62 musik Islami, Pembinaan belajar intensif di asrama, Organisasi Siswa
Intra Sekolah OSIS, Tebuireng English and Arabic Club TEAC, Forum Diskusi Santri Salaf Fordisaf, dan Pengajian kitab sistem sorogan.
c. SMP A. Wahid Hasyim Sekolah Standar Nasional
SMP A. Wahid HAsyim selalu mengikuti perkembangan pendidikan, mulai dari model variasi, sistem pembelajaran, kegiatan
ekstra kurikuler sampai pada pemenuhan sarana prasarana sekolah. Semua itu ditujukan dengan harapan peserta didik atau siswa akan
menikmati pembelajran yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Dengan tidak meninggalkan cirri khusus agama Islam, SMP A. Wahid Hasyim
juga menerapkan kurikulum muatan lokal pesantren diniyyah, yang nantinya diharapkan lulusannya akan menjadi orang yang beriman,
berakhlaq mulia, unggul dalam prestasi dan mandiri sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Kegiatan Ekstra Kurikuler meliputi: KIR Karya Ilmiah Remaja, Kegiatan Pramuka dan PMR, Seni Musik Grup Band, Kursus
Komputer, Kursus bahasa Inggris, Seni baca Al- Qur‟an khusus pemula,
Seni teater, dan Seni Drumb Band atau Marching Band.
d. SMA A. Wahid Hasyim
SMA A. Wahid Hasyim didirikan pada tahun 1975. SMA A. Wahid Hasyim Teburieng telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di
seluruh tanah air dengan berbagai profesi mulai birokrat, legislative, pengusaha, ulama, dan lainnya. Sejalan dengan visi Pesantren
Tebuireng, maka misi yang diemban SMA A. Wahid Hasyim adalah sebagai lembaga dakwah berbasis pendidikan, meningkatkan kesadaran
beribadah kepada siswa, mengembangkan keilmuan baik ilmu pengetahuan
maupun ilmu
agama berkultur
pesantren, dan
meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik.
Program Pendidikan SMA A. Wahid Hasyim memiliki 2 dua
jurusan, yakni IPA dan IPS. Dengan paduan kurikulum pesantren dan kurikulum Depdiknas, siswa akan mendapat dua ijazah sekaligus, yaitu
63 dari pesantren dan Depdiknas. Sementara itu, kegiatan ekstra kulikuler
meliputi: Drum Band, Seni Musik Qosidah, al-Banjari, Band, Seni Bela Diri, Olah Raga, Pecinta Alam, Pramuka, Seni baca al-
Qur‟an, Teater, Bahasa Arab dan Ingris, KIR, dan Paskibraka.
e. Madrasah Muallimin
Madrasah Mu ‟allimin adalah pendidikan yang khusus hanya bagi
santri yang mondok saja, artinya mereka tidak menempuh pendidikan formal yang disediakaan di Tebuireng. Hanya saja setelah lulus dari
Mu ‟allimin, santri dapat menempuh ujian persamaan untuk mendapatkan
ijazah formal. Madrasah Mua‟allimin lahir atas dasar keinginan
mengembalikan nilai-nilai dasar pesantren sebagai lembaga Tafaqquh fi al-din dan adanya tuntutan dari berbagai pihak terutama alumni yang
menginginkan Pesantren Tebuireng menghidupkan kembali sistem pendidikan yang telah terbukti membentuk dan menghantarkan para
alumninya sukses dalam berbagai bidang. Penyelenggaraan pendidikan Madrasah Mua‟llimin enam tahun
bertujuan untuk melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan mampu membaca al-Quran standar fashohah dan tartil Hatam bi-al-Nadzor,
hafal Juz „Amma dan surat-surat ma‟tsurah, memahami Ilmu Hadits dan hafal Hadits Arba‟in, mampu membaca dan memahami kitab salaf kitab
kuning, mampu menguasai kaidah Nahwu dan Sharaf, memiliki
kemampuan berbahasa Arab tingkat mahir, dan memiliki jiwa kepemimpinan dan kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
f. Ma’had ‘Aly