1.1 Definisi Reformasi
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem
yang telah ada pada suatu masa. Satu hal penting dalam pengertian reformasi adalah
perubahan atas sistem yang ada, artinya reformasi itu tidak pernah mulai dari titik nol. Reformasi lebih merupakan sebuah reaksi atas ketidakmampuan sistem yang
berlaku. Reformasi menghendaki perubahan dari suatu kondisi ke arah kondisi yang lebih baik.
1.2 Perubahan Organisasi Terencana
Perubahan organisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pembahasan tentang mengapa, kapan, dan bagaimana organisasi melakukan
perubahan Hatch, 1997:350. Organisasi berubah karena memang harus berubah yaitu dipicu faktor–faktor internal dan atau eksternal. Hal ini sesuai dengan
gagasan teori sistem yang melandasi perspektif modernis, bahwa suatu sistem cenderung mempertahankan ekuilibrium atau keseimbangan. Artinya suatu sistem
termasuk dalam hal ini organisasi, tanpa ada dorongan faktor–faktor internal dan eksternal tertentu, niscaya memilih untuk tidak berubah dan lebih cenderung
bertahan dalam keadaan semula. Perubahan organisasi dibedakan jadi dua macam yaitu perubahan
terencana planned change dan perubahan tidak terencana unplanned change. Dalam makalah ini, akan lebih mengacu pada perubahan organisasi yang
terencana. Kurt lewin, seorang ahli psikolog sosial yang mengembangkan tentang perubahan organisasi pada tahun 1950-an sehingga model ini masih sangat
sederhana. Proses perubahan digambarkan dalam tiga tahap, yaitu: 1 pencairan unfreeze, 2 perubahan change atau gerak move, dan 3 pembekuan kembali
refreeze. Gagasan dasar Lewin sebenarnya cukup fundamental, yaitu bahwa suatu perubahan organisasi selalu diiringi oleh dua kekuatan yang menolak dan
menerima perubahan.
8
Menurut Lewin, suatu perubahan terencana planned change dapat dilakukan dalam organisasi dengan cara menciptakan ketidakseimbangan pada
kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi di dalam organisasi, yaitu antara kekuatan yang mempertahankan stabilitas dan kekuatan yang menghendaki
perubahan Lewin, 1958. Model Lewin tidak secara spesifik menjelaskan bagaimana proses perubahan organisasi harus dirancang dan diimplementasikan
oleh pengelola organisasi. Akan tetapi model ini mampu menggambarkan esensi perubahan organisasi secara relatif lengkap.
Tabel 1.1 Model Perubahan Organisasi Kurt Lewin
TAHAP LANGKAH
STRATEGI
Unfreezing: Pencairan
kebekuan yang telah
lama Menghilangkan
keseimbangan ekuilibrum yang menopang stabilitas
organisasional 1. Memanfaatkan ketertekanan
stress atau ketidakpuasan yang ada dalam sistem yang
berlaku 2. Menciptakan
kekuatan tambahan pada perubahan atau
mengurangi resitensi Change or
movement: Gerakan
menuju perubahan
Mempengaruhi gerak atau perubahan yang terjadi pada
sistem yang sedang tidak seimbang tersebut menuju
arah yang diinginkan 1. Memberi pelatihan pola-pola
perilaku baru 2. Mengubah hubungan pelaporan
dan sistem imbalan 3. Menerapkan gaya manajemen
baru Refreezing:
Pembekuan kembali
ekuilibrum baru
Tahap ini akan terjadi ketika pola-pola perilaku baru
sudah stabil
atau terinstitusionalisasi
Membuat kebijakan baru dalam rekrutmen agar orang-orang yang
direkrut cocok dengan kultur baru dan dapat bekerja dengan baik
9
dalam struktur dan sistem imbalan serta gaya manajemen baru
tersebut
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Reformasi Polri