Pemberdayaan masyarakat 2016 Stratejik Sesi 12 Faozi Perencanaan dan Penganggaran
PERDAQANUN
6
RPJP RPJP
DAERAH DAERAH
PERDAQANUN PERDAQANUN
RPJM RPJM
DAERAH DAERAH
RKP RKP
DAERAH DAERAH
PENJABARAN PENJABARAN
RPJP RPJP
20 TH 5 TH
1 TH
M U
S R
E N
B A
N G
D
A
Arah Kebijakan Arah Kebijakan
Keuangan Daerah Keuangan Daerah
Strategi Strategi
Pembangunan Pembangunan
Daerah Daerah
Kebijakan Umum Kebijakan Umum
Program Kerja Program Kerja
Rencana Kerja Rencana Kerja
Kerangka Kerangka
Regulasi Regulasi
Rencana Kerja Rencana Kerja
Kerangka Kerangka
Pendanaan Pendanaan
M U
S R
E N
B A
N G
D
A
VISI VISI
MISI MISI
ARAH ARAH
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
Rancangan Rancangan
Kerangka Ekonomi Kerangka Ekonomi
Daerah Daerah
Prioritas Prioritas
Pembangunan Pembangunan
Daerah Daerah
Rencana Kerja dan Rencana Kerja dan
Pendanaan Pendanaan
Pasal 150 UU 32 2004 Pasal 150 UU 32 2004
7
APBD APBD
APBD APBD
KU KU
KU KU
FKPD FKPD
FKPD FKPD
Prioritas Prioritas
Plafon Anggaran Plafon Anggaran
Prioritas Prioritas
Plafon Anggaran Plafon Anggaran
RKA RKA
RKA RKA
POKOK2 POKOK2
PIKIRAN PIKIRAN
POKOK2 POKOK2
PIKIRAN PIKIRAN
Penjabaran Penjabaran
APBD APBD
Penjabaran Penjabaran
APBD APBD
RAPBD RAPBD
RAPBD RAPBD
DPA SKPD DPA SKPD
DPA SKPD DPA SKPD
RPJMD RPJMD
RPJMD RPJMD
RKPD RKPD
RKPD RKPD
RKA SKPD RKA SKPD
RKA SKPD RKA SKPD
RKA SKPD RKA SKPD
: Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah Daerah
DPA SKPD DPA SKPD
: Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah Daerah
SISTEM PENGANGGARAN SISTEM PENGANGGARAN
APBD APBD
KUA KUA
FKPD FKPD
PPAS Prioritas
Plafon Ang Sem PPAS
Prioritas Plafon Ang Sem
RKA RKA
POKOK2 PIKIRAN
POKOK2 PIKIRAN
Penjabaran APBD
Penjabaran APBD
RAPBD RAPBD
DPA SKPD DPA SKPD
RPJMD RPJMD
RKPD RKPD
RKA SKPD RKA SKPD
RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah DPA SKPD
: Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
8
9
PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF
Sosialisasi kpd Masy
Prioritas Plafon Anggaran Sementara
Prioritas Plafon Anggaran Sementara
RKA SKPD RKA SKPD
Rancangan Perubahan
APBD Rancangan
Perubahan APBD
PerdaQanun Perubahan APBD
PerdaQanun Perubahan APBD
Klarifikasi Perubahan RAPBD
Pengajuan Ranqanun Perubahan APBD
PEMDA DPRD
PERGESERAN ANGGARAN
Kebijakan Umum APBD
Persetujuan Ranqanun Perubahan APBD
PERATURAN KDH PERATURAN KDH
Juklak Juknis Plafon Anggaran
Standar Harga Formulir RKASKPD
SATKER
TIM ANGGARAN EKSEKUTIF
SATKER SATKER
Evaluasi Ranqanun Perubahan APBD
PENGGUNAAN SISA LEBH ANGGARAN TAHUN LALU
PERKEMBANGAN TIDAK SESUAI KUA
DEFISIT
Dibiayai al. dr : •
Sisa Lebih Perhit Angg Thn Lalu
•
Pinjaman Daerah Dan Penjualan Obligasi Daerah
•
Hasil Penjualan Barang Milik Daerah yang Dipisahkan
•
Transfer dari Dana Cadangan
SURPLUS
PENDAPATAN
Dimanfaatkan :
•
Tranfer ke Dana Cadangan
•
Pembayaran Pokok Hutang
•
Penyertaan Modal investasi
•
Sisa Perhitungan TH Berkenaan
BELANJA
P E M B I A Y A A N
10
