II. PENDAHULUAN
Sorgum merupakan tanaman kelima terbanyak di dunia dari segi produksi dan luas penanaman setelah gandum, padi, jagung dan barley
Sleper and Poehlman, 2006. Kelebihan sorgum yang dapat tumbuh pada variasi lingkungan yang luas, sehingga memungkinkan sorgum dapat
ditanam di berbagai wilayah Indonesia yang sangat luas dan bervariasi kondisinya. Sorgum juga merupakan tanaman yang seluruh bagian
tanamannya dapat dianfaatkan untuk kebutuhan manusia. Biji tanaman sorgum biasa digunakan sebagai konsumsi pangan
National Academy of Sciences, 1996, hijauannya batang dan daun sebagai pakan ternak dan
energi dan nira sorgum bisa difermentasi menjadi biofuel dalam program energy terbarukan Anas, 2011; Distillery, 2008;
Kresovich et al., 2005.
Bahkan sorgum telah diteliti untuk digunakan sebagai bahan adhesive
protein Wang, 2010. Tanaman sorgum mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan tanaman serealia lainnya seperti jagung dan gandum yaitu:
a mempunyai daya adaptasi yang relatif luas dan dapat tumbuh di
hampir semua jenis tanah meskipun kurang tahan terhadap tanah masam pH5 terutama yang banyak mengandung Al,
b tanaman sorghum lebih tahan kekeringan dan panas karena sorghum
paling sedikit kebutuhannya akan air dibanding jagung dan gandum, sehingga dapat diusahakan di lingkungan semi-arid kering,
c sorghum mempunyai potensi besar sebagai sumber karbohidrat
bahan pangan, sumber protein, pakan dan sebagai penghasil ethanol dalam program bio-energi.
d kandungan nutrisi biji sorgum cukup tinggi bila dibandingkan dengan
jagung dan padi, sehingga dapat digunakan untuk perbaikan gizi masyarakat.
Namun demikian potensi-potensi tersebut di atas belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena adanya berbagai hambatan baik dari segi
terbatasnya kultivar unggul hasil tinggi dan toleran tanah masam serta terbatasnya pemahaman akan jenis dan teknologi pasca panen serta
pengolahan hasil biji hijauan sorgum. Untuk itu penelitian yang komprehensif mengenai tanaman sorgum dengan melibatkan berbagai
disiplin ilmu mulai dari hulu pemuliaan sorgum sampai hilir pengolahan hasil telah dilakukan dalam rangka pengembangan tanaman sorgum di
Indonesia. Dibanyak negara terutama di negara berkembang seperti India dan
Afrika, pengembangan dual purpose sorgum sangat membantu
meningkatkan ekonomi petani kecil yang pada umumnya tinggal di daerah marginal. Pengembangan
dual purpose sorgum yang mempunyai manfaat ganda akan sangat membantu petani terutama dalam meminimalkan
kegagalan panen. Pengembangan satu varietas sorgum yang multi manfaat sebagai pangan – pakan, pangan – energi atau pakan – energi dapat
menjadi kombinasi pengembangan varietas baru untuk meningkatkan pemanfaatan sorgum. Pengembangan
dual purpose sorgum yang merupakan fokus penelitian jangka panjang, tidak terlepas dari
pengembangan varietas unggul dari setiap kelompok plasma nutfah sorgum yang merupakan fokus penelitian jangka menengah dari cluster penelitian
sorgum yang terdiri dari:. a. Pengembangan sorgum toleran tanah kering-masam. Pemuliaan sorgum
toleran keracunan Al telah secara berkesinambungan telah dilakukan. Hal ini mengingat karena secara nasional potensi areal lahan marjinal yang
merupakan tanah kering masam mencapai 56 juta hektar Mulyani et al., 2004. Hal ini ditujukan mengangkat taraf hidup petani di lahan-lahan
marjinal dengan penanaman sorgum. Penelitian ini telah bekerjasama dengan Utsunomiya University Jepang.
b. Pengembangan sorgum biji putih untuk pangan alternatif. Perubahan ikllim dunia yang berdampak terhadap bertambah panjangnya musim
kering dari tahun ke tahun, merupakan tantangan terhadap penyediaan pangan dunia khususnya bagi Indonesia. Hal ini mengingat proyeksi akan
kebutuhan pangan yang mencapai 64,214 juta ton beras pada tahun 2025 sesuai prediksi dari Bank Dunia, sehingga diperlukan pengamanan
dan diversifikasi pangan di Indonesia. Untuk itu telah dikembangkan varietas sorgum biji putih Unpad 1-1 yang dalam pemanfaatannya
sebagai pangan didukung oleh berbagai penelitian pasca panen, pengolahan hasil dan pengembangan berbagai produk makanan berbasis
tepung yang berkerjasama dengan Fak. Teknologi dan Industri Pertanian Unpad. Berbagai produk makanan telah dikembangkan dari campuran
tepung sorgum. Di Jepang telah diproduksi sorghum snacks atas
kerjasama perusahaan makanan ringan Korea Haitai Confectionary and Food, Co.,Ltd. dan Calbee Foods Co., Ltd.-Japan di bawah program kerja
Japanese Food Sorghum Project dan USGC. c. Pengembangan sorgum manis.
Sweet sorghum sebagai tanaman energi yang terbarukan telah menjadi salah satu pilihan negara Amerika Serikat
dalam menjaga keamanan energi melalui pengembangan biofuel yang
berkelanjutan Viator et al., 2009. Telah dikembangkan beberapa galur harapan
Sweet Sorghum Unpad SSU. Kansas merupakan pusat produksi ethanol dari bahan dasar sorghum di Amerika. Dari hasil penelitian
diperoleh data bahwa efisiensi produksi ethanol dari tanaman sorghum hampir menyamai efisiensi produksi ethanol dari tanaman jagung. Hampir
12 dari produksi domestik tanaman sorghum di Amerika digunakan untuk produksi ethanol dan co-produk
distiller dried grains soluble DDGS yang mempunyai kandungan nutrisi yang sama dengan jagung.
d. Pengembangan sorgum untuk pakan. Penggunaan biji dan hijauan sorgum sebagai pakan ternak telah banyak dilaporkan Blummel and
Reddy, 2006; Mativavarira et al., 2011; Torrecillas et al., 2011. Pengembangan sorgum sebagai pakan telah bekerjasama dengan
Utsunomiya University dalam bentuk penyediaan plasma nutfah sorgum untuk pakan. Telah dilakukan penelitian karakterisasi hijauan dari
genotipe-genotipe elit sorgum yang ada untuk pengembangan sorgum sebagai pakan yang bekerjasama dengan Lab. Nutrisi Fakultas Peternakan
Unpad.
III. STUDI LITERATUR