43 peristiwa alam terjadinya gunung meletus, gempa bumi, sunami,
kebakaran, angina rebut, tanah longsor,badai di tengah lautan, ombak, banjir dan yang lainnya. Dari pristiwa tersebut di atas apa yang bisa
ditangkap oleh koreografer selanjutnya dituangkan ke dalam satu ide garapan. Eksplorasi tidak tergantung hanya pada obyek yang dapat dilihat
saja, melainkan dapat juga dengan membayangkan atau berangan-angan terhadap obyek yang belum pernah dilihat misalnya dasar laut, dinginnya
salju, panasnya bara api, tentang mahluk halus.
b. Improvisasi
Improvisasi diartikan sebagai penemuan gerak secara spontan, entah gerak tersebut pernah dilihat sebelumnya ataukah muncul pada
saat pencarian gerak. Pada saat improvisasi sangat dituntut kepercayaan diri seseorang dan tidak terpengaruh atau meniru orang lain.
Improvisasi dapat dilakukan dengan beberapa caratahap yaitu diawali dari gerak sederhana melalui bagian-bagian anggota badan
seperti menggerakan kaki, lengan, kepala, badan yang dilakukan mulai gerak di tempat selanjutnya berpindah tempat serta menggabungkan
beberapa gerak dari anggota tubuh. Selanjutnya dapat diisi dengan mengisi ruang, mengolah level,
mengisi suara musik mengisi tempo dan ritme. Untuk melatih penemuan gerak-gerak seperti tersebut diatas sebaiknya para mahasiswa diajak
untuk berkonsentrasi dengan memejamkan mata guna menghindari pengaruh disekitarnya atau meniru teman lain.
44 Dalam latihan improvisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara
misalnya mahasiswa disuruh bergerak berlawanan arah satu dengan yang lainnya, dengan sentuhan maksudnya ketika disentuh oleh temannya
langsung ikut bergerak.
c. Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan setelah melewati improvisasi dengan mendapatkan penemuan gerak yang cukup banyak, koreografer harus
memilih gerak- gerak yang didapatkan disesuaikan dengan tema yang digarap. Seorang piƱata tari harus mengambil keputusan dipakai dan
tidaknya gerak yang telah didapat
d. PembentukanKomposisi
Setelah melewati evaluasi selanjutnya adalah pembentukan, pada proses ini pembentukan dimaksudkan adalah bagaimana gerak menjadi
satu kesatuan rangkaian Jawa disebut ragam. Dalam hal ini sudah barang tentu gerak sudah diarahkan pada tema , bentuk, setruktur, irama
yang berkaitan dengan ritme dan tempo garapan dan disesuaikan dengan tema garapan. Gerak disini sudah membentuk satu ragam dan telah
mempertimbangkan transisiperpindahan dari ragam satu keragam berikutnya.
3. Kreativitas