Secara khusus bagi Prososial

19 dipandang sebagai hasil interaksi antara tekanan sosial dan perubahan kapasitas kognitif individu.

2.1.3.2. Secara khusus bagi Prososial

Albert Bandura mengungkapkan teori pembelajaran social yang sangat menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Bandura menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pembelajaran sosial adalah faktor sosial dan faktor kognitif serta faktor pelaku yang berperan dalam pembelajaran sosial. Faktor kognitif berupa ekspektasi atau penerimaan siswa untuk meraih keberhasilan, faktor sosial mencakup pengamatan siswa terhadap model pola asuh serta perilaku orang tuanya. Bandura mengembangkan model desterministic resipkoral yang terdiri dari tiga faktor utama yaitu perilaku, person atau kognitif dan lingkungan. Ketiga faktor ini dapat saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Faktor lingkungan memengaruhi perilaku, perilaku memengaruhi lingkungan, dan faktor person atau kognitif memengaruhi perilaku, Sears 1999. Dalam hal ini empati dapat berperan sebagai faktor kognitif dalam pembelajaran sosial. Di mana salah satu komponen empati adalah ketrampilan kognitif, ketrampilan ini digunakan untuk mengenal dan memahami pikiran dan pandangan orang lain. Sedangkan pola asuh demokratis dapat berperan sebagai faktor lingkungan, dan prososial berperan sebagai perilakunya. Menurut Bandura, proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan bahwa perilaku manusia dalam konteks interaksi akan terjadi proses timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan lingkungan. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh pada pola belajar sosial karena sebagian besar 20 manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain. Inti dari pembelajaran sosial adalah pemodelan modelling, dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran. Bandura mengungkapkan bahwa perilaku seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri kognitif dan lingkungan. Dapat disimpulkan juga bahwa perilaku prososial adalah hasil interaksi faktor kognitif empati dan lingkungan pola asuh demoktratis.

2.1.4. FAKTOR-FAKTOR

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri sebagai Prediktor terhadap Perilaku Agresif Siswa SMA Negeri 4 Ambon T2 832013006 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo.

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo. T2 832009021 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Empati dan Pola Asuh Demokratis Sebagai Prediktor Perilaku Prososial Remaja PPA Solo.

0 0 59

Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja

0 0 12

PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS

0 0 13