BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Pengujian ini dilakukan dibeberapa tempat sebagai berikut: A.
Pengujian emisi gas buang kendaraan dilakukan di Bengkel Toyota AUTO 2000 Jln. SM. Raja selama 1 Minggu.
Gambar 3.1 Pengujian emisi gas buang kendaraan B.
Pengujian torsi dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara selama 3
minggu
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Pengujian torsi mesin
C. Pengujian Pemakaian Bahan bakar di Laboratorium Teknologi
Mekanik Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara selama 1 minggu
Gambar 3.3 Pengujian Pemakaian Bahan bakar D.
Pengujian Nilai Kalor bahan bakar di Laboratorium Motor Bakar Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara selama 1 hari
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Bom Kalorimeter
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat
Alat yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Mesin Sepeda Motor Honda SupraX125 PGMFI
Gambar 3.5 Sepeda Motor Honda SupraX125 PGMFI Spesifikasi:
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas tangki bahan bakar
: 3,7 liter
Tipe mesin : 4 langkah, SOHC, pendinginan udara
Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm
Volume langkah : 124,8 cc
Perbandingan kompresi : 9,0 : 1
Daya maksimum : 6,84 KW
Torsi maksimum : 10,1 Nm
Kapasitas minyak pelumas : 0,7 liter pada penggantian periodik Kopling Otomatis
: Otomatis sentrifuga l Gigi transmsi
: Kecepatan bertautan tetap Pola pengoperan gigi
: N-1-2-3-4-N rotari Starter
: Pedal dan elektrik Aki
: 12 V - 3,5 Ah Busi
: ND U20EPR9 NGK CPR6EA-9 Sistem pengapian
: Full transistorized
2. Blower
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6Blower Blower merupakan alat yang dapat mengalirkan udara secara paksa dengan
model seperti rumah keong dimana terdapat kipas di dalamnya. Disini blower digunakan sebagai supercharger elektrik untuk memaksakan udara masuk ke
dalam ruang bakar. Spesifikasi
: • Putaran
: 16000 RPM • Daya
: 650 Watt
3. Alat Ukur Emisi Gas Buang Kendaraan
Gambar 3.7 Alat ukur emisi gas buang kendaraan
Universitas Sumatera Utara
Alat ukur yang digunakan adalah Stargas898, alat ini merupakangasbuang analyzerCO, CO2, HC, O2, NOxopsional.
Kondisilingkunganpengukuran meliputi :temperatur, tekanan atmosfer, kelembaban relatif.
Stargasjuga dapat memeriksaoperasional dariprobelambdaseluruhsimulasiyangberoperasi.
1V5V Stargasanalyzeradalah unitmultifungsiopsional,
tanpa perluyangterhubung kePC. Stargasdapat dikendalikan dari jauhmelalui
keyboardopsionalinframerah. Stargasdapatdigunakan dengan mudah untuk melakukan pengujian emisi gas buang kendaraan dan data yang
diambildapat disimpandan dicetak langsung. Spesifikasi:
Daya 270V,50 - 60Hz
Baterai16Vsekering 5A
IR remoteKeyboard3 xAAA
MaxKonsumsi70W
TampilanLCD320x240
Keyboardsiliconekaret,dilapisi
Printertermalbi-warna hitam merah, 24kolom
SerialportCOM1, COM2, RS232, RS485
VideokonektorVGA, PAL atau NTSC
Refresh rate20kaliper detik
Tingkatarus10 liter per menit
Bekerja suhu5-40celcius
Fiturjam, tanggal, waktucetak
Ukuran 400mm x 180mm x 450mm
Berat8.6kgs
4. HiDS HD-30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 HiDS HD-30
HiDS adalah alat yang mampu berkomunikasi dengan Engine Control Module ECM, data-data berupa sinyal dari ECM akan
dibaca HiDS dan ditampilkan pada layar peraga dalam bentuk besaran-besaran fisika, seperti:
- Suhu ditampilkan dalam °C. - Tekanan ditampilkan dalam kPA.
