11
2.5 Peraturan Pernikahan GMIT
Ketetapan sinode XXXI Gereja Masehi Injili di Timor tentang pernikahan gereja masehi injili di Timor adalah sebagai berikut:
2.5.1 Syarat-Syarat Pernikahan yang Ditetapkan GMIT
Peneguhan dan pemberkatan nikah dapat dilayani hanya bagi mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh gereja dan pemerintah. Syarat-syarat yang
dimaksud sebagai berikut : 1.
Calon mempelai sudah menjadi anggota sidi. 2.
Calon mempelai sedang tidak dikenakan disiplin gereja. 3.
Calon mempelai sudah memenuhi syarat umur sesuai dengan undang-undang pernikahan.
4. Calon mempelai mengikuti katekasasipercakapan penggembalaan pra nikah.
5. Calon mempelai telah mencatatkan namanya pada pegawai pencatatan sipil
setempat sesuai undang-undang perkawinan yang berlaku dan ketentuan bahwa sebelum pencatatan mereka sudah dapat persetujuan majelis jemaat setempat.
2.5.2 Syarat-syarat Menjadi Saksi Pernikahan GMIT
1.
yang menjadi saksi utama dalam pernikahan Kristen adalah Jemaat.
2. Saksi pernikahan sesuai peraturan perkawinan bagi satu pasangan nikah Kristen
hendaknya dipilih dari anggota GMIT dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan oleh GMIT sebagai berikut:
- Sudah menikah
- Tidak berada di bawah tindak disiplin gereja.
- Umur minimal 30 tahun.
- Dapat menjadi panutancontoh dalam kehidupan berkeluarga dan berjemaat.
15
15
Majelis sinode GMIT, Hasil sidang sinode GMIT XXXX Indonesia: Gereja Pola Tribuana Kalabah- Alor,2007, 196
12
2.5.3 Tugas Dari Saksi Pernikahan
Tugas-tugas dari saksi pernikahan dalam GMIT tidak dicantumkan secarah terperinci tetapi sudah sangat jelas disampaikan pada saat pengembalaan. Dalam pengembalaan, pendeta
menjelaskan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh saksi nikah yakni: tugas saksi tidak terbatas pada saat pernikahan saja tetapi tugas saksi adalah mendampingi pasangan nikah
dalam rumah tangga, jika ada masalah maka tugas saksi adalah memberikan jalan keluar, nasehat-nasehat. Selain itu, tugas saksi nikah juga nampak pada formulir-formolir resmi yang
dipakai pada saat pernikahan berlangsung, seperti pada saat pendeta menyampaikan janji-janji nikah yang tertera dalam liturgi peneguhan pernikahan.
16
Ketika pendeta memberikan pertanyaan kepada kedua mempelai calon pasangan nikah berkaitan dengan janji untuk tidak meninggalkan satu dengan yang lain, mengasihi, melayani
dengan setia dalam segala situasi, setia memelihara sebagai suami dan istri yang bertanggung jawab serta berjanji untuk hidup suci dalam segala hal dengan menunjukkan kesetiaan kepada
pasangan. Dan ketika kedua mempelai memberikan jawaban kesanggupan mereka, maka pada saat itu saksi nikah secara langsung menyaksikan pernyataan mereka sehingga secara tidak
langsung ia saksi nikah telah memegang tanggung jawab untuk membimbing, mendampingi, menuntun dan mengarahkan kedua mempelai agar apa yang telah mereka nyatakan jawaban
dilakukan sesuai dengan nilai-nilai kekristenan. Dari pernyataan tersebut maka tugas dari saksi nikah yang mendampingi kedua mempelai
ialah sebagi orang yang turut ambil bagian secara langsung dalam pernikahan, sehingga mereka mempunyai tugas untuk terus mendampingi dan mengarahkan serta mengawasi kedua
mempelai yang telah menikah untuk selalu berkomitmen dengan apa yang telah mereka ikrarkan di hadapan Tuhan dan juga jemaat. Pendampingan dan pengarahan itu bertujuan untuk menjaga
agar kedua mempelai menjalani dan membangun rumah tangga mereka sesuai dengan nilai-nilai yang di ajarkan oleh agama tapi juga yang di tuntut masyarakat budaya.
16
Tim Bidang Liturgi dan komisi Litbangre, Himpunan Liturgi , Kupang: cv Karya Gunung Kupang- NTT, 2002,149
13
2.6 Peran Orang Tua Saksi