Latar Belakang Makalah Perubahan Organisasi Reformasi POLRI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tuntutan reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 adalah reformasi di bidang pertahanan keamanan. Dalam aspek ini, selain reformasi TNI, reformasi Polri juga menjadi agenda utama reformasi agar dapat segera dilaksanakan.Tuntutan ini bertujuan agar institusi-institusi keamanan di Indonesia dalam hal ini Polri dapat berfungsi secara professional, bermartabat, dan sesuai dengan kebutuhan Negara. Dari sinilah mulai dilakukan pembenahan- pembenahan yang menuju pada arah reformasi di tubuh Polri. Seiring dengan pelaksanaan reformasi Polri, perkembangan lainnya menunjukkan bahwa persoalan keamanan dalam negeri juga menjadi sorotan penting dibanyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh banyak pihak. Terlebih lagi tantangan globalisasi yang semakin berkembang juga diikuti dengan tantangan permasalahan kejahatan, seperti organized crime, religious fanaticism, korupsi, dan sebagainya. Oleh karena itu, keamanan dalam negeri akan berdampak krusial apabila tidak berjalan secara optimal. Disinilah reformasi Polri bukan hanya sekedar melakukan perubahan, tetapi juga harus dapat mengarahkan reformasi tersebut pada kebutuhan mendasar keamanan dalam negeri di Indonesia dalam rangka menghadapi permasalahan kejahatan yang tersebut di atas. Selain itu, keamanan dalam negeri saat ini juga terkait dengan banyak faktor, terutama faktor perkembangan teknologi. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki konsekuensi logis bagi tumbuh dan berkembangnya permasalahan kehidupan sosial yang semakin kompleks. Aspek negatif dari perkembangan iptek tersebut adalah terjadinya peningkatan kualitas kejahatan dan pelanggaran, dan ini berhubungan langsung dengan pekerjaan kepolisian. Hal ini membuktikan bahwa kejahatan dan pelanggaran telah semakin terorganisir dengan 3 solidaritas sosial yang besar di antara anggota kelompoknya, terutama dalam upaya saling melindungi dan mengamankan masing-masing kelompoknya. Oleh karena itu, reformasi di Indonesia saat ini tidak hanya dilihat dari perspektif tuntutan atau amanat reformasi 1998 serta sekedar melakukan perubahan institutional peran, dan wewenang kepolisian. Reformasi Polri menjadi kebutuhan yang mendesak karena faktor keamanan merupakan merupakan bagian integral dari tujuan nasional, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Oleh karena itu, maka reformasi dalam tubuh polri terkait dengan perubahan tiga elemen, yakni elemen struktural, instrumental, dan kultural sebagai ujung tombak keamanan dalam negeri. Reformasi di tubuh kepolisian yang mengacu pada “Buku Biru” Kepolisian Tahun 1998 yang berjudul Reformasi Menuju Polri yang Profesional dan Grand Strategi Kepolisian 2005-2025 dinilai belum berjalan optimal dan belum mampu diimplementasikan dalam operasional Polri. Banyak permasalahan yang masih dihadapi Polri diantaranya kebijakan politik yang kurang mendukung, juga perubahan paradigmatik di internal Polri tidak berjalan dengan baik. Permasalahan ini dimulai dari kondisi di lingkungan Polri sendiri sampai perbandingan jumlah anggota Polri dengan jumlah penduduk. http:idsps.org Perkembangan reformasi polri sampai saat ini telah menjalani proses yang cukup sulit, banyak kendala yang harus dihadapi, tetapi perkembangannya tetap berjalan walaupun mungkin terhambat. Bentuk perkembangan polri ini terwujud dalam Laporan perkembangan Reformasi Birokrasi Polri yang telah dikirimkan kepada Presiden R.I dengan surat Kapolri tanggal 11 Mei 2010 yang berisi bahwa Program Reformasi Polri yang telah dihasilkan dan pencapaian- pencapaian yang telah ditempuh polri dalam mereformasi tubuhnya. http:www.polri.go.id Dalam perkembangan reformasi Polri, terdapat beberapa kasus yang mencuat ke publik terkait dengan penyelewengan dan tindakan yang menyimpang dari kinerja Polri. Hal ini jelas merupakan sebuah tamparan keras bagi Polri ditengah perkembangan reformasi yang terus diupayakan secara intensif. 4

1.2 Rumusan Masalah