14
2.2.3.5 Fixeds change coverage
Fixed Charged to Coverage adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya
pendanaan tetap, seperti bunga dan sewa.
2.2.4 Rasio Leverage
Menurut Kasmir 2008: 151 “rasio leverage merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang”. Pengertian rasio leverage dalam arti yang
luas, leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Menurut Fred Wetson, “rasio leverage memiliki tiga implikasi
yaitu kreditor mengharapkan ekuitas sebagai marjin keamanan, pemilik memperoleh manfaat dengan pengadaan dana melalui utang,
serta bila perusahaan mendapat penghasilan lebih dari dana yang dipinjam dibanding dengan bunga yang dibayar maka pemilik
mendapat pengembalian yang lebih besar”. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2.2.4.1 Debt to Asset Ratio DAR
Debt to Total Aseet Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang
Universitas Sumatera Utara
15 dengan total aktiva. Apabila Debt to Asset Ratio tinggi,
pendanaan dengan utang semakin banyak , maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman.
Namun apabila Debt to Asset Ratio rendah, maka semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Maka rumus mencari debt
ratio adalah:
Contoh perhitungan Debt to Asset Ratio, PT Akhasa Wira International Tbk pada tahun 2012 memiliki total Debt
sebesar 179.972.000.000 dan memiliki total Asset sebesar 389.094.000.000, maka Debt to Asset Rsatio PT Akhasa Wira
International Tbk pada tahun 2012 adalah:
Debt to Asset PT Akhasa Wira International Tbk sebesar 0,46 pada tahun 2012 ini mengalami penurunan dari tahun 2011
sebesar 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva.
2.2.4.2 Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio merupakan rasio rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Menurut
Universitas Sumatera Utara
16 Brigham dan Houston 2006:107
“Rasio total hutang terhadap total ekuitas, yang pada umumnya disebut Debt To
Total Equity Ratio DER, untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang.
Rasio DER ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh utang dengan ekuitas. Debt to Equity Ratio berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan.
Semakin besar DER, maka akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang
ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi diperusahaan. Dan apabila Debt to Equity Ratio rendah, maka akan
semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi
kerugian. Setiap perusahaan memiliki Debt to Equity Ratio yang
berbeda –beda sesuai dengan karakteristik bisni masing-masing
perusahaan. Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio ynag lebih tinggi dari rasio kas yang kurang
stabil. Rumus untuk mencari Debt to Equity Ratio adalah:
Universitas Sumatera Utara
17 Contoh perhitungan Debt to Equity Ratio, PT Akhasa Wira
International Tbk pada tahun 2012 memiliki total utang sebesar Rp.179.972.000.000 serta memiliki ekuitas Rp.209.122.000.000,
maka Debt to Equity Ratio PT Akhasa Wira International Tbk adalah sebesar:
Debt to Equity Ratio PT Akhasa Wira International Tbk sebesar 0,86 ini mengalami penurunan dari tahun 2011 sebesar
1,51. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah risiko pembayaran utang oleh perusahaan.
2.3 Working Capital to Total Asset
Working Capital to Total Asset Ratio WCTA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dan posisi modal
kerja netto. Working Capital to Total Asset Ratio dapat diukur dengan rumus berikut:
Contoh perhitungan Working Capital to Total Asset, PT Akhasa Wira International Tbk pada thun 2012 memiliki modal kerja bersih sebesar Rp.
92.865.000.000 serta memiliki total aktiva sebesar 389.094.000.000, maka
Universitas Sumatera Utara