2. Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada
pada penutup bom. 3.
Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan
bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset. 4.
Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai
rapat. 5.
Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 6.
Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7.
Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 8.
Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik.
9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan
pengaduk. 10.
Menghubungkan dan mangatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11.
Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12.
Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer.
13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar.
14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan
memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15.
Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung.
16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk
pengujian berikutnya. 17.
Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut.
3.9 Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar
Universitas Sumatera Utara
Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu memasang alat yang akan digunakan, diantaranya :
1. Menghubungkan injector dengan perangkat tabung bertekanan dengan
pipa besi melalui selang bertekanan tinggi sebagai conectornya. 2.
Menghubungkan HiDS HD-30 dengan motor melalui conector pada bagian depan sepeda motor.
3. Memasukkan bahan bakar kedalam pipa besi dan menghilangkan
gelembung udara dari pipa. 4.
Memberikan tanda pada pipa. Tanda ini digunakan sebagai pertanda atau acuan untuk memulai
penghitungan waktu dengan stopwatch dan pengukuran konsumsi bahan bakar.
Adapun Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan berikut : A.
Pengujian tanpa blower dilakukan dengan tahapan berikut: 1.
Mengisi bahan bakar kedalam tabung bertekanan sebanyak ±10 ml 2.
Memasukkan udara kedalam tabung dan mengatur tekanan udara dengan menggunakan regulator hingga tekanan dalam tabung ±2,9
bar. 3.
Menghidupkan motor dengan starter. 4.
Memilih program pada HiDS HD-30 untuk jenis kendaraan supra 125. 5.
Menentukan RPM motor yang ditampilkan oleh HiDS HD-30 dengan menggunakan alat pengatur bukaan gas.
6. Memulai stopwatch pada saat bahan bakar telah melalui tanda yang
diberikan pada perangkat pipa besi. 7.
Mematikan motor setelah 30 s. 8.
Menghitung jumlah bahan bakar yang habis dengan menggunakan buret.
Universitas Sumatera Utara
9. Mencatat hasil pengujian dan mengulanginya dengan RPM yang telah
ditentukan yaitu, RPM 1000, 2000, 3000, 4000, 5000 , 6000, 7000, 8000, 9000.
B. Pengujian dengan blower dilakukan dengan tahapan berikut:
1. Mengisi bahan bakar kedalam tabung bertekanan sebanyak ±10ml
2. Memasukkan udara kedalam tabung dan mengatur tekanan udara
dengan menggunakan regulator hingga tekanan dalam tabung ±2,9 bar.
3. Menghidupkan motor dengan starter.
4. Memilih program pada HiDS HD-30 untuk jenis kendaraan supra 125.
5. Menentukan RPM motor yang ditampilkan oleh HiDS HD-30 dengan
menggunakan alat pengatur bukaan gas. 6.
Menghidupkan blower. 7.
Memulai stopwatch pada saat bahan bakar telah melalui tanda yang diberikan pada perangkat pipa besi.
8. Mematikan motor setelah 30 s.
9. Menghitung jumlah bahan bakar yang habis dengan menggunakan
buret atau tabung ukur. 10.
Mencatat hasil pengujian dan mengulanginya dengan RPM yang telah ditentukan yaitu, RPM 1000, 2000, 3000, 4000, 5000 , 6000, 7000,
8000, 9000. Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat
dilihat melalui melalui diagram alir di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.21 Diagram Alir Prosedur Pengujian Pemakaian Bahan Bakar Mulai
Selesai • Isi selang dengan buret hingga titik
mulai dan catat penggunaan bahan bakar
• Menganalisa data hasil pengujian unutk mendapatkan torsi dan kemudian daya
motor • Mulai stop watch saat bahan bakar pada
titik mulai • Matikan saat detik ke-30
• Mengulang pengujian dengan putaran yang berbeda dan menghidupkan
blower • Bahan bakar 10 ml
• Putaran mesin: 1000 rpm • tekanan tabung 2,9 bar
Kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Performansi Mesin Otto
Data yang diperoleh dari pembacaan langsung alat uji mesin Suprax125 EFI 125 cc melalui unit instrumentasi dan perlengkapan yang digunakan pada saat
pengujian antara lain: • Putaran rpm melalui pembacaan HIDs
• Massa tarik melalui pembacaan Timbangan pegas
4.1.1 Torsi
Besarnya Torsi yang dihasilkan oleh mesin pada poros roda Poros akhir dengan bahan bakar pertamax 90 + Etanol 10 saat menggunakan blower elektrik dan
tanpa blower elektrik dapat dihitung dari massa yang tertarik pada timbangan dan jari-jari roda. Besarnya torsi yang dihasilkan oleh setiap percobaan pada tiap
kondisi putaran mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � = � × �
Dimana : F = Maksimal Gaya yang dapat ditarik N
G= Percepatan gravitasi 9,86ms
2
�1 = � × � dimana:
T1= Torsi pada roda Nm r = Jari-jari roda 0,2304 m
Universitas Sumatera Utara