Deteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scartterplot di
sekitar nilai X1, X2, X3 dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.
3.5.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal kerja
secara bersama terhadap profitabilitas, digunakan uji ANOVA atau uji Statistik F dengan model persamaan regresi untuk menguji
masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1+b2X2+e
Dimana : Y = Return on total assets
a = Konstanta b1,b2, = Koefisien regresi
X1 = Perputaran Kas
X2 = Perputaran Piutang
e = kesalahan pengganggu error Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan F-test dan t-test.
3.5.2.1 Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam model memiliki
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh variabel independent yaitu : Perputaran persediaan dan perputaran
piutang berpengaruh terhadap profitabilitas secara simultan. Bentuk pengujiannya adalah :
• Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independent
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
• Ha : b1
≠ 0, artinya suatu variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : •
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel α 5
• Ha diterima jika Fhitung
≥ Ftabel α 5
3.5.2.2 Uji Signifikan Parsial Uji T
Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independent terhadap variable
dependen. Uji ini digunakan untuk menguji variable independent yaitu : Perputaran persediaan dan perputaran
piutang berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah :
• Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independent
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
• Ha : b1
≠ 0, artinya suatu variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan : •
Ho diterima jika thitung ttabel α 5 •
Ha diterima jika thitung ttabel α 5
3.5.2.3 Uji Determinasi R2
Koefisien determinasi R2, untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R2 berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel-variabel independen
memberikan hamnpir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Koefisien
determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R2
≥ 1. Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel dependen, bila R2 semakin besar
mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dapenden dan bila
semakin kecil mendekati. variabel independen terhadap variabel dapenden dan bila semakin kecil mendekati nol
maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang cross section relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara
masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data kurun
Universitas Sumatera Utara
waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian