Adanya bikarbonat dalam air akan menyebabkan terbentuknya CO
2
, karena pemanasan dan adanya tekanan. CO
2
yang terjadi bereaksi dengan air menjadi asam karbonat. Asam karbonat akan berekasi dengan metal dan besi membentuk
garam bikarbonat. Dengan adanya pemanasan kalor, garam bikarbonat ini menjadi CO
2
lagi. Reaksi yang terjadi :
Fe
3+
+ 2 H
2
CO
3
FeHCO
2
+ H
2
FeHCO
2
+ H
2
O + panas FeOH
2
+ 2 H
2
O + 2 CO
2
Muharto,Ir Hal 46
Proses Pengolahan Air Pada Unit Pengolahan Air
Air sungai digunakan untuk memenuhi kebutuhan air proses, air sanitasi, air pendingin dan air umpan boiler.
Proses pengolahan air sungai tersebut adalah : Air dari sungai dipompa dengan pompa L-211 menuju bak sedimentasi F-
212 untuk menghilangkan lumpur-lumpur yang terikut. Kemudian dipompa L-213 menuju bak skimmer F-214 yang berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran
yang terapung dalam air sungai. Dari bak skimmer air dipompa L-215 menuju tangki clarifier F-216, disini terjadi proses koagulasi dan flokulasi dengan
panambahan alum sebagai zat koagulan dan diadakan pengadukan dengan kecepatan yang cepat dan lambat agar terbentuk flok dan mengendap.
Setelah terjadi proses koagulasi dan flokulasi dalam bak clarifier, kemudian air menuju ke sand filter H-217 untuk menyaring kotoran-kotoran yang masih
tersisa. Dari sand filter air masuk ke bak air bersih F-218 dan diolah sesuai dengan
fungsinya masing-masing yaitu :
a. Pengolahan air umpan boiler
Pelunakan air umpan boiler yang dilakukan dengan pertukaran ion dalam demineralisasi yang terdiri dari dua tangki, yaitu tangki kation exchanger D-
210A dan anion exchanger D-210B. Kation exchanger yang digunakan adalah resin zeolit H
2
Z dan anion yang digunakan adalah deacidite DOH.
Universitas Sumatera Utara
Air dari bak air bersih F-218 dialirkan dengan pompa L-219 menuju kation exchanger D-210A. dalam tangki kation exchanger terjadi reaksi-reaksi sebagai
berikut : CaHCO
3 2
+ H
2
Z CaZ + 2CO
2
+ 2H
2
O NaHCO
3 2
+ H
2
Z NaZ + 2CO
2
+ 2H
2
O MgHCO
3 2
+ H
2
Z MgZ + 2CO
2
+ 2H
2
O CaSO
4
+ H
2
Z CaZ + H
2
SO
4
MgSO
4
+ H
2
Z MgZ + H
2
SO
4
CaCl
2
+ H
2
Z CaZ + 2 HCl
2NaCl
2
+ H
2
Z Na
2
Z + 2 HCl MgCl
2
+ H
2
Z MgZ + 2 HCl
Ion-ion bikarbonat, sulfat dan klor diikat dengan ion Z membentuk CO
2
dan air, H
2
SO
4
dan HCl. Selanjutnya air yang bersifat asam ini dialirkan ke tangki anion exchanger D-210B untuk dihilangkan anion-anion yang mengganggu proses.
Resin yang dipakai dalam anion exchanger adalah Deacidite DOH. Dalam tangki anion exchanger terjadi reaksisebagai berikut :
2 DOH + H
2
SO
4
D
2
SO
4
+ 2 H
2
O 2 DOH + HCl
2 DCl + 2 H
2
O 2 DOH + 2 HNO
3
2 DNO
3
+ 2 H
2
O Pemakaian resin yang terus menerus menyebabkan resin tidak aktif lagi. Hal ini
dapat diketahui dengan pemeriksaan kesadahan air umpan boiler. Resin yang sudah tidak aktif menunjukkan bahwa resin sudah tidak jenuh dan perlu
diregenerasi. Regenerasi hydrogen exchanger dilakukan dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Dengan reaksi sebagai berikut :
CaZ + H
2
SO
4
H
2
Z + CaSO
4
NaZ + H
2
SO
4
H
2
Z + NaSO
4
MgZ + H
2
SO
4
H
2
Z + MgSO
4
CaZ + HCl H
2
Z + CaCl Na
2
Z + HCl H
2
Z + NaCl MgZ + HCl
H
2
Z + MgCl Sedangkan regenerasi anion exchanger dengan menggunakan larutan Na
2
CO
3
atau NaOH. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
D
2
SO
4
+ Na
2
CO
3
+ H
2
O 2 DOH + Na
2
SO
4
+ CO
2
2 DCl + Na
2
CO
3
+ H
2
O 2 DOH + NaCl + CO
2
2 DNO
3
+ Na
2
CO
3
+ H
2
O 2 DOH + NaNO
3
+ CO
2
Setelah keluar dari demineralisasi, air umpan boiler telah terbebas dari ion-ion pengganggu. Untuk memenuhi kebutuhan umpan boiler, air lunak ditampung
dalam bak air lunak F-221 yang selanjutnya dipompa L-222 ke deaerator D- 223 untuk menghilangkan gas impurities pada air umpan boiler dengan sistem
pemanasan. Dari deaerator air siap diumpankan ke boiler Q-220 dengan pompa L-224. Steam yang dihasilkan boiler didistribusikan ke peralatan dan kondensat
yang dihasilkan direcycle.
b. Pengolahan air pendingin