- Putaran mesin ditampilkan dalam RPM. - Dll.
HiDS juga dilengkapi dengan fasilitas untuk menampilkan datadata kesalahan sensor yang terdeteksi ECM, baik data kesalahan
yang sudah terjadi dan tersimpan dalam memory ECM ataupun data yang sedang terjadi yang terdeteksi ECM, data-data tersebut
akan ditampilkan pada layar peraga HiDS dengan menggunakan Bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti dan informatif,
HiDS juga memiliki fasilitas untuk melakukan re-set atau menghapus data-data kesalahan yang tersimpan di ECM dengan
amat mudah, HiDS juga memiliki kemampuan untuk menampilkan data-data saat sepeda motor dalam kondisi stasioner.
Spesifikasi:
Dimensi: 122 x 82 x 33 mm p x l x t.
Universitas Sumatera Utara
Tegangan: 8 – 15 Volt DC.
Arus: 100 – 150 mA.
Tampilan: Peraga 20 x 4
Sensor yang dapat dibaca
MAP Manifold absolute pressure sensor; berupa informasi deteksi
tekanan udara yang masuk ke intake manifold.
IAT Engine air temperature sensor; berupa informasi deteksi tentang
suhu udara yang masuk ke intake manifold.
TP Throttle Position sensor; berupa informasi deteksi tentang posisi
katup throttlekatup gas.
Engine oil temperature sensor; berupa informasi deteksi tentang suhu
oli mesin.
5. Tools , merupakan alat bantu perbengkelan seperti : kunci pas, kunci ring,
obeng, tang, dan palu.
Gambar 3.9 Tools
Universitas Sumatera Utara
6. Buret , digunakan untuk menentukan jumlah bahan bakar yang terpakai dengan
ketelitian 0,05 ml
Gambar 3.10 Buret
7. Stop watch digital
, untuk menghitung waktu tepat pada 30 s, untuk pengujian penggunaan bahan bakar.
Gambar 3.11 Stop Watch
8. Tabung bertekanan dengan regulator , sebagai pengganti pompa untuk
menyuplai bahan bakar melalui injektor ke ruang bakar. Tekanan yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan yaitu 2,97 bar dan selang yang digunakan menggunakan jenis selang tekanan tinggi.
Gambar 3.12 Tabung bertekanan dengan regulator
9. Timbangan Digital , Untuk mengukur massa jenis daripada bahan bakar
yang digunakan.
Gambar 3.13 Timbangan Digital
Universitas Sumatera Utara
10. Timbangan Pegas , Sebagai alat uji pada uji performansi unutk
mendapatkan torsi daripada motor. Beban 0-150 KG dengan skala 0,5 KG
Gambar 3.14 Timbangan Pegas
11. PipaBesi,
sebagai pengganti selang bahan bakar dari tabung tekanan menuju injektor
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.15 Pipa Besi
12. Pengatur Bukaan Throttle, untuk mengatur bukaan throtle agar putaran
mesin stabil demi ketelitian pengujian.
Gambar 3.16 Pengatur Bukaan Throttle
3.2.2 Bahan
Universitas Sumatera Utara
1. Pertamax RON92
Gambar 3.17 Pertamax92 Pertamax, seperti halnya
Premium , adalah produk BBM dari
pengolahan minyak bumi
. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat
aditif dalam proses pengolahannya di
kilang minyak . Pertamax
direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990
, terutama yang telah menggunakan
teknologi setara dengan Electronic Fuel
Injection EFI dan catalytic converters pengubah katalitik.Spesifikasi :
Jernih dan terang hijau
RON 92
Kandungan timbal 0,013 grl
Berat jenis pada suhu 15 C 715 kgm
3
-770 kgm
3
Harga Rp 10500liter
2. Etanol 96 RON 117
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.18 Ethanol 96 Etanol merupakan energi alternatif yang bisa digunakan sebagai
bahan bakar mesin otto,dalam studi kinerja ini etanol yang digunakan adalah etanol 96 dengan spesikasi umum sebagai berikut :
Warna bening
RON 117
Berat jenisnya adalah sebesar 0,7939 gml
Titik didihnya 78,320
C pada tekanan 766 mmHg
Harga Rp. 20.000liter Pada pengujian ini, mesin yang digunakan adalah mesin pabrikan honda
yaitu Suprax125 PGMFI yang akan dipasangkan blower atau dalam pengujian ini menggunakan blower
