Kolonoskopi Biopsi CEA Definisi Operasional 1 Kanker Kolorektal

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Gambar 3.1.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2. Definisi Operasional 3.2.1 Kanker Kolorektal Kanker kolorektal adalah kanker yang dijumpai pada kolon atau rektum.

3.2.2 Kolonoskopi

Kolonoskopi merupakan cara pemeriksaan kolon dan rektum yang sangat akurat dan dapat sekaligus melakukan biopsi pada lesi yang mencurigakan. Kolonoskopi adalah pemeriksaan usus besar dan bagian distal dari usus halus dengan memakai alat endoskopi. Rasa tidak nyaman yang timbul sangat bergantung pada operator untuk itu sedikit obat penenang intravena akan sangat membantu meskipun ada resiko perforasi dan perdarahan, tetapi kejadian seperti ini 0,5. Kolonoskopi merupakan prosedur terbaik pada pasien yang diperkirakan dengan sensitifitas 95 dan spesitifitas 99. Indikasi dilakukan kolonoskopi bila pada penderita ditandai dengan hematokezia, nyeri perut, perubahan defekasi, berat badan menurun, anemia mikrositik.

3.2.3 Biopsi

20 KANKER KOLOREKTAL Differensiasi Sel pada Penderita KKR - Well - Moderate - Poorly CEA CA 19-9 Universitas Sumatera Utara Konfirmasi adanya malignansi dengan pemeriksaan biopsi sangat penting. Biopsi dijadikan sebagai evaluasi histopatologi, dimana didapatkan kanker kolorektal sebesar 96 berupa adenokarsinoma, 2 karsinoma lainnya termasuk karsinoid tumor, 0,4 epidermoid karsinoma, dan 0,08 berupa sarkoma. Gambaran pada histopatologi dinyatakan dengan derajat differensiasi sel. Well differentiated: Kelenjar atipik, disorganisasi dengan epitel disorganisasi, inti pleomorfik, hiperkromatik, kromatin kasar, sitoplasma eosinofilik. Moderate differentiated: kelenjar proliferatif, disorganisasi dengan epitel disolarisasi, inti pleomorfik, hiperkromatik, membran inti irregular, sitoplasma eosinofilik. Poorly differentiated: Sel epitel yang displastik, inti membesar plemorfik, kromatin kasar, sitoplasma eosinofilik, tampak sel sebagian masih membentuk struktur kelenjar. Undifferentiated: Tidak beraturan lagi, sel seluruhnya sudah membentuk struktur kelenjar.

3.2.4 CEA

CEA tergolong glikoprotein yang dapat melarut dalam asam perklorid. Pertama kali didapat dari ekstrak karsinoma kolon. Kadar CEA terutama didapat meninggi dalam darah penderita penyakit ganas dari traktus digestivus dan paling tinggi kadarnya pada karsinoma kolon. CEA ternyata tidak spesifik untuk neoplasma entodermal seperti semula diduga. Test CEA dapat memberi hasil positif pada keganasan lain: paru, mamae, traktus urogenitas dan lain-lain. Juga dapat memberikan hasil positif palsu pada penyakit tertentu tanpa keganasan nonmalignant terutama pada anak-anak seperti kegagalan ginjal menahun dan juga pada sirosis hepatis karena alkohol, pankreatitis, peradangan usus dan sebagainya. Kegunaan pemeriksaan CEA adalah terutama sebagai alat monitor terhadap efek pengobatan. Hal ini berdasarkan kemungkinan bahwa kadar CEA yang meninggi dapat menjadi normal misalnya setelah berhasilnya operasi karsinoma kolon.

3.2.5 CA 19-9