PEMDA
DPRD
APBD
SETWAN
EKSEKUTIF LEGISLATIF
11
FUNGSI PEMERINTAHAN DAERAH
12
DPRD
Sistem Manajemen
Keuangan Daerah
Audit BPK-RI
Lap Hasil Audit
Anggaran Legislasi
Pengawasan Pengguna
Tupoksi Pengelola
PEMDA
Berdasarkan UU 33 Tahun 2003 dan UU 28 Tahun 2009
1. PAD
a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah
c. Hsl. Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah
2. DANA PERIMBANGAN
a. Dana Bagi Hasil PajakBukan Pajak b. Dana Alokasi Umum DAU
c. Dana Alokasi Khusus DAK
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH
a. Dana Hibah
b. Dana Darurat
c. Dana Bagi Hasil Pajak dari ProvinsiPemerintah Daerah
Lainnya d.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus e.
Bantuan Keuangan dari ProvinsiPemerintah Daerah Lainnya
14
Budgeting
• Penganggaran budgeting adalah suatu cara atau metode yang sistematis untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya, khususnya sumber daya keuangan.
• Anggaran Budget adalah pernyataan kuantitatif dari rencana tindakan dan suatu
alat bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana.
• Traditional Budget:
– Appropriation budget – Incremental budget
– Alocative budget – Line item
• Modern Budget berbasis NPM :
– Planning Programing Bugeting System PPBS – Zero-Based Budgeting
– Activity-Based Budgeting – Kaizen Budgeting
– Target-Based Budgeting – Outcome-Based Budgeting
• Planning, menggabungkan programming,
resource acquisition dan resource allocation.
• Controlling and Administrating, anggaran
membantu dlm memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan dibelanjakan sesuai dgn yg
direncanakan.
• Reporting and evaluating, anggaran
menjadi dasar untuk pelaporan akhir periode dan evaluasi.
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PP 1052000 UU 221999 - UU 251999
REFORMASI 1
PERATURAN DAERAH
UU 51974
LAMA
PP 51975 - PP 61975
PERATURAN KEPUTUSAN
INSTRUKSI MENDAGRI
KEPMENDAGRI 292002
PERATURAN DAERAH
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
PERATURAN KEPALA DAERAH
PP 582005 UU 172003;UU 12004;UU 152004;
UU 252004;UU 322004;UU 332004
PERATURAN DAERAH PERMENDAGRI 1306
Dinas Kesehatan
RKA SKPD
OUTPUT OUTCOME
PROGRAM
KEGIATA N
INPUT
Apa yang digunakan dalam bekerja
Apa yang dihasilkan barang atau dilayani
jasa Apa yang ingin
dicapai Apa yang
dikerjakan Alat Analisa Belanja :
1.Perwal ttg Standar Harga Barang dan Jasa
Standar Biaya 2.Analisa Standar Biaya
ASB
Belum Ada ….
20
Skema Pembiayaan Berdasarkan Sumber-
sumber Anggaran
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKNSKD RENSTRA
KEMENKES
MDG’s
SPM KESHTN
RENSTRA DINKES
pedoma n
Acuan
APBD APBN
DAK DEKON
TP TRANSFE R
DAERAH
PROGRAM Percepatan
Pencapaian Kinerja
21
diatur dalam sejumlah Peraturan Perundangan yaitu :
22
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
4. Undang-Undang 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 23 Th 2014 ttg Pemerintah Daerah.- UU Nomor 23 Tahun 2014.