3.3 Metode Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : 1.
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing –
masing pengujian. 2.
Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian
3.4 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik.
3.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1.
Torsi motor T 2.
Daya motor N 3.
Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 4.
Efisiensi thermal 5.
Emisi gas buang Prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1. Pengujian mesin standar tanpa menggunakan blower
2. Pengujian mesin dengan menggunakan blower
3.6 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Otto
Adapun Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan dua cara yaitu :
A. Pengujian tanpa blower dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan pemeriksaan sambungan
selang bertekanan pada tabung bertekanan. 2.
Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan 3.
Memasukkan bahan bakar kedalam tabung bertekanan dan memastikan takanan pada tabung sebesar ±2,9 bar dengan menggunakan regulator.
Universitas Sumatera Utara
4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan
mengikatnya salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan.
5. Menghubungkan HiDS dengan motor melalui conector yang terdapat pada
bagian depan sepeda motor 6.
Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi 3. Dalam hal ini percobaan dilakukan menggunakan gigi 3 dengan pertimbangan agar hasil pengujian
masih dalam skala alat uji yang digunakan. 7.
Start mesin dengan starter sambil menekan kopling. 8.
Memilih jenis motor supraX 125 pada HiDS untuk mengaktifkan program pada HiDS.
9. Merekam hasil pengujian pada timbangan dengan video camera.
10. Mengatur putaran mesin pada putaran yang telah ditentukan dengan
menggunakan tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin tetap konstan dengan cara melihat putaran mesin pada alat HiDS HD-30.
11. Melepaskan kopling sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang
hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 12.
Dilakukan 5 kali pengujian untuk setiap putaran 13.
Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang tercatat pada timbangan.
14. Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran yaitu : RPM 1000,
2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, dan 9000.
B. Pengujian dengan blower dilakukan dengan langkah – langkah sebagai
berikut : 1.
Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan pemeriksaan sambungan selang bertekanan pada tabung bertekanan serta pengecekan pada kondisi
blower. 2.
Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan 3.
Memasukkan bahan bakar kedalam tabung bertekanan dan memastikan takanan pada tabung sebesar 2,9 bar dengan menggunakan regulator.
Universitas Sumatera Utara
4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan
mengikatnya salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan.
5. Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi 3.
6. Menghubungkan HiDS dengan motor melalui conector pada bagian depan
sepeda motor 7.
Start mesin dengan starter. 8.
Memilih jenis motor supraX 125 pada HiDS untuk mengaktifkan program pada HiDS.
9. Mengatur putaran mesin pada putaran yang telah ditentukan dengan
menggunakan tuas kecepatan dan memastikan putaran mesin tetap konstan dengan cara melihat putaran mesin pada alat HiDS HD-30.
10. Menghidupkan blower.
11. Merekam hasil pengujian pada timbangan dengan video camera.
12. Melepaskan kopling sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang
hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 13.
Mematikan blower dan mengulang 5 kali pengujian untuk setiap putaran 14.
Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang tercatat pada timbangan.
15. Mengulang pengujian menggunakan variasi putaran yaitu : RPM 1000,
2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, dan 9000.
Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat dilihat melalui melalui diagram alir di bawah ini :
Mulai
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.19 Diagram Alir Pengujian Performansi Mesin
3.7 Prosedur Pengujian Emisi Gas Buang