13
h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso, dan lengan. Contoh: tancep.
Kapang-kapang.
Gambar 12: Pose tancep Foto: Trie, 2008
i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis lengkung. Contoh: ukel, ngigel, golek
iwak.
14 Gambar 13: Pose awal pada gerak golek iwak Foto: Trie, 2008
j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan
tangan, kaki, dan siku. Contoh: mendhak, kambeng, ridhong sampur, agem pada tari Bali. Pose agem pada tari Bali putri dapat dilihat pada
gambar di halaman berikut ini.
Gambar 14: Agem pada tari Bali Foto: Trie, 2008
15
Pertemuan 4 Materi pertemuan ke 4 masih merupakan kelanjutan dari penjelasan
desain atas dilanjutkan dengan pengertian Musik Kompetensi Dasar
Beberapa kompetensi dalam pembelajaran matakuliah Komposisi dan Koreografi I
Setelah proses belajar mengajar mahasiswa diharapkan dapat 1. Memehami tentang pngertian Desain Atas
k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan. Contoh: glebagan,
melincer pada tari Bali.
Gambar 15-18: Pose pada proses gerak glebagan Foto: Trie, 2008
16
l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas. Contoh: gerak-gerak yang ada pada tari pemujaan yang banyak
menggunakan bagian dari dada ke atas.
Gambar 19: Desain tinggi Foto: Trie, 2008
m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari. Contoh: obah lambung,
ogek, ukel asto.
Gambar 20: Desain medium Foto: Trie, 2008
17
n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai lantai. Contoh: nglayang,
sembahan jengkeng.
Gambar 21: Pose awal sembahan jengkeng Foto: Trie, 2008
o. Desain Terlukis