Pada tahun 2004, dari jumlah bangunan sekolah sebanyak 4.376 unit, sebanyak 3.475 unit atau 79,41 masih
dalam kondisi yang baik, sedangkan kondisi bangunan sekolah yang rusak berat adalah sebanyak 274 unit atau sebesar 6,26
dan bangunan yang mengalami rusak sedang sebanyak 627 unit atau sebesar 14,32 .
Angka Partisipasi Kasar APK adalah angka perbandingan antara siswa sekolah dengan jumlah penduduk di usia yang
sama. Angka Partisipasi Kasar APK tingkat SDMI pada tahun 2004 mencapai 103 , sedangkan untuk tingkat SMP MTs
sebesar 104 dan untuk Sekolah Menengah SMA MA dan SMK sebesar 140 . Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni
APM adalah angka perbandingan antara siswa sekolah penduduk Surakarta dengan jumlah penduduk di usia yang
sama. Angka Partisipasi Murni APM, pada tingkat SD MI mencapai 87,19 , tingkat SMP MTs sebesar 77,29 dan
tingkat Sekolah Menengah SMA MA dan SMK sebesar 106,38 .
Pada tahun 2004, jumlah buta huruf di Kota Surakarta berjumlah 7.813 orang yang terdiri dari 382 laki-laki dan 7.431
perempuan. Permasalahan yang dihadapi di bidang pendidikan yaitu
masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan wajar 9 tahun, terbatasnya sarana
prasarana pendukung proses belajar mengajar serta biaya pendidikan yang kurang terjangkau oleh masyarakat tidak
mampu.
4. Kesehatan
Tahun 1997 angka kematian ibu Maternal mortality rate sebesar 89 per 100.000 kelahiran hidup dan cenderung
mengalami penurunan hingga mencapai 41,2 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004. Sedangkan Angka kematian
bayi Infant mortality rate untuk kurun waktu yang sama mencapai 22,4 per 1.000 kelahiran hidup menurun menjadi
10,2 per 1.000 kelahiran hidup.
Umur harapan hidup UHH waktu lahir selama tahun 1995 – 2000 untuk penduduk laki-laki sebesar 68 tahun dan
untuk perempuan sebesar 72 tahun. Sedangkan untuk angka kesakitan penyakit DBD Demam Berdarah cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 1997
PERT. WK-RKPD 2008
23
angka kesakitan insidensi rate DBD mencapai sebesar 4,2 per 10.000 penduduk dan mengalami kenaikan sampai menjadi
sebesar 5,2 per 10.000 penduduk pada tahun 2004. Dari sejumlah 51 kelurahan yang ada di Kota Surakarta, 39
kelurahan merupakan daerah endemis demam berdarah.
Pada tahun 2001, UHH masyarakat Kota Surakarta 70 tahun, tahun 2002 71,1 tahun, tahun 2003, 71,3 tahun dan
tahun 2004, 71,60 tahun. Sedangkan indikator pembinaan kesehatan yang berupa tingkat Pola Hidup Bersih dan Sehat
PHBS Paripurna, Mandiri sebesar 72,35.
Selain itu, untuk kasus HIV AIDS juga ada kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun, dari sejak
ditemukan sebanyak satu kasus pada tahun 1999 cenderung berkembang dan menjadi sebanyak 70 kasus pada Oktober
2004. Beberapa jenis penyakit tidak menular, seperti jantung, stroke, hipertensi, diabetes melitus, kanker juga cenderung
mengalami peningkatan. Pola penyebab kematian terbesar penduduk adalah penyakit tidak menular.
Status gizi masyarakat, salah satunya dapat dilihat dari status gizi Balita. Hasil pemantauan status gizi dari tahun ke
tahun menunjukkan bahwa status gizi Balita mengalami penurunan. Tahun 1997, jumlah balita sebesar 35.625 dan yang
menderita gizi buruk sebesar 285 balita 0,8 . Pada tahun 2004, balita dengan penderita gizi buruk mengalami penurunan,
dari jumlah balita sebesar 37.813, yang menderita gizi buruk sebesar 238 balita 0,63.
Sarana pelayanan dasar di Kota Surakarta mencakup Puskesmas sebanyak 15, balai pengobatan sebanyak 37, apotik
sebanyak 118, dokter praktek swasta sebanyak 353, rumah bersalin sebanyak 9 dan laboratorium kesehatan sebanyak 6
buah. Sedangkan untuk fasilitas pelayanan rujukan meliputi 10 rumah sakit umum 3 milik pemerintah dan 7 milik swasta, 2
rumah sakit jiwa 1 milik pemerintah dan 1 milik swasta
Meskipun secara kuantitatif jumlah rumah sakit yang ada di Kota Surakarta sudah cukup banyak, namun jika dilihat
kepemilikannya belum ada rumah sakit yang milik Pemerintah Kota Surakarta. Yang ada baru UPTD rumah sakit daerah,
merupakan pengembangan dari rumah Bersalin Banjarsari yang fasilitas pelayanannya masih terbatas, meliputi poliklinik
umum, poliklinik gigi, poliklinik mata, poliklinik KIA KB, dan rawat inap bersalin.
PERT. WK-RKPD 2008
24
5. Kesejahteraan Sosial