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Permendagri 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah diperbarui dg Permendagri 59 tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan diperbarui Permendagri No 21 Tahun 2011 ttg Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
Perundangan tersebut, maka terdapat perubahan mendasar dalam hal metode
penyusunan anggaran
“Traditional Budget”
yaitu penyusunan anggaran dengan
pendekatan Incremental
dan Line Item yang
penekanan pertanggungjawaban pada
setiap input yang
dialokasikan
23
“Performance Budget”
yaitu penyusunan anggaran dengan
pendekatan anggaran kinerja yang penekanan
pertanggungjawabannya tidak sekedar pada setiap
input tetapi juga pada ouput dan outcome
Masa Lalu Sekarang
Pasal 14 dan Pasal 19 UU No.172003
Perubahan Metode Penyusunan Anggaran tersebut juga berpengaruh pada aspek pengendalian
audit keuangan
24
Pengendalian dan Audit Keuangan tidak berjalan
dengan baik karena tidak memasukkan kinerja
Pengendalian dan Audit Keuangan yang dilakukan juga termasuk audit
kinerja Masa Lalu
Sekarang
Lebih menerapkan konsep “value for money” atau konsep 3 E yaitu
Ekonomis, Efisien, Efektif Artinya, dalam mencari dana
maupun menggunakan dana Pemda dituntut utk selalu
memperhatikan tiap rupiah dana uang yang diperoleh dan
digunakan Pasal 4, UU No.152004
Performance Based Budget
TUJUAN : Untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan
produktivitas allocative and productive
efficiency dari belanja pemerintah.
Marc Jim, 2005
25
• PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk memperkuat keterkaitan antara dana yang diberikan
kepada instansilembaga pemerintah dengan outcome
hasildampak danatau output keluaran, melalui
pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal’ tentang kinerja.
• Informasi kinerja ‘formal’: informasi mengenai ukuran kinerja
performance measure, ukuran biaya untuk masing-masing kelompok
output dan outcome, dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi belanja melalui
berbagai alat analisis.
26
27 RPJM
NASIONAL RKP
RPJP DAERAH
RPJM DAERAH
RKPD
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD
RENSTRA KL
RENJA KL
dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman Pedoman
Pe m
e rin
ta h
Pu sa
t
Pe m
e rin
ta h
D a
e ra
h
diacu diperhatikan
Diserasikan melalui MUSRENBANG RPJP
NASIONAL Pedoman
Diawali dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang disinergikan dengan dokumen perencanaan pembangunan dari Pemerintah
Pusat berdasarkan UU No.25 Tahun 2004
RPJM NASIONA
L RKP
RAPBN APBN
RPJP DAERAH
RPJM DAERAH
RKPD RAPBD
APBD
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD
RKA – SKPD
PENJABARA N
APBD RENSTRA
KL RENJA
KL RKA -
KL RINCIAN
APBN
dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
Pedoman
Pedoman Pedoman
Pedoman
Pe m
e rin
ta h
Pu sa
t
Pe m
e rin
ta h
D a
e ra
h
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu diperhatikan
Diserasikan melalui MUSRENBANGDA Pedoman
Pedoman
KUA PPAS
Pedoman
RPJP NASIONA
L
Pedoman
PROSES INTEGRASI DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
28
basis penyusunan ABK Dinas Kesehatan
29
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKNSKD
RENSTRA KEMENKES
P E
D O
M A
N
VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN
RENSTRA DINKES
PROGRAM KEGIATAN
NILAI
RENJA TAHUNAN
MUSRENBANG RKA-SKPD
Performance Based
Budgetting
Input
Ouput
Outcome
MDG’s
SPM KESHTN
K O
N S
I S
T E
N S
I Berdasarkan Permendagri 54 Tahun
2010
Konsep Anggaran
Berbasis Kinerja
Berdasarkan Permendagri 13 Th 2006
Penganggaran