Tari