a. Reaksi emosional yaitu komponen kecemasan yang berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologi dari kecemasan, seperti
paresaan keprihatinan, ketegangang, sedih mencela diri sendiri atau orang lain.
b. Reaksi kognitif yaitu ketakutan dan kekhawatiran yang berpengaruhi terhadap kemampuan berfikir jernih sehingga menggaggu dalam
memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan lingkungan sekitarnya. c. Reaksi fisiologi yaitu reaksi yang ditampilkan oleh tubuh trhadap sumber
ketakutan dan kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh sehingga timbul reaksi
dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah meningkat Safaria dan Nofrans, 2009.
4. Gejala klinis cemas
Keluhan - keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mempunyai gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut:
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggu.
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisa, mudah terkejut. c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan. e. Gangguan kontrentasidan daya ingat.
f. Keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang. Pendengaran tininus, berdebar-debar, sesak nafas,gangguan pencernaan,
gangguan perkemihan,sakit kepala dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Selain keluhan-kelihan cemas secara umu di atas, ada lagi kelompok cemas yang lebih berat yaitu gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik, gangguan phobic
dan gangguan obsesif- kompulsif Hawari, 2006.
5. Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal kecemasan. a. Dalam pandangan psikoanalitis, kecemasan adalah konflik emosional yang
terjadi anatara dua elemen kepribadian: id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitive, sedangkan superego mencerminkan
hati nurani dikendalikan oleh norma budaya. Ego atau aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan
fungsi kecemasn adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya. b. Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut
terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan
kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami kecemasan yang berat.
c. Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. d. Kajian keluarga menunjukan bahwa ganguan kecemasan biasanya terjadi
dalam keluarga. Ganguan kecemasan juga timpang tindih antara gangguan kecemasan dan depresi Stuart, 2007.
Universitas Sumatera Utara
B. Faktor-Faktor Penyebab Kecemasan Suami Menghadapi Istri Bersalin