42
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
3. Prosedur Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 dapat dikurangi dan mengalami perubahan yang diatur dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2008, Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-62PJ.2005
Tanggal 14 maret 2005 tentang Angsuran Bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun 2005 Sehubungan Dengan Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena
Pajak, Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK-606KMK.041994 tanggal 21 Desember 1994 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran Dan
Penyetoran Pajak, Tempat Pembayaran Pajak, Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, Dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran Dan Penundaan Pembayaran
Pajak.
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 sehubungan dengan terjadi perubahan keadaan
usaha atau kegiatan Wajib Pajak, sebagaimana diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537PJ.2000 Tentang Penghitungan Besarnya Angsuran
Pajak Dalam Tahun Pajak Berjalan Dalam Hal-Hal Tertentu. Apabila sesudah 3 tiga bulan atau lebih berjalannya suatu tahun pajak, Wajib Pajak mengalami
perubahan usaha, dan dapat menunjukkan bahwa Pajak Penghasilan yang akan
Universitas Sumatera Utara
43
terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari 75 tujuh puluh lima persen dari Pajak Penghasilan yang terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya Pajak
Penghasilan pasal 25, maka Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan pasal 25 .
Permohonan pengurangan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 diajukan secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak
terdaftar dengan disertai fotocopy Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan berikut tanda terima Surat Pemberitahuan SPT Tahunan dan harus disertai dengan
penghitungan besarnya Pajak Penghasilan yang akan terutang berdasarkan perkiraan penghasilan yang akan diperoleh dan besarnya Pajak Penghasilan 25 untuk bulan-
bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan. Apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterimanya surat permohonan Wajib Pajak secara
lengkap sebagaimana dimaksudkan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak tidak memberikan keputusan, maka permohonan Wajib Pajak tersebut dianggap disetujui
dan Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 sesuai dengan penghitungannya untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun
pajak yang bersangkutan. Sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
Pasal 25 ayat 2, Besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak Badan untuk bulan-bulan sebelum bulan waktu
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
Universitas Sumatera Utara
44
Besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak Badan untuk bulan-bulan setelah permohonan pengurangan
angsuran disampaikan, sama dengan besarnya angsuran pajak menurut Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 perhitungan
Wajib Pajak apabila permohonan pengurangan tersebut telah lewat waktu. Apabila dalam tahun pajak berjalan Wajib Pajak mengalami peningkatan
usaha dan diperkirakan Pajak Penghasilan yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut lebih dari 150 seratus lima puluh persen dari Pajak Penghasilan yang
terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya pajak penghasilan pasal 25, besarnya pajak penghasilan pasal 25 untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak
yang bersangkutan harus dihitung kembali berdasarkan perkiraan kenaikan Pajak Penghasilan yang terutang tersebut oleh Wajib Pajak sendiri atau Kepala Kantor
Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. A.
Deskripsi: Prosedur ini menguraikan tatacara penyelesaian permohonan pengurangan
angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 dari Wajib Pajak. B.
Dasar Hukum : 1.
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 537PJ.2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Penghitungan Besamya Angsuran Pajak dalam
Tahun Pajak Berjalan dalam Hal-Hal tertentu.
Universitas Sumatera Utara
45
C. Surat Edaran Terkait : Tidak ada.
D. Pihak yang Terkait : 1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak
2. Kepala Seksi Pengawasan danKonsultasi 3. Kepala Seksi Pelayanan
4. AccountRepresentative 5. Pelaksana Seksi Pelayanan
6. Petugas TempatPelayanan Terpadu 7. Wajib Pajak.
E. Formulir yang Digunakan : 1. Surat Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.
2. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD. F. Dokumen yang Dihasilkan :
1. Bukti Penerimaan Surat BPS 2. Laporan Penelitian Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan
Pasal 25 3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Besarnya Pengurangan
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
Universitas Sumatera Utara
46
G. Prosedur Kerja : 1. Wajib Pajak mengajukan permohonan Pengurangan Angsuran Pajak
Penghasilan Pasal 25 beserta kelengkapannya ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama melalui Tempat Pelayanan Terpadu.
2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima surat permohonan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal
surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta
persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak Bukti Penerimaan Surat BPS dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen
LPAD. Bukti Penerimaan Surat diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan Lembar Pengawasan Arus Dokumen digabungkan dengan surat permohonan
beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat
permohonan beserta kelengkapannya ke Account Representative. 3. Account Representative mernbuat dan menandatangani Laporan Penelitian
Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 serta menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangani Laporan Penelitian Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan
Pasal 25 serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor. Dalam hal Kepala
Universitas Sumatera Utara
47
Seksi tidak menyetujui laporan yang dibuat, Account Representative harus memperbaiki dokumen tersebut terlebih dahulu.
5. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Laporan Penelitian Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.
Dalam hal Kepala Kantor tidak menyetujui laporan yang telah dibuat, Account Representative harus memperbaiki dahulu dokumen tersebut.
6. Kepala Seksi Pelayanan menerima Laporan Penelitian Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 dan menugaskan
Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak dokumen hasil persetujuan. Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 diterbitkan
dalam rangkap dua : a.
Lembar ke-l : untuk Wajib Pajak b. Lembar ke-2 : untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak
7. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 kemudian meneruskannya kepada
Kepala Seksi Pelayanan. 8. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Surat Keputusan
Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 kemudian meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
9. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.
Universitas Sumatera Utara
48
10. Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 ditatausahakan di Seksi Pelayanan Standard Operating Procedures Tatacara
Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum Standard Operating Procedures Tatacara
Penyampaian Dokumensi Kantor Pelayanan Pajak. 11. Proses selesai.
Jangka Waktu Penyelesaian lengkap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor 537PJ.2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Penghitungan
Besamya Angsuran Pajak Dalam Tahun Pajak Berjalan dalam Hal-hal tertentu, Pasal
7.
Universitas Sumatera Utara
49
H. Bagan Arus Flow Chart Tabel I