Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

11

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Dalam PKLM ini penulis ingin memfokuskan pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri tentang Prosedur Permohonan Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. Data yang digunakan adalah data-data tahun terbaru pada saat ini serta kendala-kendala lain yang dihadapi oleh Wajib Pajak dalam pengajuan permohonan pengangsuran pembayaran Pasal 25.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi sesuai dengan metode yang digunakan, maka tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan yang menyangkut Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, mulai dari penentuan judul dan instansi tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, mencari bahan untuk membuat proposal, serta konsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui sumber bacaan seperti: buku perpajakan, Undang-undang perpajakan, artikel ilmiah maupun literatur yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

3. Observasi Lapangan

Dalam tahap ini penulis melakukan peninjauanpengamatan secara langsung pada objek praktik kerja lapangan dan meninjau secara langsung kondisi serta Universitas Sumatera Utara 12 keadaan objek, tempat pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan sekunder yang bertujuan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pengumpulan Data dalam tahap ini penulis mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan data sekunder.

4.1. Data primer adalah data yang diperoleh dari pihak-pihak yang memahami dan

menguasai objek kajian dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

4.2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi yang mendukung

laporan penyajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

5. Analisis Data dan Evaluasi

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian akan dipresentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Daftar Wawancara Interview Guide

Dalam hal ini penulis mengajukan pertanyaan langsung kepada para pegawai yang berhubungan dengan masalah yang dibahas atau bertanya langsung kepada pegawai yang dianggap mampu memberikan data primer dan informasi tentang Universitas Sumatera Utara 13 pelaksanaan prosedur permohonan pengurangan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25.

2. Daftar Observasi Observation Guide

Dalam metode ini penulis langsung turun kelapangan untuk melakukan peninjauan, mendengar serta mencatat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam prosedur permohonan pengurangan angsuran pajak penghasilan pasal 25.

3. Daftar Dokumentasi Optional Guide

Studi dokumentasi dengan mempelajari buku danatau literatur, hasil-hasil penelitian, meminta dokumen atau data-data pendukung yang berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. G. Sistem Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandri, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Uraian Teoritis mengenai Pajak Penghasilan Pasal 25, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan Mandiri, dan Universitas Sumatera Utara 14 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEKLOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, Struktur Organisasi, Bidang- Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, Deskipsi kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Dalam bab ini menguraikan tentang prosedur permohonan pengurangan pengangsuran pembayaran pajak penghasilan pasal 25 dengan menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh Wajib Pajak dalam penyampaian permohonan. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Pada bab ini membahas tentang analisa dan evaluasi data yang diperoleh mengenai Prosedur Permohonan Pengurangan Pembayaran Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. Universitas Sumatera Utara 15 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

F. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak KPP, kantor ini bernama Kantor Inspeksi Pajak KIP. Pada bulan Juni 1976, Kantor Inspeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak yang saat itu dibagi menjadi 2 dua yaitu Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara didirikan pada tanggal 1 April 1994 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 758KMK.011993 tanggal 03 Agustus 1993. Dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi para wajib pajak wilayah Kotamadya Medan, Binjai dan sekitarnya maka Wilayah Kantor Pelayanan Pajak dibagi atas 3 tiga bagian, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat. Kemudian dengan SK Nomor 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 terhitung mulai 1 April Kantor Pelayanan Pajak di Medan dipecah menjadi 4 empat Kantor Pelayanan Pajak, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat. Universitas Sumatera Utara 16 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai. Dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 perihal Kantor Pelayanan Pajak, jajaran kantor wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara Bagian Utara KANWIL I DJP SUMBAGUT terhitung 1 Januari 2002 Kantor Pelayanan Pajak Medan diubah menjadi 6 enam Kantor Pelayanan Pajak, meliputi: 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, berdomisili di Jl. Diponegoro No. 30A Medan. 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, berdomisili di Jl. Diponegoro No. 30A Medan. 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, berdomisili di Jl. Sukamulia No. 17A Medan. 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, berdomisili di Jl. Diponegoro No. 30A Medan. 5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan, berdomisili di Jl. Asrama No. 7A Medan. 6. Kantor Pelayanan Pajak Binjai, berdomisili di Jl.Jambi No.1 Rambung Barat Binjai. Dengan adanya Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 535KMK.012001 tentang “Kordinator Pelaksana Direktorat Jenderal Pajak”, telah diadakan reorganisasi Direktorat Jendral Pajak, yang didalam keputusan tersebut Universitas Sumatera Utara 17 telah berubahnya sebagian garis instruksi, dan juga terbentuknya Kantor-Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Kantor Pelayanan Pajak Binjai yang didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 94KMK-011994 tanggal 29 Maret 1994 memiliki wilayah kerja sebagai berikut : 1. Kotamadya Binjai 2. Kabupaten Langkat 3. Kabupaten Deli Serdang a. Kecamatan Labuhan Deli b. Kecamatan Sunggal c. Kecamatan Pancur Batu d. Kecamatan Hamparan Perak e. Kecamatan Sibolangit f. Kecamatan Kutalimbaru 4. Kabupaten Tanah Karo. Pada tanggal 19 Mei 2008 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-95PJ.2008 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nanggroe Aceh Darussalam dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama danatau Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Riau dan Kepulauan Riau, Kantor Universitas Sumatera Utara 18 Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara, maka Kantor Pelayanan Pajak Binjai berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai yang artinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai telah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Modern dimana pelayanan perpajakan telah menjadi pelayanan satu atap. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai memiliki wilayah kerja sebagai berikut: a. Kotamadya Binjai b. Kabupaten Langkat Seiring perubahan organisasi Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, pelayanan Perpajakan Pajak Bumi dan Bangunan PBB di kota Binjai telah diserahkan Pemerintah Daerah terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013.

G. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan