31 Metode analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan software
statistik spss versi 20. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
3.6.1 Uji Klasik
Setelah data dikumpulkan, selanjutnya dalam analisis hubungan-hubungan antar variabel, data akan diuji terlebih dahulu
untuk mengetahui apakah terdapat data yang outlier atau tidak, apakah data terdistribusi normal atau tidak, apakah data memiliki
sifat autokorelasi atau tidak, apakah data memiliki sifat multikolinieritas
atau tidak,
apakah data
memilki sifat
homoskedastisitas atau tidak. Oleh karena itu, akan dilakukan uji klasik, yaitu uji multikolinieritas, heteroskedastisitas, normalitas,
serta uji autokorelasi.
3.6.1.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.
Jika terjadi
korelasi, terdapat
masalah multikolinieritas yang harus diatasi
. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
32 nilai tolerance dan lawannya nilai Variance Inflation
Factor VIF. Perhitungan tolerance dapat dihitung dengan, Tol = 1-
. Terdapat
upaya untuk
mengatasi terjadinya
multikolinieritas, yaitu: evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat kecurangan dan
kelemahan lain, jumlah data ditambah lagi, salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel independen
ternyata mirip atau digabungkan jika konsep relatif sama, dan gunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi
Ridge.
3.6.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dilakukannya uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
Menurut Husein
Umar 2008:1
79, “uji
heteroskedastisitas bertu juan”. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke
pengamatan lain
tetap, disebut
homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
33 Terdapat beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidak
adanya heteroskedastisitas, taitu dengan menggunakan berbagai test, seperti Park Test, Glejser Test, dan
White’s General Heteroscedasticity Test.
3.6.1.3 Uji Normalitas
Menurut Husein Umar 2008:181, tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen
atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal
atau mendekati normal. Cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal
atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik atau uji kolmograv-smirnov. Didalam
cara menggunakan grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi